MASYARAKAT JERMAN BELAJAR MEMBATIK
London, 26/10 (ANTARA) - Animo masyarakat Jerman belajar membatik cukup tinggi, kata Sekretaris III KBRI Berlin Purno Widodo.
KBRI dalam keterangannya kepada ANTARA London, Rabu menyebutkan, walaupun pendaftaran sudah ditutup beberapa hari sebelumnya, mereka yang ingin belajar membatik di dua kelas batik yang disediakan KBRI Berlin terus berdatangan.
Mereka yang ikut belajar membatik terdiri atas berbagai kalangan seperti perancang busana, museum, pendidikan, pengusaha, seniman ataupun masyarakat biasa.
Dengan antusias mereka belajar membatik dari Sukrismini dan Lisma Sukanto yang didatangkan KBRI Berlin dari Museum Tekstil Jakarta.
Workshop membatik ini merupakan rangkaian kegiatan "reach out" KBRI Berlin dalam kerangka besar acara "Indonesian Batik Weeks" dimana selama beberapa minggu pada Oktober ini diluncurkan berbagai program batik yang meliputi Batik Workshop, Batik High Tea dan Seminar Batik.
Sebelumnya, Workshop Batik juga dilaksanakan untuk anak-anak yang diselenggarakan atas kerja sama dengan Museum Anak Labyrin di Kota Berlin yang di luar dugaan ternyata sangat digemari dengan membludaknya anak-anak Jerman yang ingin belajar membatik.
KBRI Berlin menggelar program batik ini dengan mengambil momentum bulan Oktober sebagai bulan batik dimana pada bulan tersebut tahun 2009, UNESCO memasukkan batik sebagai Warisan Budaya Dunia non Bendawi.
Dubes RI untuk Berlin Eddy Pratomo menjelaskan bahwa program "Indonesian Batik Weeks" diluncurkan untuk semakin mendekatkan Indonesia di hati masyarakat Jerman. "Batik dapat menjadi jembatan budaya antara dua masyarakat yang berbeda," ujarnya.
Dikatakannya, batik sebagai identitas nasional Indonesia adalah penting untuk lebih mengenalkan batik di publik Jerman dan diharapkan akan dapat meningkatkan kalangan masyarakat Jerman pencinta Indonesia. Selain itu, batik juga dapat dipergunakan menjadi jembatan pengikat budaya Indonesia dengan budaya Jerman.
Menurut Dubes, pemasyarakatan batik di Jerman sudah saatnya dengan seni. Batik telah berkembang begitu pesat dan mendapatkan posisi yang sangat tinggi di masyarakat sebagai ekspresi identitas nasional.
Busana batik dikenakan oleh politisi baik di tingkat lokal maupun regional dan juga oleh siswa sekolah, pegawai negeri sipil, pegawai hotel dikenal di berbagai negara, namun hanya di Indonesia batik menjadi ekspresi kebanggaan nasional dan simbol penting bangsa Indonesia, demikian Dubes Eddy Pratomo. ***6*** (ZG)
(T.H-ZG/C/S023/S023) 26-10-2011 08:59:14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar