Zeynita Gibbons
Jakarta,16/6 (Antara) - Sekitar 1.800 orang, terdiri atas warga Indonesia, Belanda, dan warga negara lainnya, seperti Turki dan Maroko mengikuti perayaan Hari Raya Indul Fitri dengan
rasa ke-Bineka-an Indonesia yang diadakan di Wisma Duta, kediaman resmi Dubes Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Kota Wassenaar, Jumat.
Jakarta,16/6 (Antara) - Sekitar 1.800 orang, terdiri atas warga Indonesia, Belanda, dan warga negara lainnya, seperti Turki dan Maroko mengikuti perayaan Hari Raya Indul Fitri dengan
rasa ke-Bineka-an Indonesia yang diadakan di Wisma Duta, kediaman resmi Dubes Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Kota Wassenaar, Jumat.
Minister Counsellor Pensosbud KBRI Den Haag, Renata Siagian kepada Antara, Sabtu menyebutkan Dubes I Gusti Agung Wesaka Puja beserta istri dan Wakil Duta Besar Fikry Cassidy serta pejabat KBRI di Den Haag menyambut undangan yang hadir untuk mengikuti acara halal bi halal.
Meskipun bukan hari libur di Belanda, tidak kurang dari 2.000 orang hadir pada acara halal bi halal ini. Tidak hanya umat Muslim Indonesia di Belanda, melainkan juga warga non-Muslim, pelajar, mahasiswa, diaspora Indonesia, friends of Indonesia, dan masyarakat Belanda.
"Walaupun bukan hari libur, saya berusaha untuk datang ke acara ini," kata Puji Wahyuningtyas, warga negara Indonesia yang bermukim di kota Den Haag. Puji menyambut antusias adanya acar halal bi halal di Wisma Duta.
Acara yang diadakan setahun sekali oleh KBRI merupakan kesempatan untuk bersilaturahmi dengan sesama Muslim di Belanda, ujarnya.
Antusiasme ini juga ditunjukkan Wafi, Ilham, Bayu, Imam, Irfan, dan Naufal. Mahasiswa Universitas Indonesia Jakarta, yang sedang menuntut ilmu di universitas di Amsterdam dan Rotterdam, mengaku sangat senang bisa hadir di Wisma Duta, untuk merayakan hari kemenangan setelah menjalani ibadah puasa di Belanda yang sangat berat tantangannya.
"Waktu puasanya panjang banget dan membuat jam tidur jadi berantakan," kata mereka.
"Selain itu, lingkungan di sini juga tidak mendukung untuk menjalankan puasa," kata mereka lagi.
Acara Halal bi halal KBRI Den Haag merupakan acara tahunan pada setiap perayaan Idul Fitri di Belanda diadakan bukan hanya untuk merayakan hari kemenangan warga Muslim, namun juga untuk menegaskan ke-Bineka-an Indonesia.
Acara Halal bi halal KBRI Den Haag merupakan acara tahunan pada setiap perayaan Idul Fitri di Belanda diadakan bukan hanya untuk merayakan hari kemenangan warga Muslim, namun juga untuk menegaskan ke-Bineka-an Indonesia.
Lewat acara halal bi halal, tali silaturahmi dan persaudaraan antara KBRI dengan masyarakat Indonesia, termasuk dengan pemuka agama non-Islam Indonesia di Belanda dan dengan masyarakat Belanda yang memiliki kedekatan dengan Indonesia, semakin dipererat.
Halal bi halal di Wisma Duta merupakan puncak rangkaian penyelenggaraan kegiatan Ramadhan dan Idul Fitri di Belanda.
Malam sebelumnya, diadakan takbir menyambut Idul Fitri di masjid Indonesia, Al Hikmah, di Den Haag.
Halal bi halal di Wisma Duta merupakan puncak rangkaian penyelenggaraan kegiatan Ramadhan dan Idul Fitri di Belanda.
Malam sebelumnya, diadakan takbir menyambut Idul Fitri di masjid Indonesia, Al Hikmah, di Den Haag.
Paginya, di masjid yang sama, umat Muslim Indonesia melakukan shalat Idul Fitri. Bertindak sebagai Imam Ustadz Muhamad Fauzi Azhar, dan sebagai Khotib, Ustadz Rifqi Maula Ade Khaerul, Lc. MA.
Shalat ini dihadiri sekitar 1.800 orang, terdiri atas warga Indonesia, Belanda, dan warga negara lainnya, seperti Turki dan Maroko.Layaknya Idul Fitri di tanah air, halal bi halal di Wisma Duta yang sangat kental bernuansa Indonesia.
Shalat ini dihadiri sekitar 1.800 orang, terdiri atas warga Indonesia, Belanda, dan warga negara lainnya, seperti Turki dan Maroko.Layaknya Idul Fitri di tanah air, halal bi halal di Wisma Duta yang sangat kental bernuansa Indonesia.
Hidangan khas lebaran, lontong opor - sambal goreng hati, dinikmati tidak hanya itu, sate, rendang, gado-gado, soto konro, nasi kebuli, sayur asam, es cendol, dan ice cream pun cukup berlimpah.
"Makanan yang dihidangkan di sini benar-benar excellent," kata Arnold van Doorn, anggota Dewan Kota Den Haag.
"Saya menyukai makanan Indonesia, dan favorit saya adalah rendang, es cendol, dan tongseng," ujarnya.
Sambil menyantap hidangan, Arnold van Doorn dan seluruh hadirin lainnya dihibur dengan lagu-lagu Indonesia, persembahan musisi dan penyanyi Indonesia di Belanda, seperti Ferry dan Asti Dewi. Tak hanya lagu-lagu pop kondang Indonesia, para penyanyi juga melantunkan tembang-tembang dangdut dan Jawa.
(T.H-ZG/B/H. Zainudin/H. Zainudin) 16-06-20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar