Kemenparekraf kampanye InDOnesiaCARE di WTM Virtual London 2020
News ID: 1568588
London (ANTARA) -
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengkampanyekan InDOnesiaCARE / Clean, Health, Safety, Environment (CHSE) Protocols, serta pariwisata berkualitas (quality tourism) dalam pameran pariwisata WTM London yang digelar secara Virtual dari tanggal 10 hingga 12 November.
Tahun ini penyelenggaraan WTM London dilaksanakan secara daring (virtual) karena situasi Pandemi Covid─19 di dunia dan Inggris dengan mengusung nama WTM Virtual London (WVL) 2020.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya kepada Antara London, Rabu menyebutkan untuk sementara itu ada tiga tema utama yang disuguhkan oleh virtual booth Indonesia.
“Pengenalan destinasi prioritas, kampanye InDOnesiaCARE / Clean, Health, Safety, Environment (CHSE) Protocols, dan pariwisata berkualitas (quality tourism),” ujar Nia Niscaya.
Dikatakannya paritisapasi Kemenparekraf / Baparekraf dalam WVL 2020 juga merupakan salah satu tindak lanjut dari tiga program recovery Covid-19 bidang pariwisata ditetapkan Presiden Joko Widodo, yaitu kegiatan penyiapan stimulus ekonomi bagi para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Selain itu, WVL 2020 merupakan kesempatan baik mempertahankan citra baik pariwisata Indonesia di kalangan buyer Inggris sekaligus menjadi sinyal kepada dunia bahwa Indonesia sedang mempersiapkan diri dalam menyambut kembali wisatawan mancanegara khususnya Inggris dan Eropa setelah pembukaan open border.
Partisipasi Indonesia dalam WVL 2020 juga dapat menstimulasi potensi transaksi bisnis bagi seller Indonesia, yang pada akhirnya dapat membantu membangkitkan ekonomi yang menjanjikan bagi para pelaku terdampak Covid-19 yang terlibat dalam berbagai usaha pariwisata.
Hal ini dilakukan dalam upaya recovery pemasaran pariwisata Indonesia, khususnya pasar Inggris, ujar Nia Niscaya.
Dikatakannya selain melalui partisipasi daring, demi menggerakkan geliat perekonomian di destinasi pariwisata, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan live event yang diadakan pada waktu bersamaan di Bali selama pelaksanaan WTM London dimana para industri pariwisata di Indonesia bisa langsung berkomunikasi dengan rekanan di Inggris.
CEO NTT Destination Management Company (DMC) Oyan Kristian kepada Antara London salah satu industri pariwisata yang mendapat fasilitas yang disediakan Kemenprarekaf. “Kami difasilitasi oleh kementerian untuk bisa langsung mengikuti WTM secara virtual ini,” ujar Oyan Kristian.
Diakuinya pariwisata Indonesia saat ini memang dalam kondisi yang sulit tapi mau tidak mau harus terus berpromosi, dan mudah2an dalam waktu tidak lama lagi pariwisata Indonesia bisa kembali mengeliat. “Paling tidak pertengahan tahun atau paling lambat tahun 2022 pariwisata Indonesia kembali bangkit.
World Travel Mart (WTM) London adalah salah satu pameran pariwisata terbesar sejak tahun 1980 dan telah menjadi annual event bagi seluruh pelaku industri pariwisata karena WTM London adalah leading event bagi travel industry internasional.
Kepala Biro Komunikasi Sekretariat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretariat Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Agustini Rahayu kepada Antara London mengatakan Indonesia sudah ikut WTM London sejak 37 tahun yang lalu.
WTM London memfasilitasi kesempatan bagi kalangan industri pariwisata (travel trade, hotelier, airlines) untuk mengembangkan hubungan bisnis baru di bidang pariwisata, sekaligus memelihara dan meningkatkan hubungan bisnis yang sudah ada secara efektif dan efisien lewat serangkaian aktivitas yang disesuaikan oleh organizing comitee dari WTM .
Indonesia yang menempati virtual booth nomor VC-17 diramaikan 87 sharer terdiri dari travel agent, tour operator, Destination Management Company / Organization (DMC/DMO), Dinas Pariwisata Daerah Provinsi, akomodasi, dan airlines berasal dari Bali, DI Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Papua dan beberapa destinasi super prioritas dan prioritas pariwisata nasional seperti Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Banten, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Barat.
Rangkaian kegiatan Kemenparekraf / Baparekraf dalam WVL 2020 meliputi awareness campaign pra publikasi event dan on event, interactive virtual booth, video tour, speed networking, virtual business meetings (sellers meet buyers), door prizes, dan rangkaian kegiatan live event di antaranya pertunjukan kesenian dan 180° photo booth.
Sepanjang Januari hingga Desember pada tahun 2019, jumlah wisatawan Inggris ke Indonesia mengalami kenaikan 1,40% dibandingkan periode sama pada 2018.
Jumlah wisatawan Inggris selama 2019 mencapai 397.624. Sekali berkunjung ke Indonesia, wisatawan Inggris umumnya menghabiskan waktu liburan lebih dari 11 hari dengan rata-rata pengeluaran sebesar USD 1,867.15 per visit (hasil Passenger Exit Survey (PES) Kemenpar RI, 2018).
Partisipasi Indonesia dalam WVL 2020 juga dapat menstimulasi potensi transaksi bisnis bagi seller Indonesia, yang pada akhirnya dapat membantu membangkitkan ekonomi yang menjanjikan bagi para pelaku terdampak Covid-19 yang terlibat dalam berbagai usaha pariwisata. (ZG)
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengkampanyekan InDOnesiaCARE / Clean, Health, Safety, Environment (CHSE) Protocols, serta pariwisata berkualitas (quality tourism) dalam pameran pariwisata WTM London yang digelar secara Virtual dari tanggal 10 hingga 12 November.
Tahun ini penyelenggaraan WTM London dilaksanakan secara daring (virtual) karena situasi Pandemi Covid─19 di dunia dan Inggris dengan mengusung nama WTM Virtual London (WVL) 2020.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya kepada Antara London, Rabu menyebutkan untuk sementara itu ada tiga tema utama yang disuguhkan oleh virtual booth Indonesia.
“Pengenalan destinasi prioritas, kampanye InDOnesiaCARE / Clean, Health, Safety, Environment (CHSE) Protocols, dan pariwisata berkualitas (quality tourism),” ujar Nia Niscaya.
Dikatakannya paritisapasi Kemenparekraf / Baparekraf dalam WVL 2020 juga merupakan salah satu tindak lanjut dari tiga program recovery Covid-19 bidang pariwisata ditetapkan Presiden Joko Widodo, yaitu kegiatan penyiapan stimulus ekonomi bagi para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Selain itu, WVL 2020 merupakan kesempatan baik mempertahankan citra baik pariwisata Indonesia di kalangan buyer Inggris sekaligus menjadi sinyal kepada dunia bahwa Indonesia sedang mempersiapkan diri dalam menyambut kembali wisatawan mancanegara khususnya Inggris dan Eropa setelah pembukaan open border.
Partisipasi Indonesia dalam WVL 2020 juga dapat menstimulasi potensi transaksi bisnis bagi seller Indonesia, yang pada akhirnya dapat membantu membangkitkan ekonomi yang menjanjikan bagi para pelaku terdampak Covid-19 yang terlibat dalam berbagai usaha pariwisata.
Hal ini dilakukan dalam upaya recovery pemasaran pariwisata Indonesia, khususnya pasar Inggris, ujar Nia Niscaya.
Dikatakannya selain melalui partisipasi daring, demi menggerakkan geliat perekonomian di destinasi pariwisata, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan live event yang diadakan pada waktu bersamaan di Bali selama pelaksanaan WTM London dimana para industri pariwisata di Indonesia bisa langsung berkomunikasi dengan rekanan di Inggris.
CEO NTT Destination Management Company (DMC) Oyan Kristian kepada Antara London salah satu industri pariwisata yang mendapat fasilitas yang disediakan Kemenprarekaf. “Kami difasilitasi oleh kementerian untuk bisa langsung mengikuti WTM secara virtual ini,” ujar Oyan Kristian.
Diakuinya pariwisata Indonesia saat ini memang dalam kondisi yang sulit tapi mau tidak mau harus terus berpromosi, dan mudah2an dalam waktu tidak lama lagi pariwisata Indonesia bisa kembali mengeliat. “Paling tidak pertengahan tahun atau paling lambat tahun 2022 pariwisata Indonesia kembali bangkit.
World Travel Mart (WTM) London adalah salah satu pameran pariwisata terbesar sejak tahun 1980 dan telah menjadi annual event bagi seluruh pelaku industri pariwisata karena WTM London adalah leading event bagi travel industry internasional.
Kepala Biro Komunikasi Sekretariat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretariat Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Agustini Rahayu kepada Antara London mengatakan Indonesia sudah ikut WTM London sejak 37 tahun yang lalu.
WTM London memfasilitasi kesempatan bagi kalangan industri pariwisata (travel trade, hotelier, airlines) untuk mengembangkan hubungan bisnis baru di bidang pariwisata, sekaligus memelihara dan meningkatkan hubungan bisnis yang sudah ada secara efektif dan efisien lewat serangkaian aktivitas yang disesuaikan oleh organizing comitee dari WTM .
Indonesia yang menempati virtual booth nomor VC-17 diramaikan 87 sharer terdiri dari travel agent, tour operator, Destination Management Company / Organization (DMC/DMO), Dinas Pariwisata Daerah Provinsi, akomodasi, dan airlines berasal dari Bali, DI Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Papua dan beberapa destinasi super prioritas dan prioritas pariwisata nasional seperti Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Banten, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Barat.
Rangkaian kegiatan Kemenparekraf / Baparekraf dalam WVL 2020 meliputi awareness campaign pra publikasi event dan on event, interactive virtual booth, video tour, speed networking, virtual business meetings (sellers meet buyers), door prizes, dan rangkaian kegiatan live event di antaranya pertunjukan kesenian dan 180° photo booth.
Sepanjang Januari hingga Desember pada tahun 2019, jumlah wisatawan Inggris ke Indonesia mengalami kenaikan 1,40% dibandingkan periode sama pada 2018.
Jumlah wisatawan Inggris selama 2019 mencapai 397.624. Sekali berkunjung ke Indonesia, wisatawan Inggris umumnya menghabiskan waktu liburan lebih dari 11 hari dengan rata-rata pengeluaran sebesar USD 1,867.15 per visit (hasil Passenger Exit Survey (PES) Kemenpar RI, 2018).
Partisipasi Indonesia dalam WVL 2020 juga dapat menstimulasi potensi transaksi bisnis bagi seller Indonesia, yang pada akhirnya dapat membantu membangkitkan ekonomi yang menjanjikan bagi para pelaku terdampak Covid-19 yang terlibat dalam berbagai usaha pariwisata. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar