Selasa, 05 Desember 2017

MENHUB

MENHUB STATUS ASET TETAP JADI MILIK NEGARA 
     Oleh Zeynita Gibbons
    London, 28/11 (Antara) - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi  mengatakan bahwa kerjasama yang dilakukan dengan investor asing dalam
menarik investasi dari luar sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku, dan status aset tetap dikuasai dan dimiliki negara.
         Hal itu disampaikan Menhub  dalam pertemuan dengan pengusaha yang tergabung dalam UK-ASEAN Business Council  yang menyatakan minatnya untuk menjalin  kerjasama investasi infrastruktur sektor  transportasi di Indonesia.
         Kepala bagian Organisasi dan Humas  Ditjen Perhubungan Laut
Lollan AS Panjaitan kepada Antara London, Selasa, mengatakan Acara Business Luncheon diadakan di sela-sela Sidang International Maritime Indonesia (IMO) Assembly ke 30 yang dimulai Senin .
        Kehadiran Menhub  Budi di London  adalah dalam rangka memimpin delegasi Indonesia mengikuti sidang IMO Assembly  menjadi ketua delegasi Indonesia dengan agenda utama pencalonan kembali Indonesia sebagai anggota Dewan IMO Kategori C periode 2018-2019.
        Menhub mengatakan  dengan adanya minat dari anggota UK-ASEAN Business Council untuk berinvestasi di sektor transportasi di Indonesia menunjukan pengusaha  percaya dengan iklim investasi di Indonesia yang terus membaik.
        Pada kesempatan tersebut, Menhub menyampaikan ranking Indonesia dikeluarkan Bank Dunia untuk Indonesia's Ease of Doing Business Index (Indeks  Kemudahan Berbisnis di Indonesia) dari tahun 2015 sampai  2017 yang mengalami peningkatan.
        Dikatakannya tahun lalu, Indonesia berada di peringkat 106 dan tahun 2017 ini, Indonesia ada di peringkat 91. Target tahun 2018, Indonesia berada di peringkat 40 dunia. Adapun kenaikan peringkat menunjukkan  regulasi yang mengatur investasi atau bisnis di Indonesia semakin sederhana dan semakin  mendorong banyaknya investasi di Indonesia.
        Di hadapan 25 orang anggota UK-ASEAN Business Council, Menhub berharap melalui Business Luncheon ini dapat menarik minat perusahaan dan stakeholder Inggris dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Melalui acara ini, hubungan baik bilateral dua negara Indonesia dan Inggris  terus menguat di masa yang datang terutama sektor transportasinya.
         Pada pertemuan dengan para pengusaha di Inggris, Menhub  menyampaikan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menyeimbangkan distribusi barang antara wilayah Indonesia bagian Barat dengan Indonesia bagian Timur yang akan menurunkan disparitas harga untuk kedua wilayah tersebut.
         Diakuinya transportasi memegang peranan penting dalam menumbuhkan sektor ekonomi suatu wilayah. Untuk itu, Pemerintah Indonesia menempatkan pembangunan transportasi sebagai prioritas utama dalam agenda nasional pemerintahan Joko Widodo.
        Oleh karenanya, Kementerian Perhubungan menawarkan sejumlah proyek strategis untuk peningkatan sarana dan prasarana transportasi di Indonesia seperti Bandara, Pelabuhan dan Perkeretaapian.
         Dalam kesempatan itu,  Menhub menawarkan empat proyek utama dalam sektor transportasi di Indonesia yang sudah direncanakan  segera dibangun yaitu pembangunan Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung, pembangunan Bandara Labuan Bajo, Program strategic partnership Bandara Internasional Kualanamu dan Transit Oriented Development (TOD) di beberapa wilayah di Indonesia.
         Pelabuhan Kuala Tanjung akan dibangun sebagai hub port untuk menangani liquid bulk cargo (CPO), dry bulk cargo, general cargo dan kontainer untuk provinsi Sumatra Utara dan Aceh. Estimasi pekerjaan proyek ini adalah sekitar USD 2,8 Triliun dengan target penandatanganan kontrak di tahun 2019. Sedangkan untuk pembangunan Bandara Labuan Bajo, masih dalam tahapan preliminary analysis dan pre-feasibility studi, Outline Business Case dan final Business Case yang dimulai awal 2018.
         Strategic Partnership Program Bandara Internasional Kualanamu diusulkan Pemerintah Indonesia dan ditindaklanjuti PT. Angkasa Pura II (AP II) yang berlokasi di Deli Serdang, memainkan peranan strategis sebagai South East Asia's International Hub, ujar Menhub.
        Dikatakannya bukan hanya pelayanan transportasi udara, AP II juga akan membangun Bandar Kualanamu sebagai airport city, suatu konsep yang mengintegrasikan para penumpang dan kargo serta mendorong fungsinya sebagai International Country Hub di Indonesia.
         Kementerian Perhubungan menawarkan proyek dengan sistem Transit Oriented Development (TOD) untuk wilayah di Indonesia seperti di Poris Plawad (Tangerang) dan Depok. Proyek ini diharapkan dapat memfasilitasi akses terhadap pergeseran angkutan umum sehingga mendorong perpindahan kendaraan pribadi untuk beralih menggunakan transportasi massal khususnya di wilayah Poris Plawad dan Depok," ujarnya.
         Diharapkan kolaborasi internasional dalam pembangunan dan pengelolaan infrastruktur transportasi tersebut akan meningkatkan pelayanan publik kepada pengguna jasa transportasi yang pada akhirnya dapat menjadi lebih kompetitif dan bersaing.

         Business Luncheon digelar Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dengan KBRI di London didukung UK-ASEAN Business Council dihadiri Dubes RI di London, Rizal Sukma, Vice Chairman UK-ASEAN Business Council, Martin Hatfull, Dirjen Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo, Staf Khusus Menteri Perhubungan bidang Hubungan Internasional, Dewa Made J Sastrawan dan Atase Perhubungan RI di London, Simson Sinaga.***2***
(ZG)

(T.H-ZG/B/A. Lazuardi/A. Lazuardi) 28-11-2017 15:29:24

Tidak ada komentar: