Ekonomi Sirkular Solusi di Tengah Pandemi
News ID: 1596464
London (ANTARA) -
Ekonomi sirkular menjadi semakin relevan di suasana pandemi Covid-19 karena mampu meningkatkan daya tahan masyarakat, dengan mengoptimalkan potensi sumberdaya, mencari inovasi keterkaitan antar berbagai sumberdaya dan pemanfaatan ekonomi digital.
Demikian salah satu rekomendasi dari webinar mengenai ekonomi sirkular diadakan KBRI Warsawa Jumat ( 20/11).
Dubes RI untuk Polandia, Siti Nugraha Mauludiah kepada Antara London, Sabtu mengatakan kegiatan diinisiasi KBRI untuk meningkatkan pemahaman terhadap konsep ekonomi sirkular atau ekonomi berkelanjutan terkait dengan mineral antropogenik yang menjadi salah satu modalitas kerja sama bilateral Indonesia dan Polandia.
“Belum banyak yang memahami konsep ekonomi sirkular”, ujar Dubes yang sering disapa Dubes Nining .
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu pada awal webinar menekan ekonomi sirkular menjadi pendekatan yang niscaya untuk menciptakan sustainability.
Komitmen pada tingkat nasional harus terus dikembangkan, termasuk bekerja sama secara bilateral maupun multilateral.
“Kegiatan ekonomi yang selama ini masih berupa pendekatan linear (produksi/ekstraksi-konsumsi-limbah) perlu untuk dibuat menjadi lebih sirkular sehingga nilai kelanggengan yang dapat ciptakan untuk menghasilkan nilai ekonomi yang lebih tinggi,” ujarnya.
Webinar bertajuk “Mineral Antropogenik dan Kontribusinya dalam Mewujudkan Ekonomi Sirkular” dibuka Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Kemlu RI I Gede Ngurah Swajaya dan menghadirkan beberapa pembicara dari Kementerian terkait di Indonesia dan Polandia.
Dari Indonesia Kementerian KLHK, Kemenlu, Bappenas dan Group agrifood-Sinarmas. Sementara dari Polandia, berpartisipasi Kementerian Iklim dan Lingkungan Hidup, Warsaw Technology University dan Group Ekotech.
Webinar diikuti pengusaha bergerak di sektor ekonomi sirkular, kalangan civitas akademika dan pemangku kepentingan terkait dari kalangan pemerintah kedua negara.
Dubes memimpin langsung kegiatan seminar dan Mr. Marcin Schmidt dari 3HK Asean-EU Sustainable Development Institute, bertindak sebagai moderator.
Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Polandia, Michal Kurtyka dan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Alue Dohong, menyampaikan sambutan singkat mengenai pentingnya ekonomi sirkular bagi kedua negara.
Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi para nara sumber yang berasal dari sisi Pemerintah, akademisi dan private sector.
Komitmen kedua negara terhadap isu ini dan keinginan untuk melakukan kerja sama bilateral di sektor terkait sangat tinggi. Hal ini terlihat antara lain dari partisipasi kedua Menteri Lingkungan Hidup kedua negara pada webinar dan partisipasi pihak swasta. (ZG)
Ekonomi sirkular menjadi semakin relevan di suasana pandemi Covid-19 karena mampu meningkatkan daya tahan masyarakat, dengan mengoptimalkan potensi sumberdaya, mencari inovasi keterkaitan antar berbagai sumberdaya dan pemanfaatan ekonomi digital.
Demikian salah satu rekomendasi dari webinar mengenai ekonomi sirkular diadakan KBRI Warsawa Jumat ( 20/11).
Dubes RI untuk Polandia, Siti Nugraha Mauludiah kepada Antara London, Sabtu mengatakan kegiatan diinisiasi KBRI untuk meningkatkan pemahaman terhadap konsep ekonomi sirkular atau ekonomi berkelanjutan terkait dengan mineral antropogenik yang menjadi salah satu modalitas kerja sama bilateral Indonesia dan Polandia.
“Belum banyak yang memahami konsep ekonomi sirkular”, ujar Dubes yang sering disapa Dubes Nining .
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu pada awal webinar menekan ekonomi sirkular menjadi pendekatan yang niscaya untuk menciptakan sustainability.
Komitmen pada tingkat nasional harus terus dikembangkan, termasuk bekerja sama secara bilateral maupun multilateral.
“Kegiatan ekonomi yang selama ini masih berupa pendekatan linear (produksi/ekstraksi-konsumsi-limbah) perlu untuk dibuat menjadi lebih sirkular sehingga nilai kelanggengan yang dapat ciptakan untuk menghasilkan nilai ekonomi yang lebih tinggi,” ujarnya.
Webinar bertajuk “Mineral Antropogenik dan Kontribusinya dalam Mewujudkan Ekonomi Sirkular” dibuka Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Kemlu RI I Gede Ngurah Swajaya dan menghadirkan beberapa pembicara dari Kementerian terkait di Indonesia dan Polandia.
Dari Indonesia Kementerian KLHK, Kemenlu, Bappenas dan Group agrifood-Sinarmas. Sementara dari Polandia, berpartisipasi Kementerian Iklim dan Lingkungan Hidup, Warsaw Technology University dan Group Ekotech.
Webinar diikuti pengusaha bergerak di sektor ekonomi sirkular, kalangan civitas akademika dan pemangku kepentingan terkait dari kalangan pemerintah kedua negara.
Dubes memimpin langsung kegiatan seminar dan Mr. Marcin Schmidt dari 3HK Asean-EU Sustainable Development Institute, bertindak sebagai moderator.
Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Polandia, Michal Kurtyka dan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Alue Dohong, menyampaikan sambutan singkat mengenai pentingnya ekonomi sirkular bagi kedua negara.
Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi para nara sumber yang berasal dari sisi Pemerintah, akademisi dan private sector.
Komitmen kedua negara terhadap isu ini dan keinginan untuk melakukan kerja sama bilateral di sektor terkait sangat tinggi. Hal ini terlihat antara lain dari partisipasi kedua Menteri Lingkungan Hidup kedua negara pada webinar dan partisipasi pihak swasta. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar