Bisnis Restauran di Inggris kembali terpuruk
News ID: 1556888
London (ANTARA) -
Bisnis restauran kembali terpuruk dengan adanya keputusan Pemerintah Inggris kembali menerapkan karantina nasional kedua di Inggris di tengah kasus positif virus corona mencapai lebih dari satu juta.
Pemilik salah satu restoran keluarga Indonesia di London Bali Bali, Zulfan Hesty dan Ibrahim mengatakan mereka berusaha untuk bangkit kembali di tengah pandemi virus corona yang menyebabkan Inggris resesi dan banyak usaha gulung tikar apalagi pemerintah Inggris kembali menerapkan karantina selama sebulan kedepan.
“Kami tidak tahu bagaimana masa depan bagi kami, pandemi ini benar-benar buruk,” ujar Zulfan kepada Antara London, Jumat.
Pemerintah Inggris kembali mengumumkan karantina selama sebulan. “Jadi virus ini semakin parah, terutama di Eropa menyebabkan cuaca dingin musim dingin bertambah.
Zulfan dan Hesty Ibrahim mengaku dengan kembali diterapkannya lockdown ketidakpastian masih membayangi pemilik restoran, bar, dan kafe, walaupun pemerintah Inggris pada Juli lalu mengizinkan dibuka dan memberikan bantuan.
Zulfan mengatakan dengan masih terbatasnya turis yang masuk Inggis, mereka masih khawatir akan jumlah pengunjung restoran.
"Kami sangat tergantung pada turis apalagi belum banyak penerbangan yang datang," kata Zulfan yang merasa
sedih, karena bisnis keluarga yang dibina sejak lebih 30 tahun, apa bisa bangkit.
Sementara itu Zukni Legowo mengaku kalau pemerintah Inggris sudah memutuskan demikian, kami para pelaku bisnis mau tidak mau, suka tidak suka harus manut dan patuh, terpaksa cafe ditutup untuk sementara.
Zukni Legowo yang baru seminggu membuka bisnis cafe yang menjadi impian mempromosikan kuliner Indonesia, harus ditutup untuk sementara. “Alhamdullilah kami mendapat potongan sewa cafe sampai 50 persen,” ujar Zukni yang membuka Cefe TripleHotspice
di Queenways Market merupakan daerah yang menjadi salah satu obyek wisata di kota London.
“Cita-cita saya sejak lama memang ingin memiliki cafe di kota London akhirnya terwujud,” ujar Zukni Legowo kepada Antara London, Jumat menambahkan, sayangnya Cafe yang belum sebulan dibuka harus ditutup
“Sedih Pastinya. Tapi tidak perlu meratapi. Kembali fokus delivery,” ujar Zukni.
Diharapkan lockdown dimulai Kamis (5/11) hingga 2 Desember tidak lebih lama dari ini dan Zukni kembali menawarkan makanannya bisa diorder melalui post.
Sementara itu Faringdon Cafe yang juga dimilik warga Indonesia, Harmein Ferdinal Pribadi di daerah Faringdon, Inggris juga terpaksa harus ditutup sementara.
“Alhamdulillah, mulai besok Cafe maupun Restauran melayani Takeaway karena banyak permintaan warga Inggris dan juga WNI yang tersebar sampai di Irlandia,” ujarnya.
Dikatakannya untuk makanan Indonesia buat kita melayani nya seluruh England dan Irlandia. Kemudian kirim melalui currier dengan Service next day Service.
Setelah kembali diumumkan Lockdown banyak teman-teman dari Irlandia pada order makanan seperti, Rendang, Kalio ayam, ikan dan dendeng balado, sambal merah sambal hijau, demikian Harmein. (ZG)
Bisnis restauran kembali terpuruk dengan adanya keputusan Pemerintah Inggris kembali menerapkan karantina nasional kedua di Inggris di tengah kasus positif virus corona mencapai lebih dari satu juta.
Pemilik salah satu restoran keluarga Indonesia di London Bali Bali, Zulfan Hesty dan Ibrahim mengatakan mereka berusaha untuk bangkit kembali di tengah pandemi virus corona yang menyebabkan Inggris resesi dan banyak usaha gulung tikar apalagi pemerintah Inggris kembali menerapkan karantina selama sebulan kedepan.
“Kami tidak tahu bagaimana masa depan bagi kami, pandemi ini benar-benar buruk,” ujar Zulfan kepada Antara London, Jumat.
Pemerintah Inggris kembali mengumumkan karantina selama sebulan. “Jadi virus ini semakin parah, terutama di Eropa menyebabkan cuaca dingin musim dingin bertambah.
Zulfan dan Hesty Ibrahim mengaku dengan kembali diterapkannya lockdown ketidakpastian masih membayangi pemilik restoran, bar, dan kafe, walaupun pemerintah Inggris pada Juli lalu mengizinkan dibuka dan memberikan bantuan.
Zulfan mengatakan dengan masih terbatasnya turis yang masuk Inggis, mereka masih khawatir akan jumlah pengunjung restoran.
"Kami sangat tergantung pada turis apalagi belum banyak penerbangan yang datang," kata Zulfan yang merasa
sedih, karena bisnis keluarga yang dibina sejak lebih 30 tahun, apa bisa bangkit.
Sementara itu Zukni Legowo mengaku kalau pemerintah Inggris sudah memutuskan demikian, kami para pelaku bisnis mau tidak mau, suka tidak suka harus manut dan patuh, terpaksa cafe ditutup untuk sementara.
Zukni Legowo yang baru seminggu membuka bisnis cafe yang menjadi impian mempromosikan kuliner Indonesia, harus ditutup untuk sementara. “Alhamdullilah kami mendapat potongan sewa cafe sampai 50 persen,” ujar Zukni yang membuka Cefe TripleHotspice
di Queenways Market merupakan daerah yang menjadi salah satu obyek wisata di kota London.
“Cita-cita saya sejak lama memang ingin memiliki cafe di kota London akhirnya terwujud,” ujar Zukni Legowo kepada Antara London, Jumat menambahkan, sayangnya Cafe yang belum sebulan dibuka harus ditutup
“Sedih Pastinya. Tapi tidak perlu meratapi. Kembali fokus delivery,” ujar Zukni.
Diharapkan lockdown dimulai Kamis (5/11) hingga 2 Desember tidak lebih lama dari ini dan Zukni kembali menawarkan makanannya bisa diorder melalui post.
Sementara itu Faringdon Cafe yang juga dimilik warga Indonesia, Harmein Ferdinal Pribadi di daerah Faringdon, Inggris juga terpaksa harus ditutup sementara.
“Alhamdulillah, mulai besok Cafe maupun Restauran melayani Takeaway karena banyak permintaan warga Inggris dan juga WNI yang tersebar sampai di Irlandia,” ujarnya.
Dikatakannya untuk makanan Indonesia buat kita melayani nya seluruh England dan Irlandia. Kemudian kirim melalui currier dengan Service next day Service.
Setelah kembali diumumkan Lockdown banyak teman-teman dari Irlandia pada order makanan seperti, Rendang, Kalio ayam, ikan dan dendeng balado, sambal merah sambal hijau, demikian Harmein. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar