Corona membuat Inggris tidak berdaya
News ID: 910578
London (ANTARA) -
Pekerja di panti werdha Luff House yang ada di dusun Frinton-On-Sea merasa panik karena ada seorang nenek penghuni panti jompo mengalami panas dan batuk-batuk dan si nenek pun siap-siap akan di isolasi, akhirnya setelah diperiksa oleh perawat ternyata hanya mengalami flu biasa.
Mengapa tidak panik sebagian besar penghuni panti werdha yang dikenal dengan nama Nurshing Home milik lembaga Pilgrims Friend Society adalah orang tua, nenek-nenek dan kakek-kakek yang berusia diatas 70 tahun yang sangat rentan dengan virus corona.
Kepanikan tidak saja terjadi di panti werdha tapi juga di supermarket dimana masyarakat Inggris memborong makanan kaleng dan toilet tisue, dan supermarket pun membuat pengumuman bahwa setiap pengunjung hanya boleh membeli sebanyak dua paket setiap jenis makanan maupun toilet tisue.
“Tadi pagi sebelum kerja saya sempat membeli dua pak toilet tissue sebelum stok nya habis dan setiap konsumer hanya boleh membeli dua pak,” ujar Rosie James Robert, rekan kerja saya pagi tadi.
Sekolah pun mulai hari Jumat ditutup dan anak- anak diminta belajar di rumah membuat orang tua tentunya kewalahan. Maklum jam sekolah di Inggris dimulai pukul 8 pago hingga pukul tiga siang dan anak-anak mendapat makan siang di sekolah. Mulai minggu depan anak-anak harus belajar di rumah,” ujar Wati Halesworth , ibu dua putra yang masih duduk di bangku sekolah dasar di Colchester, propinsi Essex.
Perempuan Indonesia yang menikah dengan pria Inggris Steve Halesworth mengatakan bahwa anak-anak diliburkan selama dua bulan. Sepertinya keputusan PM Inggris Boris Johnson dikeluarkan setelah adanya tekanan dari berbagi pihak.
Boris Johnson pun mengisyaratkan bahwa London menghadapi ‘lockdown’ di tengah kekhawatiran di jantung ibu kota dari wabah coronavirus Inggris. Diperkirakan situasi di Inggris akan pulih dalam 12 minggu.
Tampaknya Inggris dan Indonesia sedikit aggak berhati-hati dalam membuat keputusan lockdown, tentunya dengan banyak pertimbangan dari berbagai segi termasuk ekonomi.
Senior Lecturer in Public Health, University of Derby, UK, Dono Widiatmoko kepada Antara London, Sabtu menyebutkan COVID-19 sudah menjadi bencana global. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak tanggal 11 Maret 2020 telah mendeklarasikan penyakit COVID-19 sebagai penyakit global, ujar Pengurus Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia.
Penyakit ini disebabkan oleh virus SARS-COV-2, yang awamnya disebut penyakit Corona. Bermula dari tingginya kasus pneumonia yang dilaporkan di Wuhan, China pada akhir Desember 2019 yang lalu, penyakit ini sudah menyebar ke berbagai penjuru di dunia.
Saat ini penyakit ini sudah berstatus Pandemi, yaitu tersebarnya penyakit baru ini ke hamppir seluruh negara di dunia.
Dalam konferensi persnya Jumat, Perdana Menteri UK, Boris Johnson menginstruksikan penutupan tempat pertemuan, hiburan, cafe, resto, pub, museum, social clubs dan institusi pendidikan serta dianjurkan untuk “self isolation,” bagi yang punya gejala terjangkit virus corona dan mereka berinteraksi dengan korban.
Pemerintah akan memberikan bantuan finansial kepada pebisnis yang mengalami kerugian, karyawan yang kehilangan income, mereka yang sakit dan dirumahkan. Jika meminjam uang di Bank, bunganya hampir zero.
Rita Cowderay, pemilik travel biro di Inggris mengatakan Pemerintah UK sangat bertanggung jawab atas kesehatan dan kesejahteraan rakyatnya lebih lagi dimasa yang sulit ini, karena kesejahteraan rakyat adalah ke kelanjutan ekonomi yang diyakini segera pulih meskipun dalam waktu yang tidak singkat.
Pemilik rumah minum yang dikenal dengan Pub tempat warga Inggris bersosialisasi, Simon Longbottom, CEO
Perusahaan Pub Stonegate mengakui memantau situasi Coronavirus setiap hari dan mengikuti saran dari Public Health England dan Pemerintah memastikan pelanggan kami tetap aman.
Mengingat pengumuman hari ini tentang penguncian wajib pub, klub dan bar untuk jangka waktu tertentu, kami menyesal memberi tahu Anda bahwa kami akan menutup pintu untuk masa depan yang belum pasti mulai malam ini, ujar Simon Longbottom dalam email nya.
PM Boris Jonhson tidak menyangkal pemerintah sedang mempersiapkan pembatasan baru untuk ibukota setelah korban tewas di seluruh negeri meningkat menjadi 104 - naik 33 dalam satu hari..
Sementara Walikota London Sadiq Khan mengatakan: "Orang tidak boleh bepergian, dengan cara apa pun, kecuali mereka benar-benar harus melakukannya. Orang London harus menghindari interaksi sosial kecuali benar-benar diperlukan, dan itu berarti mereka harus menghindari menggunakan jaringan transportasi kecuali benar-benar diperlukan
Akibatnya sudah sejak seminggu Nani Mark yang bekerja di penerbitan jurnal kesehatan harus bekerja dari rumah yang dikenal dengan istilah Work From Home (wfh). Bahkan Kedutaan Indonesia di London pun menerapkan wfh secara partially.
Pensosbud KBRI London, Okky Diane Palma kepada Antara London, mengatakan ada kebijakan work from home (WFH) bagi seluruh karyawan, dan dijadwalkan masuk kantor seperti biasa bergiliran untuk mengurangi interaksi langsung. “Para diplomat dan non diplomat akan menjalani sistem rotasi kerja di kantor dan di rumah, jadi working from home nya partially, ujarnya.
Tidak saja KBRI London tapi juga perwakilan Indonesia di seluruh Eropa yang menerapkan whf ini meskipun pelayanan konsuler tetap berjalan seperti biasa, hanya saja waktu nya dibatasi.
Kantor Kedutaan Indonesia (KBRI) di Berlin tetap buka seperti biasa dan akan terus mengupdate situasi wabah Corona/Covid-19 di wilayah Jerman, serta perkembangan situasi terkini, dan hal-hal yang perlu diantisipasi WNI yang berada di Wilayah Jerman.
Pensosbud KBRI Berlin, Hannan Hadi kepada Antara London, menyebutkan KBRI Berlin hingga saat ini masih buka sesuai jam kantor ditengah-tengah merebaknya virus corona.
Duta Besar RI untuk
Polandia, Siti Nugraha Mauludiah mengatakan KBRI Warsawa akan tetap memberikan perlindungan dan layanan bagi WNI yang berada di Polandia sehingga masyarakat Indonesia di Polandia tidak perlu panik.
Hal ini disampaikan sehubungan dengan kebijaksanaan pemerintah Polandia memberlakukan larangan sementara bagi orang asing untuk memasuki wilayah Polandia.
Kekhawatiran tentang penyebaran virus corona di seluruh dunia terus berkembang dan meningkat.
Kota-kota besar lainnya seperti Paris dan Brussels telah memberlakukan penguncian serupa - dengan angkutan umum yang mengoperasikan dan toko-toko hanya buka untuk pasokan penting.
Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon, yang berada di pertemuan komite darurat Cobra menyarankan sebelumnya bahwa dia mengharapkan langkah-langkah yang lebih 'ketat' untuk ibukota.
Dalam langkah luar biasa lainnya yang mengingatkan pada masa perang, PM juga mengkonfirmasi semua sekolah akan ditutup mulai hari Jumat. Langkah ini menandai perubahan dramatis setelah Johnson berusaha mati-matian untuk menghindari penutupan selama berhari-hari, meskipun banyak negara Eropa lainnya mengambil tindakan.
Para ilmuwan mengatakan penutupan hanya akan memiliki efek terbatas pada penyebaran, dan jutaan orang tua akan berjuang untuk menemukan penitipan anak saat mereka melakukan pekerjaan mereka - masalah yang diperburuk karena kakek-nenek mungkin terlarang karena 'jarak sosial'.
PM juga akhirnya berjanji eskalasi dramatis dari kapasitas pengujian virus corona Inggris hari ini menyusul kemarahan pada upayanya untuk melawan epidemi 'ditutup matanya'.
Setelah tekanan kuat selama berhari-hari, PM mengatakan jumlah tes yang dilakukan per hari akan meningkat dari level saat ini sekitar 5.000 menjadi 25.000, dan staf NHS akan diprioritaskan. Namun, 'kapasitas lonjakan' penuh mungkin tidak siap untuk empat minggu lagi - pada saat krisis mematikan bisa mencapai puncaknya.
Para ekonom di Inggris memperingatkan bahwa ekonomi Inggris dapat menyusut hingga seperlima dan satu juta orang dapat kehilangan pekerjaan karena tindakan 'menjauhkan sosial' diberlakukan;
Pound telah jatuh ke level terendah terhadap dolar AS sejak tahun 1985, dalam apa yang tampaknya menjadi keputusan yang memberatkan pada respons pemerintah.
Perkembangan terjadi ketika angka kematian di Inggris melonjak sekitar sepertiga menjadi 104. Jumlah orang didiagnosis positif mencapai 2.626, naik dari 1.950 kemarin. Sebanyak 56.221 orang sekarang telah diuji.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa 219,00 kasus telah terdeteksi secara global, dengan lebih dari 8.000 orang meninggal. (ZG)
Pekerja di panti werdha Luff House yang ada di dusun Frinton-On-Sea merasa panik karena ada seorang nenek penghuni panti jompo mengalami panas dan batuk-batuk dan si nenek pun siap-siap akan di isolasi, akhirnya setelah diperiksa oleh perawat ternyata hanya mengalami flu biasa.
Mengapa tidak panik sebagian besar penghuni panti werdha yang dikenal dengan nama Nurshing Home milik lembaga Pilgrims Friend Society adalah orang tua, nenek-nenek dan kakek-kakek yang berusia diatas 70 tahun yang sangat rentan dengan virus corona.
Kepanikan tidak saja terjadi di panti werdha tapi juga di supermarket dimana masyarakat Inggris memborong makanan kaleng dan toilet tisue, dan supermarket pun membuat pengumuman bahwa setiap pengunjung hanya boleh membeli sebanyak dua paket setiap jenis makanan maupun toilet tisue.
“Tadi pagi sebelum kerja saya sempat membeli dua pak toilet tissue sebelum stok nya habis dan setiap konsumer hanya boleh membeli dua pak,” ujar Rosie James Robert, rekan kerja saya pagi tadi.
Sekolah pun mulai hari Jumat ditutup dan anak- anak diminta belajar di rumah membuat orang tua tentunya kewalahan. Maklum jam sekolah di Inggris dimulai pukul 8 pago hingga pukul tiga siang dan anak-anak mendapat makan siang di sekolah. Mulai minggu depan anak-anak harus belajar di rumah,” ujar Wati Halesworth , ibu dua putra yang masih duduk di bangku sekolah dasar di Colchester, propinsi Essex.
Perempuan Indonesia yang menikah dengan pria Inggris Steve Halesworth mengatakan bahwa anak-anak diliburkan selama dua bulan. Sepertinya keputusan PM Inggris Boris Johnson dikeluarkan setelah adanya tekanan dari berbagi pihak.
Boris Johnson pun mengisyaratkan bahwa London menghadapi ‘lockdown’ di tengah kekhawatiran di jantung ibu kota dari wabah coronavirus Inggris. Diperkirakan situasi di Inggris akan pulih dalam 12 minggu.
Tampaknya Inggris dan Indonesia sedikit aggak berhati-hati dalam membuat keputusan lockdown, tentunya dengan banyak pertimbangan dari berbagai segi termasuk ekonomi.
Senior Lecturer in Public Health, University of Derby, UK, Dono Widiatmoko kepada Antara London, Sabtu menyebutkan COVID-19 sudah menjadi bencana global. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak tanggal 11 Maret 2020 telah mendeklarasikan penyakit COVID-19 sebagai penyakit global, ujar Pengurus Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia.
Penyakit ini disebabkan oleh virus SARS-COV-2, yang awamnya disebut penyakit Corona. Bermula dari tingginya kasus pneumonia yang dilaporkan di Wuhan, China pada akhir Desember 2019 yang lalu, penyakit ini sudah menyebar ke berbagai penjuru di dunia.
Saat ini penyakit ini sudah berstatus Pandemi, yaitu tersebarnya penyakit baru ini ke hamppir seluruh negara di dunia.
Dalam konferensi persnya Jumat, Perdana Menteri UK, Boris Johnson menginstruksikan penutupan tempat pertemuan, hiburan, cafe, resto, pub, museum, social clubs dan institusi pendidikan serta dianjurkan untuk “self isolation,” bagi yang punya gejala terjangkit virus corona dan mereka berinteraksi dengan korban.
Pemerintah akan memberikan bantuan finansial kepada pebisnis yang mengalami kerugian, karyawan yang kehilangan income, mereka yang sakit dan dirumahkan. Jika meminjam uang di Bank, bunganya hampir zero.
Rita Cowderay, pemilik travel biro di Inggris mengatakan Pemerintah UK sangat bertanggung jawab atas kesehatan dan kesejahteraan rakyatnya lebih lagi dimasa yang sulit ini, karena kesejahteraan rakyat adalah ke kelanjutan ekonomi yang diyakini segera pulih meskipun dalam waktu yang tidak singkat.
Pemilik rumah minum yang dikenal dengan Pub tempat warga Inggris bersosialisasi, Simon Longbottom, CEO
Perusahaan Pub Stonegate mengakui memantau situasi Coronavirus setiap hari dan mengikuti saran dari Public Health England dan Pemerintah memastikan pelanggan kami tetap aman.
Mengingat pengumuman hari ini tentang penguncian wajib pub, klub dan bar untuk jangka waktu tertentu, kami menyesal memberi tahu Anda bahwa kami akan menutup pintu untuk masa depan yang belum pasti mulai malam ini, ujar Simon Longbottom dalam email nya.
PM Boris Jonhson tidak menyangkal pemerintah sedang mempersiapkan pembatasan baru untuk ibukota setelah korban tewas di seluruh negeri meningkat menjadi 104 - naik 33 dalam satu hari..
Sementara Walikota London Sadiq Khan mengatakan: "Orang tidak boleh bepergian, dengan cara apa pun, kecuali mereka benar-benar harus melakukannya. Orang London harus menghindari interaksi sosial kecuali benar-benar diperlukan, dan itu berarti mereka harus menghindari menggunakan jaringan transportasi kecuali benar-benar diperlukan
Akibatnya sudah sejak seminggu Nani Mark yang bekerja di penerbitan jurnal kesehatan harus bekerja dari rumah yang dikenal dengan istilah Work From Home (wfh). Bahkan Kedutaan Indonesia di London pun menerapkan wfh secara partially.
Pensosbud KBRI London, Okky Diane Palma kepada Antara London, mengatakan ada kebijakan work from home (WFH) bagi seluruh karyawan, dan dijadwalkan masuk kantor seperti biasa bergiliran untuk mengurangi interaksi langsung. “Para diplomat dan non diplomat akan menjalani sistem rotasi kerja di kantor dan di rumah, jadi working from home nya partially, ujarnya.
Tidak saja KBRI London tapi juga perwakilan Indonesia di seluruh Eropa yang menerapkan whf ini meskipun pelayanan konsuler tetap berjalan seperti biasa, hanya saja waktu nya dibatasi.
Kantor Kedutaan Indonesia (KBRI) di Berlin tetap buka seperti biasa dan akan terus mengupdate situasi wabah Corona/Covid-19 di wilayah Jerman, serta perkembangan situasi terkini, dan hal-hal yang perlu diantisipasi WNI yang berada di Wilayah Jerman.
Pensosbud KBRI Berlin, Hannan Hadi kepada Antara London, menyebutkan KBRI Berlin hingga saat ini masih buka sesuai jam kantor ditengah-tengah merebaknya virus corona.
Duta Besar RI untuk
Polandia, Siti Nugraha Mauludiah mengatakan KBRI Warsawa akan tetap memberikan perlindungan dan layanan bagi WNI yang berada di Polandia sehingga masyarakat Indonesia di Polandia tidak perlu panik.
Hal ini disampaikan sehubungan dengan kebijaksanaan pemerintah Polandia memberlakukan larangan sementara bagi orang asing untuk memasuki wilayah Polandia.
Kekhawatiran tentang penyebaran virus corona di seluruh dunia terus berkembang dan meningkat.
Kota-kota besar lainnya seperti Paris dan Brussels telah memberlakukan penguncian serupa - dengan angkutan umum yang mengoperasikan dan toko-toko hanya buka untuk pasokan penting.
Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon, yang berada di pertemuan komite darurat Cobra menyarankan sebelumnya bahwa dia mengharapkan langkah-langkah yang lebih 'ketat' untuk ibukota.
Dalam langkah luar biasa lainnya yang mengingatkan pada masa perang, PM juga mengkonfirmasi semua sekolah akan ditutup mulai hari Jumat. Langkah ini menandai perubahan dramatis setelah Johnson berusaha mati-matian untuk menghindari penutupan selama berhari-hari, meskipun banyak negara Eropa lainnya mengambil tindakan.
Para ilmuwan mengatakan penutupan hanya akan memiliki efek terbatas pada penyebaran, dan jutaan orang tua akan berjuang untuk menemukan penitipan anak saat mereka melakukan pekerjaan mereka - masalah yang diperburuk karena kakek-nenek mungkin terlarang karena 'jarak sosial'.
PM juga akhirnya berjanji eskalasi dramatis dari kapasitas pengujian virus corona Inggris hari ini menyusul kemarahan pada upayanya untuk melawan epidemi 'ditutup matanya'.
Setelah tekanan kuat selama berhari-hari, PM mengatakan jumlah tes yang dilakukan per hari akan meningkat dari level saat ini sekitar 5.000 menjadi 25.000, dan staf NHS akan diprioritaskan. Namun, 'kapasitas lonjakan' penuh mungkin tidak siap untuk empat minggu lagi - pada saat krisis mematikan bisa mencapai puncaknya.
Para ekonom di Inggris memperingatkan bahwa ekonomi Inggris dapat menyusut hingga seperlima dan satu juta orang dapat kehilangan pekerjaan karena tindakan 'menjauhkan sosial' diberlakukan;
Pound telah jatuh ke level terendah terhadap dolar AS sejak tahun 1985, dalam apa yang tampaknya menjadi keputusan yang memberatkan pada respons pemerintah.
Perkembangan terjadi ketika angka kematian di Inggris melonjak sekitar sepertiga menjadi 104. Jumlah orang didiagnosis positif mencapai 2.626, naik dari 1.950 kemarin. Sebanyak 56.221 orang sekarang telah diuji.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa 219,00 kasus telah terdeteksi secara global, dengan lebih dari 8.000 orang meninggal. (ZG)
1 komentar:
Numpang promo ya Admin^^
ajoqq^^com
mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
mari segera bergabung dengan kami.....
di ajopk.club....^_~
segera di add Whatshapp : +855969190856
Posting Komentar