Pertunjukan wayang virtual berbahasa Inggris di London
News ID: 1594884
London (ANTARA) - Pertunjukan Wayang klasik, mengunakan bahasa Inggris Lakon Jarasandha petikan Mahabarata dengan dalang Ki Sujarwo Joko Prehatin diiringi the Greater London Gamelan Players digelar di Wilton’s Music Hall London, Jumat malam (20/11).
Pertunjukan yang berlangsung selama tiga jam mulai pukul lima sore waktu Inggris dilakukan secara virtual, ujar dalang Ki Sujarwo Joko Prehatin kepada Antara usai acara.
Dikatakan meskipun pertunjukan dilakukan secara “live,” di Instagram Live dan YouTube KBRI London, sejak Lockdown namun kita semua harus tetap ikut protokol kesehatan.
Mayoritas pemain Gamelan warga Inggris dari berbagai group gamelan yang ada di Inggris diantaranya Oxford dan Cambridge serta sinden yang sudah tidak asing lagi dikalangan pemain gamelan di Inggris seperti Cathy Eastburn, Cecily dan Aga Ujma.
Salah seorang pemain gamelan, Peter Smith dari Oxford mengaku sangat senang bisa bermain gamelan lagi karena selama lockdown tidak ada kegiatan. “Untung saya tinggal di desa bisa ngurus pitik, ujar Peter dengan bahasa Jawa yang medok.
Pokoknya siapa aja pemain gamelan yang lagi longgar bergabung dalam pementasan kali ini,” ujar Ki Sujarwo Joko Prehatin menyiapkan acara hanya sehari.
Atase Pendidikan KBRI London, M. Arif Rokhman yang menyaksikan langsung pertunjukan wayang hanya dengan beberapa orang kepada Antara London, mengatakan pementasan yang sangat bagus dan menyenangkan karena di masa sulit saat ini para pemain tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Sementara itu Counsellor KBRI London Hartyo Harkomoyo mengatakan acara pertunjukan budaya secara digital ini kerja sama KBRI London dengan seniman di Inggris, tergabung dalam the Greater London Gamelan Players.
Dikatakannya pertunjukan wayang selain dalam rangka memperingati hari Wayang, juga untuk mempromosikan budaya Indonesia kepada publik Inggris dan Irlandia dengan memanfaatkan platform digital, di tengah pandemi Covid-19.
Sebelumnya KBRI London menggelar pertunjukan secara digital, yaitu Wayang Kancil berjudul Water War dimainkan Dalang Eddy Pursubaryanto dan Wayang Modern ditulis seniman Inggris Kassie Jones berjudul Herberth Finds a Home.
Menurut Hartyo, pertunjukan yang mendapatkan sambutan dari warga net baik masyarakat Inggris pecinta budaya Indonesia maupun WNI yang rindu menyaksikan wayang.
Diaspora Indonesia yang lama menetap di London, Sandy Adiguna mengatakan pertunjukan wayang online dalam bahasa Inggris, dengan logat medok Jawa, merupakan terobosan sangat menarik.
“Nonton wayang kulit ini berhasil mengobati rasa rindu tanah air, ujar Sandy.
Dikatakan musik Gamelan dimainkan dengan apik oleh orang Inggris membuat pertunjukkan semakin berkesan.
“Bahagia dan bangga melihatnya. Saya mengharapkan dimasa datang lebih sering dan banyak lagi lakon dimainkan serta dipertontonkan secara daring,” ujarnya.
KBRI London terus bekerja sama dengan pegiat seni mempromosikan Indonesia, demikian Hartyo Harkomoyo. (ZG)
Pertunjukan yang berlangsung selama tiga jam mulai pukul lima sore waktu Inggris dilakukan secara virtual, ujar dalang Ki Sujarwo Joko Prehatin kepada Antara usai acara.
Dikatakan meskipun pertunjukan dilakukan secara “live,” di Instagram Live dan YouTube KBRI London, sejak Lockdown namun kita semua harus tetap ikut protokol kesehatan.
Mayoritas pemain Gamelan warga Inggris dari berbagai group gamelan yang ada di Inggris diantaranya Oxford dan Cambridge serta sinden yang sudah tidak asing lagi dikalangan pemain gamelan di Inggris seperti Cathy Eastburn, Cecily dan Aga Ujma.
Salah seorang pemain gamelan, Peter Smith dari Oxford mengaku sangat senang bisa bermain gamelan lagi karena selama lockdown tidak ada kegiatan. “Untung saya tinggal di desa bisa ngurus pitik, ujar Peter dengan bahasa Jawa yang medok.
Pokoknya siapa aja pemain gamelan yang lagi longgar bergabung dalam pementasan kali ini,” ujar Ki Sujarwo Joko Prehatin menyiapkan acara hanya sehari.
Atase Pendidikan KBRI London, M. Arif Rokhman yang menyaksikan langsung pertunjukan wayang hanya dengan beberapa orang kepada Antara London, mengatakan pementasan yang sangat bagus dan menyenangkan karena di masa sulit saat ini para pemain tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Sementara itu Counsellor KBRI London Hartyo Harkomoyo mengatakan acara pertunjukan budaya secara digital ini kerja sama KBRI London dengan seniman di Inggris, tergabung dalam the Greater London Gamelan Players.
Dikatakannya pertunjukan wayang selain dalam rangka memperingati hari Wayang, juga untuk mempromosikan budaya Indonesia kepada publik Inggris dan Irlandia dengan memanfaatkan platform digital, di tengah pandemi Covid-19.
Sebelumnya KBRI London menggelar pertunjukan secara digital, yaitu Wayang Kancil berjudul Water War dimainkan Dalang Eddy Pursubaryanto dan Wayang Modern ditulis seniman Inggris Kassie Jones berjudul Herberth Finds a Home.
Menurut Hartyo, pertunjukan yang mendapatkan sambutan dari warga net baik masyarakat Inggris pecinta budaya Indonesia maupun WNI yang rindu menyaksikan wayang.
Diaspora Indonesia yang lama menetap di London, Sandy Adiguna mengatakan pertunjukan wayang online dalam bahasa Inggris, dengan logat medok Jawa, merupakan terobosan sangat menarik.
“Nonton wayang kulit ini berhasil mengobati rasa rindu tanah air, ujar Sandy.
Dikatakan musik Gamelan dimainkan dengan apik oleh orang Inggris membuat pertunjukkan semakin berkesan.
“Bahagia dan bangga melihatnya. Saya mengharapkan dimasa datang lebih sering dan banyak lagi lakon dimainkan serta dipertontonkan secara daring,” ujarnya.
KBRI London terus bekerja sama dengan pegiat seni mempromosikan Indonesia, demikian Hartyo Harkomoyo. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar