Selasa, 05 Desember 2017

RUSIA

UGM RINTIS KERJASAMA ANTAR UNIVERSITAS DI RUSIA 
     Zeynita Gibbons

    London, 30/11 (Antara) - Rektor, Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Ir. Panut Mulyono  menandatangani tujuh dokumen kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi di Rusia
dalam kunjungan kerja ke Moskow, demikian Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana kepada Antara London, Kamis. .
           Perguruan tinggi Rusia yang digandeng UGM adalah M.V. Lomonosov Moscow State University (MGU), Institute of Asian and African Studies (ISAA) MGU, Peoples- Friendship University of Russia (RUDN University), Ural Federal University (Urfu) dan Russian Academy of Business (RAB),
      Kerja sama yang dilakukan antara lain berupa pengembangan hubungan antar perguruan tinggi, penelitian bersama, simposium atau konferensi, pertukaran mahasiswa dan tenaga pengajar.
          Sementara juga ada kerjasama dengan Russian Academy of Business (RAB) yang difokuskan pada bidang farmasi, termasuk penelitian pengobatan herbal.
          Rektor UGM Panut Mulyono dan Rektor RUDN University Vladimir Filippov yang pernah menjabat Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Rusia tahun 1998-2004 sepakat merealisasikan kerja sama konkrit.
          Sebagai tahap awal dilakukan pertukaran dua mahasiswa dari masing-masing universitas pada tahun 2018.
         "Kami mengapresiasi kerja sama ini karena UGM dan RUDN University memiliki catatan hubungan sejarah," ujar Panut Mulyono pada saat pertemuan dengan Vladimir Filippov.
            RUDN University merupakan perguruan tinggi multinasional. Dari sekitar 23 ribu mahasiswa, sekitar tujuh ribu di antaranya adalah mahasiswa asing dari 154 negara, termasuk Indonesia.
            Kunjungan delegasi UGM ke RUDN University itu juga untuk mengenang kunjungan Ketua Dewan Menteri Uni Soviet, Nikita Khrushchev ke UGM yang dilakukan pada tanggal 21 Februari 1960.
          Dalam kunjungan kala itu, Nikita Khrushchev untuk pertama kalinya mengumumkan kepada publik mengenai rencana pembukaan Peoples- Friendship University di Moskow untuk membantu mempersiapkan spesialis dari negara Afrika, Amerika Latin dan Asia.
          Kerja sama UGM dengan MGU dinilai penting karena MGU sebagai salah satu perguruan tinggi tertua dan terkemuka di Rusia yang didirikan tahun 1755 . Sementara, ISAA didirikan tahun 1956 dan bagian dari MGU yang memiliki peran besar dalam pengembangan hubungan Rusia dengan negara di kawasan Asia dan Afrika, termasuk Indonesia.
           Dalam pertemuan terpisah, Direktur ISAA, Igor Abylgaziev mengatakan hubungan ISAA dengan Indonesia terjalin sejak awal dibukanya ISAA. Hingga sekarang di ISAA menyelenggarakan pelajaran lebih dari 50 bahasa Asia dan Afrika, termasuk bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa yang sudah tidak digunakan lagi. Tidak sedikit lulusan ISAA menjadi pengusaha atau pejabat pemerintah Rusia, seperti diplomat dan Dubes yang bertugas di Indonesia.
           Dubes Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Wahid Supriyadi mengatakan penandatanganan ini merupakan suatu capaian yang luar biasa dengan melihat banyaknya dokumen kerja sama yang disepakati dan ditandatangani UGM dengan mitranya di Rusia.
         Peluang kerja sama Indonesia dengan Rusia sangat besar, karena Rusia merupakan salah satu negara yang memiliki sistem pendidikan yang baik, ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi, seperti bidang teknik dan ilmu-ilmu terapan lainnya sedangkan biaya kuliah di Rusia juga tidak terlalu mahal.
           Di sela-sela kunjungan di Moskow, Rektor UGM yang didampingi oleh  sejumlah dosen yaitu Dr. Paripurna Poerwoko S.H, Wakil Rektor bidang Kerja Sama dan Alumni, Dr. Wening Udasmoro, dan Dekan Fakultas Ilmu Bahasa, dan Drs. Usmar Salam, MIS, Dosen Departemen Ilmu Hubungan Internasional Fisipol berdialog dengan mahasiswa ISAA yang mempelajari Indonesia.    
      Selain fasih berbahasa Indonesia, mereka memiliki nama-nama Indonesia sebagai nama julukan, seperti Dewi untuk Olya, Arjuna untuk Igor, Santi untuk Sasha dan Awal untuk Maksim.
           Tim UGM tersebut juga mengadakan diskusi dengan sekitar 60 mahasiswa Indonesia di Rusia mengenai "Peran Mahasiswa Indonesia di Rusia dalam Pembangunan Bangsa Indonesia". (ZG)***4***
(T.H-ZG/C/M. Dian A/M. Dian A) 30-11-2017 08:25:36


Tidak ada komentar: