Rabu, 10 Agustus 2016

AUSTRIA

DRAMA YUNANI BERNUANSA JAWA PUKAU PUBLIK AUSTRIA
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 7/8 (Antara) - Pertunjukan seni bernuansa Indonesia dan Yunani yang dibawakan oleh kelompok Teater Tetas, "Belenggu Prometheus" di dua kota di Austria yaitu Gmünd dan Grünbach berhasil memukau publik setempat.


         Dalam pertunjukan berdurasi hampir dua jam itu, kisah drama Yunani terkenal tentang Prometheus dibawakan dalam dialog berbahasa Indonesia dengan latar belakang musik gending Jawa, 
    Pertunjukan ini selain ditampilkan di Austria, juga di beberapa negara lainnya di Eropa, demikian Minister Counselor Kordinator Fungsi Pensosbud/Protkons KBRI/PTRI Wina, Dody Kusumonegoro kepada Antara London, Minggu.

         Penonton yang hadir dalam pertunjukan di kota Gmünd terkesima melihat penampilan teater Tetas yang begitu unik. Para seniman Indonesia yang tergabung dalam grup teater berhasil mempertontonkan kebolehan dalam mengadaptasi karya seni asing dengan seni budaya Jawa tanpa menghilangkan esensi ceritanya.
         Penonton pun larut dalam suasana tragis yang dibangun sempurna dengan penataan cahaya dan komposisi musik gending Jawa yang mengalun magis.
         Wakil Walikota Gmünd, Heidemarie Penker, yang hadir dalam pertunjukan menyatakan meskipun dialog disampaikan dalam bahasa Indonesia, ia dapat memahami sekaligus menjiwai kisah Prometheus, dewa Yunani yang dihukum Zeus dengan tangan terpasung di puncak Olimpus, melalui teatrikal pantomimik aktor yang ekspresif.
         Sementara itu, wakil dari Dolomiten Bank, Elisabeth Faller, menyampaikan kekagumannya. "Saya tidak menyangka seni Indonesia akan mampu mengadaptasi seni Yunani, khususnya mitologi Yunani kuno," komentarnya.
         Tidak hanya menikmati cerita drama Yunani, mereka juga mengaku sangat tertarik dengan alat musik gamelan yang dimainkan di pentas serta kain ikat yang membalut tubuh aktor.
         Penampilan teater Tetas di kota Seni Gmünd, Carinthia, Austria disaksikan Dubes RI untuk Austria dan Slovenia, Rachmat Budiman, serta pejabat dan seniman di kota itu.
         Teater Tetas berdiri tahun 1978 dan berbasis di Jakarta. Anggota kelompok seni itu terdiri atas seniman teater yang datang dari berbagai kota di Indonesia.
         Dalam perjalanannya, Teater Tetas aktif mengadaptasi berbagai kisah drama baik tradisional maupun asing, dan menjadi salah satu kontributor penting dalam perkembangan seni teater kontemporer di Indonesia.
         Pada tahun 2014 kelompok ini juga pernah tampil di Austria dengan membawakan pertunjukan teater bertajuk "Mimpi".
         Kedua pertunjukan di Austria disutradarai Werner Schulze, Indonesianis berkebangsaan Austria, mantan Profesor di Universitas Musik dan Seni Kontemporer Wina.
         Untuk memudahkan penonton memahami jalannya pertunjukan, dalam setiap pertunjukan Teater Tetas disediakan sinopsis cerita dalam bahasa Jerman dan Inggris.
         Sebelumnya pertunjukan yang sama juga digelar di kota Ljubljana, Slovenia, yang berjarak sekitar empat jam perjalanan dari Wina, Austria, dan memperoleh standing ovation dari penonton.

         Dalam rangkaian tur Eropa didukung KBRI/PTRI Wina, Teater Tetas  juga akan tampil di Yunani dan Hongaria.(ZG) ***4***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 07-08-2016 06:38:56

Tidak ada komentar: