KJRI DUBAI PULANGKAN TKW TERKENA SERANGAN JANTUNG
London, 10/10 (ANTARA) - KJRI Dubai memulangkan sembilan Tenaga Kerja Wanita Indonesia yang bermasalah (TKW-B) yang salah satunya sedang dalam tahap pemulihan kesehatan pascaserangan jantung dan telah menjalani perawatan medis di "Rashid Hospital".
Sejak Januari hingga pemulangan yang terakhir ini, KJRI Dubai berhasil menyelesaikan kasus dan memulangkan sebanyak 199 TKI bermasalah di Dubai dan lima di Uni Emirat yang menjadi wilayah kerja KJRI Dubai, demikian Sekretaris Pertama/ Konsul Fungsi Pensosbud KJRI Dubai Adiguna Wijaya dalam keterangan pers di London, Senin.
Dikatakannya dari sembilan orang TKW-B yang dipulangkan, tujuh orang berasal dari Jawa Barat, sementara lainnya dari Banten dan Jakarta. Sebelumnya mereka berada di penampungan sementara KJRI Dubai dengan kurun waktu yang bervariasi antara 3,5 hingga 11 bulan.
Kesembilan TKW-B tersebut, adalah Nurngaeni Binti Kasmin Warnipan, Turini Binti Ramita Saba, Darminih Binti Tono Karnadi dari Indramayu, Jawa Barat, Nur Fiyanah Binti Sabda Handoko, Siti Warsiti Binti Api Sulaeman, Maesaroh Binti Abdulgani Khatima dari Cirebon, Jawa Barat.
Selain itu, termasuk Halimah Binti Sidik Jamhuri dari Bekasi, Jawa Barat, Marsiti Binti Mahad Yamsi dari Jakarta, dan Marlini Novitasari Asari Binti Mahfudin dari Serang, Banten TKW yang sebelumnya terkena serangan jantung.
KJRI Dubai berhasil membantu menyelesaikan kasus dan proses penyelesaian hukum serta administrasi permasalahan mereka dengan otoritas terkait seperti Kantor imigrasi, kepolisian, agen penyalur tenaga kerja lokal dan majikan di Dubai maupun di beberapa Emirat lainnya yang menjadi wilayah kerja KJRI Dubai, yaitu Sharjah, Ajman dan Fujairah.
Mereka berada di penampungan KJRI Dubai karena meminta bantuan KJRI Dubai setelah kabur dari majikan dengan alasan tidak betah dengan situasi tempat bekerja, beban kerja terlalu berat, majikan ringan tangan, majikan tempramental, mengalami pelecehan seksual serta tidak digaji.
Konsul Jenderal RI Dubai, Mansyur Pangeran, yang didampingi Mincons Konsuler, Dedy Darussalam, dan staf lainnya pada saat melepas TKW yang akan pulang tersebut menyatakan, sebaiknya mereka dapat mencari pekerjaan di Tanah Air saja setelah tiba di kampung halamannya.
"Pengalaman pahit permasalahan mereka bekerja di luar negeri kali ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan jika mereka ingin kembali bekerja ke luar negeri di masa yang akan datang. Kiranya pengalaman pahit ini juga dapat disampaikan kepada para saudara, kerabat atau teman di kampung halaman mereka," ujarnya.
Konjen Mansyur juga menyampaikan KJRI Dubai berupaya melaksanakan Sistem Pelayanan Warga (Citizen Service) yang berpedoman kepada pelayanan dan perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) yang bersifat cepat, tepat, murah, ramah, memuaskan, terbuka dan bertanggung jawab. Hal ini termasuk juga pelayanan dan bantuan kepada para TKW-B.
Selama menjalani proses penyelesaian hukum dan administrasi dengan otoritas terkait seperti Kantor imigrasi, kepolisian, agen penyalur tenaga kerja lokal dan majikan para TKW-B tersebut menghuni penampungan sementara di KJRI Dubai.
Proses penyelesaian hukum tersebut sepenuhnya di bawah bantuan dan mediasi KJRI Dubai. Sehubungan dengan ini, Konjen Mansyur juga berpesan apabila ada pihak-pihak tertentu di Tanah Air yang menanyakan seputar pengalaman mereka ini, kiranya mereka dapat menceritakan apa adanya.
Empat orang TKW-B yang dipulangkan merupakan murid Sekolah TKW yang diselenggarakan atas kerja sama KJRI Dubai dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KJRI Dubai yang mendapat sertifikat karena berhasil merampungkan pendidikan selama selama semester periode Januari hingga Juni.
Konjen Mansyur mengharapkan tambahan pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dapat dijadikan sebagai modal mereka di tanah air nanti untuk mencoba mencari pekerjaan yang sesuai. Mereka berempat menyatakan akan mencoba untuk mengikuti arahan yang disampaikan ini.
Para TKW-B yang dipulangkan ini menyampaikan rasa terima kasih bantuan dan perhatian yang telah diberikan KJRI Dubai. Mereka menyatakan bahwa selama berada di penampungan sementara KJRI Dubai diperlakukan dengan sangat baik dan dipenuhi kebutuhan pribadi keseharian.
Bahkan TKW-B ini merasa senang karena berkesempatan bertemu dan beramah tamah secara langsung dengan beberapa artis Indonesia yang sempat singgah di KJRI Dubai serta berkesempatan mengikuti kelas bahasa Inggris, menjahit, ketrampilan membuat aksesoris, table manners serta merangkai bunga.
Pada bulan Januari lalu, pembawa acara Edwin dan Djody sempat melihat langsung pelaksanaan kelas Sekolah TKW KJRI Dubai dan di awal bulan Oktober ini penyanyi dan pencipta lagu Anang dan Ashanti juga sempat berkunjung ke KJRI Dubai.
Keberhasilan pelaksanaan Sistem Pelayanan Warga oleh KJRI Dubai, tercapai karena adanya kerja sama dan koordinasi yang melibatkan seluruh instansi terkait, baik Perwakilan RI di luar negeri maupun berbagai instansi di dalam negeri. ***6***
(T.H-ZG/B/F002/F002) 10-10-2011 09:55:07
Tidak ada komentar:
Posting Komentar