Jumat, 28 Oktober 2011

KJRI DUBAI

KJRI DUBAI GELAR SEMINAR PELUANG INVESTASI PERBANKAN

London, 23/10 (ANTARA) - KJRI Dubai bekerja sama dengan Dubai Export Development Corporation (DEDC) dan KPMG, mengadakan seminar sehari dengan tema "Tantangan dan Peluang Investasi Perbankan Syariah" di sela-sela kunjungan Delegasi UAE Islamic Financial Services (UIFS)/30 CEO perbankan Uni Emirat Arab ke Indonesia.

Sekretaris Pertama/Konsul Fungsi Pensosbud KJRI Dubai Adiguna Wijaya kepada ANTARA London, Minggu, menyebutkan seminar peluang investasi digelar dalam upaya pemahaman lebih dalam mengenai potensi, tantangan dan peluang investasi pada sektor perbankan dan keuangan syariah di Indonesia.

Dikatakannya seminar dihadiri oleh sekitar 135 peserta, antara lain 30 CEO perbankan UAE dari kalangan perbankan dan otoritas perbankan, keuangan, fiskal serta perpajakan Indonesia termasuk Duta Besar UAE di Jakarta dianggap penting bagi Delegasi UIFS guna mendapat gambaran yang jelas dan menyeluruh mengenai prospek bisnis keuangan syariah di Indonesia.

Pembukaan seminar dilakukan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dr. Halim Alamsyah, sekaligus sebagai keynote speaker dengan tema "The Journey of Islamic Finance in Indonesia and the Roadmap Ahead", yang secara garis besar dijelaskan perkembangan yang sangat cepat bank syariah di Indonesia dalam periode 10 tahun.

Total aset bank syariah di Indonesia telah tumbuh dari Rp. 1,79 triliun pada tahun 2000 menjadi Rp. 100 triliun pada tahun 2010 dengan pertumbuhan aset per tahun rata-rata mencapai 36.3 persen.

Jumlah rekening nasabah perbankan syariah juga tumbuh cepat dari 500 ribu pada tahun 2000 menjadi 8,5 juta rekening pada tahun 2011 dengan rentang jangkauan pada 103 kota di seluruh provinsi di Indonesia.

Konjen RI Dubai Mansyur Pangeran dalam pengantar pembuka menyampaikan rasa gembira atas perhatian dan dukungan masyarakat perbankan pada misi UIFS 2011 ini.

Sebagaimana diketahui bahwa keuangan syariah merupakan salah satu area tercepat dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan diyakini akan terus meningkat di masa yang akan datang.

Hal ini didukung oleh pertumbuhan positif perekonomian dan populasi muslim Indonesia yang terbesar di dunia.

Konjen mengharapkan melalui penyelenggaraan seminar tersebut akan dicapai pemahaman yang lebih luas dan mendalam di antara para investor keuangan syariah UAE mengenai perkembangan terakhir sektor keuangan dan perbankan syariah di Indonesia sehingga dapat lebih menarik minat Delegasi UIFS untuk menanamkan investasinya, tidak hanya pada sektor keuangan dan perbankan syariah namun sektor industri, infrastruktur, pertanian, perdagangan dan sektor-sektor lainnya.

Dalam sesi pleno pembahasan masa depan keuangan syariah dinyatakan Neil D. Miller, Pengamat Keuangan Syariah KPMG, sebagai salah satu pembicara pada seminar tersebut bahwa perbankan syariah masih akan terus bersaing dengan bank konvensional yang relatif tidak berubah. Sistem syariah umumnya membutuhkan biaya yang tinggi dan belum efisien dibandingkan dengan bank konvensional, namun untuk pengembangan ke depan diperlukan langkah merger atau akuisisi.

Dalam panel diskusi dan tanya jawab terungkap dimana sebelumnya dinyatakan bahwa perbankan syariah Indonesia belum dikenal dunia, ternyata perbankan syariah Indonesia merupakan yang ke-4 dunia tercepat pertumbuhannya setelah Iran, Malaysia dan Arab Saudi.

Fakta tersebut menunjukkan besarnya potensi kemajuan sektor keuangan dan perbankan syariah Indonesia, namun belum diketahui secara luas di kalangan investor keuangan dunia sehingga pertumbuhan sektor tersebut dinilai masih jauh dari potensi yang sesungguhnya. Diperlukan langkah-langkah promosi dan disiminasi secara intensif kepada para investor keuangan syariah seluas mungkin.

Pemerintah Indonesia melalui "Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF)" yang didirikan pemerintah Indonesia tahun 2009 di bawah koordinasi Kementerian Keuangan RI mendukung penuh investasi syariah khususnya pada proyek-proyek infrastruktur dengan menyediakan penjaminan proyek infrastruktur swasta melalui sistim syariah.

Konjen RI Dubai didampingi Heru Sudradjat, Counsellor Ekonomi dan Fajar Nuradi, Sekretaris Pertama Ekonomi, melakukan pendampingan selama kunjungan Delegasi UIFS untuk bertemu dengan Dirjen Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI, Staf Ahli Menteri Keuangan RI Bidang Penerimaan Negara.

Selain itu rombongan UIFS bertemu Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ketua Umum KADIN Indonesia, Ketua Umum Himbara, Ketua Umum Perbanas, Ketua Umum IBI, Ketua Asbisindo, Ketua AAJI serta melakukan B to B Meeting dengan pimpinan perbankan terkemuka nasional baik swasta maupun nasional dan para pelaku usaha terkait lainnya. ***5***
(ZG/b)

(T.H-ZG/B/F001/F001) 23-10-2011 10:23:16

Tidak ada komentar: