HAJI -- PANGGILAN ITU DATANG DARI INGGRIS
Oleh Zeynita Gibbons
Colchester , 27/11 (ANTARA) - Niat menunaikan ibadah haji ke tanah suci yang menjadi rukun Islam ke lima sudah sejak lama ada, bahkan sejak masih di tanah air 25 tahun lalu dengan mengikuti tabungan haji yang diselenggarakan oleh salah satu bank di Jakarta.
Sayangnya panggilan itu belum juga ada. Niat selalu ada bahkan keinginan untuk menunaikan ibadah umroh yang selalu menjadi impian Antara khususnya saat 10 hari terakhir Ramadhan begitu kuat. Ternyata niat dan keinginan saja tidak cukup.
Setelah menetap selama lebih dari 10 tahun di Inggris , undangan itu pun baru Antara terima dan Insya Allah saya akan berangkat menunaikan ibadah haji pada tahun ini, dan visa haji pun sudah menempel di paspor Antara.
"Alhamdullilah, akhirnya panggilan itu pun datang".
Beberapa tahun lalu bersama anggota pengajian An Nasiah di East London , niat menunaikan ibadah haji bersama pun Antara lontarkan. Bahkan Antara sempat metitip uang sebesar 50 Poundsterling kepada salah satu anggota untuk dikumpulkan sedikit demi sedikit.
Biaya untuk menunaikan ibadah haji di Inggris sepertinya tidak terlalu jauh dengan di tanah air, hanya saja pergi haji di Inggris tidak perlu antri bertahun tahun seperti di Indonesia karena kuota yang diberikan kepada Indonesia sekitar 211.000 orang.
Sementara di Inggris meskipun jumlah umat Muslimnya terus bertambah dari tahun ke tahun, jumlah kuota yang diberikan sekitar 6000 orang, tentunya dengan mudah bisa dipenuhi, bahkan pada saat saat terakhir calon haji bisa langsung mendaftar diri di travel haji.
Salah satunya travel haji yang mengelola para jemaah haji dari Indonesia yang tinggal di Inggris yang telah berpengalaman dalam mengelola haji selama 50 tahun.
"Travel kami lah yang pertama membawa jemaah haji dari Inggris," ujar Managing Director Hajj & Umra Travel Limited, Dr. Ali Jafari-Fini.
Tahun ini pihaknya akan mengantarkan sekitar 500 umat Muslim di Inggris termasuk 25 calon haji asal Indonesia yang terbagi dalam dua kloter yaitu yang berangkat tanggal 24 Oktober dengan penerbangan carter Monach Airlines dari bandara Gatwich ke Medina.
Sementara kloter kedua berangkat pada tanggal 30 Oktober langsung ke Jeddah, ujar Ali Jafari Fini pada saat mengelar acara manasik haji yang diadakan di hotel berbintang di daerah bergengsi London, Hotel Thistle London.
Dalam acara manasik haji yang disampaikan Ali Jafari-Fini diikuti dengan penuh perhatian oleh seluruh calon jemaah haji asal Inggris yang datang dari berbagai kota diantaranya Manchester, Birmingham, Durham, dan Leeds termasuk calon jemaah haji dari Indonesia.
"Pergi haji merupakan perjalanan '`once in a life time' bagi seseorang," ujar Ali Jafari Fini sambil menambahkan jadi banyak banyak lagi berdoa.
Rombongan haji Indonesia termasuk diantaranya Atase Perdagangan KBRI London Merry Maryati dan lokal staf yang lama bekerja di KBRI London, Bu Lestari dan sekretaris Atase Pendidikan Mbak Dewi termasuk sekretaris Dubes RI di Inggris Mbak Sutji.
Selain itu juga terdapat mahasiswa Indonesia yang sedang menyelesaikan studi di Birmingham Yulian Wihantoro bersama sang istri Laksmi Wihantoro dan putra putri mereka, serta Kamil Oesman dan Rina Wahyuni dari Newcastle.
Ikut dalam rombongan haji dari Inggris yang mendapat undangan dari Allah untuk menunaikan ibadah haji juga diterima oleh wanita Indonesia yang menikah dengan pria asing yang membentuk kelompok pengajian Annisa seperti Caya Fairrie, Tessa Dennis, Cynthia Kasim, dan Sofie Russo serta Lies Parish.
Menurut Sofie Russo, yang menikah dengan pria Italia dan menetap di Inggris mengakui bahwa naik haji itu sudah menjadi citanya sejak kecil. Bahkan, wanita asal Betawi ini juga sebelumnya sudah dua kali menunaikan ibadah umrah tahun 2006 dan tahun 2011.
"Dengan pengalaman dua kali ke Makah dan selalu berdoa untuk bisa kembali beribadah kerumah Nya yaitu Baitullah, ternyata doaku dikabulkan Nya," ujar Sofie lagi.
Menurut Sofie, ia langsung mendaftar untuk menunaikan rukun Islam yang ke lima yaitu pergi Haji karena ia berkeinginan bisa menunaikan ibadah haji sebelum usianya 50 tahun. Karena bulan Januari dirinya berumur 50 tahun.
"Alhamdullilah Allah mengundang saya kembali meskipun ada sedikit rintangan,"ujar Sofie yang berangkat dengan rombongan kloter pertama yang menetap di Inggris sejak tahun 2006 mengikuti sang suami yang pindah kerja dan anak-anak juga sekolah Inggris.
Meskipun baru mendaftar setelah kembali dari umrah, masyarakat Muslim di Inggris dengan mudah pergi haji dan tidak perlu harus menunggu bertahun tahun seperti di tanah air.
"Inggris mendapatkan kuota sebesar 6000 orang," ujar Ali.
Seperti yang disampaikan Amika Wardhana yang sedang menyelesaikan pendidikan doktor di Essex University "Waktu saya mudik ke Indonesia beberapa bulan lalu saya daftar bersama istri dan ibu untuk menunaikan ibadah haji dari Yogjakarta".
"Kami baru bisa berangkat baru pada tahun 2017,"ujar Amika, lagi sementara di Inggris, niat untuk menunaikan ibadah haji baru ia sampaikan kepada guru mengaji tahun lalu dan beberapa bulan lalu langsung didaftarkan ke travel haji.
"Pada bulan Maret lalu saya harus membayar uang muka sebesar 500 Poundsterling tanda jadi, dan sisanya saya angsur hingga akhir Agustus yang seluruh biaya ongkos haji sebesar 2500 Pounsterling," katanya.
Sementara itu ongkos naik haji yang disampaikan Menteri Agama, Suryadharma Alie, biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2011 sebesar 3.350 dollar Amerika Serikat per orang sementara biaya yangs Antara keluarkan 2600 pound sterling dan saya berangkat pada tanggak 30 Oktober langsung ke Jeddah.
"Wah seperti ONH Plus aja,"ujar rekan rekan, Sebenarnya BPIH tidak jauh dengan apa yang Antara bayarkan , apalagi ongkosnya memang terendah dibandingkan dengan paket yang ditawarkan oleh Haj&Umra Travel Limeted yang berkantor tidak jauh dari Mesjid Besar London cukup bervariasi. ***6***
(ZG)/B/A011
(T.H-ZG/B/A011/A011) 28-10-2011 07:52:43
Tidak ada komentar:
Posting Komentar