POLITEKNIK INDONESIA IKUTI PELATIHAN VOCATION DI SWISSZeynita Gibbons
Jakarta, 8/6 (Antara) - Perwakilan mahasiswa dari Akademi Tehnik Mesin Industri (ATMI) Surakarta, ATMI Cikarang, dan Asosiasi Politeknik dan Industri Indonesia (APII), serta dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kementerian Perindustrian RI, mengikuti program pelatihan dual vocational education and training (dVET) visiting program yang diadakan Swisscontact dan Bern University of Applied Sciences di Kota Biel, Swiss, tanggal 4-10 Juni 2018.
Jakarta, 8/6 (Antara) - Perwakilan mahasiswa dari Akademi Tehnik Mesin Industri (ATMI) Surakarta, ATMI Cikarang, dan Asosiasi Politeknik dan Industri Indonesia (APII), serta dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kementerian Perindustrian RI, mengikuti program pelatihan dual vocational education and training (dVET) visiting program yang diadakan Swisscontact dan Bern University of Applied Sciences di Kota Biel, Swiss, tanggal 4-10 Juni 2018.
Pensosbud KBRI Bern, Sasanti Nordewati kepada Antara di Jakarta, Jumat, mengatakan Swiss dikenal memiliki sistem pendidikan dan pelatihan vokasi (dual vocational education and training/dVET) terbaik di dunia, bidang vokasi menjadi fokus utama kerja sama bilateral Indonesia-Swiss adalah pada bidang vokasi.
Dubes RI untuk Swiss, Muliaman Hadad mengatakan Kedutaan Besar RI (KBRI) Bern-Swiss siap mendorong untuk merealisasikan kerja sama vokasi RI-Swiss.
"Hubungan bilateral RI-Swiss sudah sangat baik, tinggal bagaimana menghasilkan `telur-telur' yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Salah satunya adalah kerja sama bidang vokasi yang turut mendorong penciptaan lapangan pekerjaan oleh industri dan usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia," ujarnya.
Dual vocational education and training (dVET) visiting program yang diadakan selama seminggu diikuti peserta, dari perwakilan Akademi Tehnik Mesin Industri (ATMI) Surakarta, ATMI Cikarang, dan Asosiasi Politeknik dan Industri Indonesia (APII), serta perwakilan dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kementerian Perindustrian RI, Swisscontact (agen penyalur bantuan kerja sama teknik), dan Bern University of Applied Sciences.
Program yang diadakan Association for Swiss International Technical Connection (SITECO) membahas penerapan kerja sama vokasi untuk politeknik di Indonesia, berupa kunjungan ke perusahaan dan politeknik terkemuka di Swiss, antara lain ABB Technikerschule, Katz (Kunststoff Ausbildungs und Technologie Zentrum), hftm Biel (Höhere Fachschule Technik Mittelland), Bombardier Transportation Switzerland Ltd, GBS (Gewerbliches Berufs und Weiterbildungszentrum St.Gallen), MSW (Mechatronik Schule Winterthur), ZHAW School of Engineering.
Selain itu, peserta juga mengikuti workshop dengan Swisscontact dan 3rd International Congress on Vocational and Professional Education and Training di Kota Winterthur, Swiss.
Menurut Dubes Muliaman, Swiss identik dengan bisnis keuangan, padahal keunggulan sekaligus tulang punggung ekonomi Swiss terletak pada UKM yang ditopang oleh pendidikan vokasi. Pada bidang ini, Indonesia-Swiss memiliki kemiripan, yaitu menjadikan UKM sebagai tulang punggung perekonomian nasionalnya. Di Indonesia, terdapat lebih dari 60 juta UKM dalam berbagai skala. Sementara di Swiss, kekuatan UKM di Swiss ditopang oleh tradisi panjang pendidikan vokasi. Kedua potensi ini dapat dipertemukan dalam bentuk kerja sama bilateral yang saling menguntungkan antara RI-Swiss.
Hal tersebut diperkuat oleh Vice Presiden SITECO, Urs Keller, yang menyebutkan sekitar 70 persen pelajar di Swiss menempuh pendidikan vokasi dan sisanya bersekolah di sekolah menengah umum. Kesuksesan pendidikan vokasi di Swiss terletak pada hubungan pendidikan dan industri yang terintegrasi.
"Para pelajar di sekolah vokasi hanya 1-2 hari berada di sekolah, selebihnya belajar praktik langsung di industri," ujar mantan Dekan ABB Technikerschule ini.
Wahyo Nursanto, salah satu peserta program yang juga Direktur ATMI Surakarta, menyampaikan program dual vocational education and training (dVET) sangat bermanfaat bagi pengembangan kurikulum dan jaringan internasional bagi politeknik di Indonesia.
¿Setelah program ini, kita juga menjajaki bagaimana agar para pengajar politeknik di Indonesia bisa training di industri terkemuka di Swiss ini,¿ ujarnya.
¿Setelah program ini, kita juga menjajaki bagaimana agar para pengajar politeknik di Indonesia bisa training di industri terkemuka di Swiss ini,¿ ujarnya.
Program kunjungan dual vocational education and training (dVET) ini merupakan implementasi perjanjian kerja sama pendidikan dan pelatihan vokasi RI-Swiss ¿Skill for Competitiveness¿ (S4C) diluncurkan Menteri Perindustrian, Menteri Ristekdikti, dan Dubes Swiss untuk RI di Jakarta, Maret lalu.(ZG)***2***
(T.H-ZG/B/Sambas/Sambas) 08-06-2018 11:47:49
(T.H-ZG/B/Sambas/Sambas) 08-06-2018 11:47:49
Tidak ada komentar:
Posting Komentar