KBRI London minta WNI patuhi aturan pemerintah Inggris
News ID: 910570
London (ANTARA) -
Kedutaan besar Indonesia (KBRI) di London menghentikan sementara seluruh kegiatan layanan kekonsuleran dan perkantoran mulai 24 Maret hingga waktu ditetapkan sehubungan dengan adanya imbauan pemerintah Inggris mengenai instruksi untuk tinggal di rumah guna memperlambat wabah Covid -19.
Pada hari Senin (23/3) Pemerintah Inggris telah mengeluarkan kebijaksanaan darurat nasional mengenai wabah Covid-19 menginstruksikan semua warga untuk tinggal di rumah tidak terkecuali WNI yang ada di Inggris.
Disebutkan warga hanya dizinkan meninggalkan rumah untuk keperluan belanja kebutuhan dasar, misalnya makanan dan obat-obatan, dan mereka yang membutuhkan medis, atau memberikan perawatan serta membantu orang yang rentan.
Bepergian ke dan dari tempat kerja, tetapi hanya dapat dilakukan yang benar-benar mustahil bekerja dari rumah serta disarankan melakukan olahraga seperti lari, berjalan, atau bersepeda - sendiri atau bersama anggota kuluarga.
Polisi di Inggris memiliki wewenang mengenakan denda di tempat sebesar £ 30 jika orang mengabaikan perintah pemerintah untuk tinggal di rumah.
Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Senin malam kepada seluruh warga di Inggris bahwa mereka sekarang harus tinggal di rumah dalam upaya untuk mengekang penyebaran coronavirus, selain karena alasan medis, pekerjaan mendesak, belanja dan berolahraga sekali sehari.
Denda karena melanggar tindakan penguncian (lockdown) coronavirus baru akan ditetapkan sebesar £ 30 dan bisa naik secara signifikan, demikian keterangan dari Downing Street.
Juru bicara resmi Perdana Menteri mengatakan Perdana Menteri mengeluarkan instruksi yang jelas atas nama pemerintah tentang tindakan yang harus diambil masyarakat membantu mencegah penyebaran virus, melindungi NHS dan menyelamatkan nyawa.
“Seperti halnya undang-undang yang ada, mayoritas masyarakat diharapkan mengikuti aturan tanpa perlu tindakan penegakan hukum.
Untuk itu KBRI London dalam keterangannya Selasa sebagai upaya prakris pemenuhan kebijaksanaan tinggal di rumah minta agar WNI yang ada di Inggris mematuhi langkah-langkah yang ditempuh pemerintah Inggris dalam menghadapi wabah Covid-19.
Senior Lecturer in Public Health, University of Derby, UK, Dono Widiatmoko kepada Antara London, Selasa menyebutkan COVID-19 sudah menjadi bencana global. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak tanggal 11 Maret 2020 telah mendeklarasikan penyakit COVID-19 sebagai penyakit global, ujar Pengurus Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia.
KBRI London minta WNI diminta memperhatikan tiga hal yaitu hanya keluar untuk membeli makanan, keperluan kesehatan dan pekerjaan yang sangat penting. Menjaga jarak dua meter satu sama lain serta selalu cuci tangan segera setelah di rumah.
Menjadi relawan
Dalam situasi lockdown banyak warga manula yang rentan akan terjangkit virus corona yang membutuhkan bantuan seperti berbelanja kebutuhan sehari-hari. Tidak heran banyak imbauan bagi mereka bersedia menjadi relawan bagi manula.
“Saya mendapat kirimin leafleat untuk membantu manula yang memerlukan bantuan, khususnya untuk membeli kebutuhan sehari-hari,” ujar Kania Iryanindiati, (31) perempuan asal yang bekerja di London.
Kania Iryanindiati, yang biasa siapa Ninin mempunyai pengalaman saat mendapat kesempatan menjadi voluntir di wilayah tempat tinggal nya di Archway, North London
Ninin pun ikut dalam whassapp group dan join facebook untuk wilayah junction kesempatan untuk menjadi volunteer. Pada
minggu lalu ia mendapat tugas untuk memberikan flyer di wilayah tempat tinggalnya. Ia pun dikontak untuk minta tolong belanja grocery karena serumah di isolasi. Ninin pun ke supermarket membelikan grocery. Untuk menghindari kontak barang belanjaan di taruh di depan pintu, dan Ninin pun membunyikan bell rumah dan menunggu sampai barang diambil. “Ada yang minta dipinjamkam extra freezer,” ujar putri pertama Dubes Indonesia di Madrid Hermono.
Ninin juga diminta tolong untuk membelikan bubur instan atau porridge dimana ia mencari di berbagai supermarket yang memang sudah banyak stok nya habis. “Saya cari di supermarket Sainsbury dan Aldi, ketemunya di toko kecil,” ujar Ninin, bekerja di perusahaan Deloitte, perusahaan independen bergerak dibidang jasa keuangan.
Ninin mengaku menjadi relawan dalam situasi seperti saat ini sangat menantang dan menjadi pengalaman tersendiri diharapkannya bisa menginsipirasi yang lain, yang menyebutkan bahwa ayahanda di Madrid juga dalam situasi Lockdown begitu juga dengan adik nya di Selandia Baru, demikian Kania Iryanindiati.
Tidak hanya tenaga, banyak juga warga Inggris yang memberikan sumbangan bagi yang membutuhkan baik berupa makanan maupun obat-obatan selain tenaga. Bekerja sama dengan volunteer group kamk bisa saling melengkapi dimana berita terakhir jumlah kasus koronavirus dikonfirmasi di Inggris naik 967 menjadi 6.650 pada hari Selas dan jumlah kematian nasional melonjak menjadi 336, dengan 55 kasus baru dikonfirmasi.(ZG)
Kedutaan besar Indonesia (KBRI) di London menghentikan sementara seluruh kegiatan layanan kekonsuleran dan perkantoran mulai 24 Maret hingga waktu ditetapkan sehubungan dengan adanya imbauan pemerintah Inggris mengenai instruksi untuk tinggal di rumah guna memperlambat wabah Covid -19.
Pada hari Senin (23/3) Pemerintah Inggris telah mengeluarkan kebijaksanaan darurat nasional mengenai wabah Covid-19 menginstruksikan semua warga untuk tinggal di rumah tidak terkecuali WNI yang ada di Inggris.
Disebutkan warga hanya dizinkan meninggalkan rumah untuk keperluan belanja kebutuhan dasar, misalnya makanan dan obat-obatan, dan mereka yang membutuhkan medis, atau memberikan perawatan serta membantu orang yang rentan.
Bepergian ke dan dari tempat kerja, tetapi hanya dapat dilakukan yang benar-benar mustahil bekerja dari rumah serta disarankan melakukan olahraga seperti lari, berjalan, atau bersepeda - sendiri atau bersama anggota kuluarga.
Polisi di Inggris memiliki wewenang mengenakan denda di tempat sebesar £ 30 jika orang mengabaikan perintah pemerintah untuk tinggal di rumah.
Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Senin malam kepada seluruh warga di Inggris bahwa mereka sekarang harus tinggal di rumah dalam upaya untuk mengekang penyebaran coronavirus, selain karena alasan medis, pekerjaan mendesak, belanja dan berolahraga sekali sehari.
Denda karena melanggar tindakan penguncian (lockdown) coronavirus baru akan ditetapkan sebesar £ 30 dan bisa naik secara signifikan, demikian keterangan dari Downing Street.
Juru bicara resmi Perdana Menteri mengatakan Perdana Menteri mengeluarkan instruksi yang jelas atas nama pemerintah tentang tindakan yang harus diambil masyarakat membantu mencegah penyebaran virus, melindungi NHS dan menyelamatkan nyawa.
“Seperti halnya undang-undang yang ada, mayoritas masyarakat diharapkan mengikuti aturan tanpa perlu tindakan penegakan hukum.
Untuk itu KBRI London dalam keterangannya Selasa sebagai upaya prakris pemenuhan kebijaksanaan tinggal di rumah minta agar WNI yang ada di Inggris mematuhi langkah-langkah yang ditempuh pemerintah Inggris dalam menghadapi wabah Covid-19.
Senior Lecturer in Public Health, University of Derby, UK, Dono Widiatmoko kepada Antara London, Selasa menyebutkan COVID-19 sudah menjadi bencana global. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak tanggal 11 Maret 2020 telah mendeklarasikan penyakit COVID-19 sebagai penyakit global, ujar Pengurus Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia.
KBRI London minta WNI diminta memperhatikan tiga hal yaitu hanya keluar untuk membeli makanan, keperluan kesehatan dan pekerjaan yang sangat penting. Menjaga jarak dua meter satu sama lain serta selalu cuci tangan segera setelah di rumah.
Menjadi relawan
Dalam situasi lockdown banyak warga manula yang rentan akan terjangkit virus corona yang membutuhkan bantuan seperti berbelanja kebutuhan sehari-hari. Tidak heran banyak imbauan bagi mereka bersedia menjadi relawan bagi manula.
“Saya mendapat kirimin leafleat untuk membantu manula yang memerlukan bantuan, khususnya untuk membeli kebutuhan sehari-hari,” ujar Kania Iryanindiati, (31) perempuan asal yang bekerja di London.
Kania Iryanindiati, yang biasa siapa Ninin mempunyai pengalaman saat mendapat kesempatan menjadi voluntir di wilayah tempat tinggal nya di Archway, North London
Ninin pun ikut dalam whassapp group dan join facebook untuk wilayah junction kesempatan untuk menjadi volunteer. Pada
minggu lalu ia mendapat tugas untuk memberikan flyer di wilayah tempat tinggalnya. Ia pun dikontak untuk minta tolong belanja grocery karena serumah di isolasi. Ninin pun ke supermarket membelikan grocery. Untuk menghindari kontak barang belanjaan di taruh di depan pintu, dan Ninin pun membunyikan bell rumah dan menunggu sampai barang diambil. “Ada yang minta dipinjamkam extra freezer,” ujar putri pertama Dubes Indonesia di Madrid Hermono.
Ninin juga diminta tolong untuk membelikan bubur instan atau porridge dimana ia mencari di berbagai supermarket yang memang sudah banyak stok nya habis. “Saya cari di supermarket Sainsbury dan Aldi, ketemunya di toko kecil,” ujar Ninin, bekerja di perusahaan Deloitte, perusahaan independen bergerak dibidang jasa keuangan.
Ninin mengaku menjadi relawan dalam situasi seperti saat ini sangat menantang dan menjadi pengalaman tersendiri diharapkannya bisa menginsipirasi yang lain, yang menyebutkan bahwa ayahanda di Madrid juga dalam situasi Lockdown begitu juga dengan adik nya di Selandia Baru, demikian Kania Iryanindiati.
Tidak hanya tenaga, banyak juga warga Inggris yang memberikan sumbangan bagi yang membutuhkan baik berupa makanan maupun obat-obatan selain tenaga. Bekerja sama dengan volunteer group kamk bisa saling melengkapi dimana berita terakhir jumlah kasus koronavirus dikonfirmasi di Inggris naik 967 menjadi 6.650 pada hari Selas dan jumlah kematian nasional melonjak menjadi 336, dengan 55 kasus baru dikonfirmasi.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar