Promosi InDOnesiaCARE di WTM Virtual London 2020
News ID: 1573896
London (ANTARA) -
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengkampanyekan InDOnesiaCARE / Clean, Health, Safety, Environment (CHSE) Protocols, serta pariwisata berkualitas pada pameran pariwisata WTM London digelar secara Virtual dari tanggal 10 hingga 12 November.
Tahun ini WTM London dilaksanakan secara virtual karena situasi Pandemi Covid─19 di dunia dan Inggris dengan mengusung WTM Virtual London (WVL) 2020.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya kepada Antara London, Kamis menyebutkan ada tiga tema utama disuguhkan virtual booth Indonesia.
“Pengenalan destinasi prioritas, kampanye InDOnesiaCARE / Clean, Health, Safety, Environment (CHSE) Protocols, dan pariwisata berkualitas,” ujar Nia Niscaya.
Dikatakannya paritisapasi Kemenparekraf dalam WVL 2020 merupakan salah satu tindak lanjut dari program recovery Covid-19 bidang pariwisata ditetapkan Presiden Joko Widodo, kegiatan penyiapan stimulus ekonomi bagi pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Partisipasi Indonesia dalam WVL 2020 menstimulasi potensi transaksi bisnis bagi seller Indonesia, yang pada akhirnya membantu membangkitkan ekonomi yang menjanjikan bagi pelaku terdampak Covid-19 yang terlibat dalam berbagai usaha pariwisata.
Hal ini dilakukan dalam upaya recovery pemasaran pariwisata Indonesia, khususnya pasar Inggris, ujar Nia Niscaya.
Dikatakannya kegiatan ini juga dirangkaikan dengan live event diadakan pada waktu bersamaan di Bali selama WTM London dimana industri pariwisata di Indonesia langsung berkomunikasi dengan rekanan di Inggris.
CEO NTT Destination Management Company (DMC) Oyan Kristian kepada Antara London salah satu industri pariwisata mendapat fasilitas dari Kemenprarekaf. “Kami difasilitasi oleh kementerian untuk bisa langsung mengikuti WTM secara virtual ini,” ujar Oyan Kristian.
Diakuinya pariwisata Indonesia saat ini memang dalam kondisi yang sulit tapi mau tidak mau harus terus berpromosi, dan mudah2an dalam waktu tidak lama lagi pariwisata Indonesia kembali mengeliat.
WTM London salah satu pameran pariwisata terbesar sejak 1980 menjadi annual event bagi pelaku industri pariwisata.
Kepala Biro Komunikasi Sekretariat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Agustini Rahayu kepada Antara London mengatakan Indonesia sudah ikut WTM London sejak 37 tahun lalu. (ZG)
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengkampanyekan InDOnesiaCARE / Clean, Health, Safety, Environment (CHSE) Protocols, serta pariwisata berkualitas pada pameran pariwisata WTM London digelar secara Virtual dari tanggal 10 hingga 12 November.
Tahun ini WTM London dilaksanakan secara virtual karena situasi Pandemi Covid─19 di dunia dan Inggris dengan mengusung WTM Virtual London (WVL) 2020.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya kepada Antara London, Kamis menyebutkan ada tiga tema utama disuguhkan virtual booth Indonesia.
“Pengenalan destinasi prioritas, kampanye InDOnesiaCARE / Clean, Health, Safety, Environment (CHSE) Protocols, dan pariwisata berkualitas,” ujar Nia Niscaya.
Dikatakannya paritisapasi Kemenparekraf dalam WVL 2020 merupakan salah satu tindak lanjut dari program recovery Covid-19 bidang pariwisata ditetapkan Presiden Joko Widodo, kegiatan penyiapan stimulus ekonomi bagi pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Partisipasi Indonesia dalam WVL 2020 menstimulasi potensi transaksi bisnis bagi seller Indonesia, yang pada akhirnya membantu membangkitkan ekonomi yang menjanjikan bagi pelaku terdampak Covid-19 yang terlibat dalam berbagai usaha pariwisata.
Hal ini dilakukan dalam upaya recovery pemasaran pariwisata Indonesia, khususnya pasar Inggris, ujar Nia Niscaya.
Dikatakannya kegiatan ini juga dirangkaikan dengan live event diadakan pada waktu bersamaan di Bali selama WTM London dimana industri pariwisata di Indonesia langsung berkomunikasi dengan rekanan di Inggris.
CEO NTT Destination Management Company (DMC) Oyan Kristian kepada Antara London salah satu industri pariwisata mendapat fasilitas dari Kemenprarekaf. “Kami difasilitasi oleh kementerian untuk bisa langsung mengikuti WTM secara virtual ini,” ujar Oyan Kristian.
Diakuinya pariwisata Indonesia saat ini memang dalam kondisi yang sulit tapi mau tidak mau harus terus berpromosi, dan mudah2an dalam waktu tidak lama lagi pariwisata Indonesia kembali mengeliat.
WTM London salah satu pameran pariwisata terbesar sejak 1980 menjadi annual event bagi pelaku industri pariwisata.
Kepala Biro Komunikasi Sekretariat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Agustini Rahayu kepada Antara London mengatakan Indonesia sudah ikut WTM London sejak 37 tahun lalu. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar