MUHIBAH ANGKLUNG TAMPIL MEMUKAU DI PARIS |
Zeynita Gibbons
Acara yang berlangsung selama 90 menit itu menampilkan konser angklung yang mengiringi lagu-lagu Indonesia dan lagu internasional serta tarian tradisional, antara lain tari Kecak dari Bali dan tari Tor-tor dari Batak, demikian Minister Counsellor KBRI Paris Henry R W Kaitjily kepada Antara London, Jumat.London, 12/8 (Antara) - Tim Muhibah Angklung yang terdiri atas 40 orang siswa-siswi dan alumni SMA Negeri 3 Bandung, Jawa Barat tampil memukau di KBRI Paris dalam rangkaian konser angklung dan workshop yang diadakan di beberapa negara di Eropa. Permainan angklung menawan mendapat sambutan meriah dari 250 undangan yang memadati Ruang Balai Budaya KBRI Paris. Kunjungan ke Prancis tidak lepas dari upaya mempromosikan Angklung yang merupakan alat musik tradisional Indonesia yang diakui UNESCO pada 16 November 2010, sebagai salah satu warisan budaya non-materi dunia (intangible cultural heritage) asal Indonesia. Pencapaian ini perlu ditindaklanjuti dengan melestarikan angklung dan terus mempromosikannya baik di dalam maupun luar negeri, kata Henry. Lawatan ke Eropa juga dilatarbelakangi oleh kisah perjalanan tim angklung "Expand The Sound of Angklung" (ESA), Keluarga Paduan Angklung SMA Negeri 3 Bandung (KPA 3), ke enam negara Eropa tahun 2004. Meskipun tidak memiliki uang yang cukup dan diterpa berbagai masalah, tim ESA 2004 dapat bertahan di Eropa selama 40 hari dan berhasil membawa pulang beberapa penghargaan di dua festival bergengsi, di Rep Cheska dan Polandia. Perjalanan mereka diabadikan dalam buku yang berjudul "40 Days in Europe" ditulis Maulana M. Syuhada. Buku yang menginspirasi banyak orang, dan diangkat ke layar lebar. Untuk menghidupkan kembali kisah dan semangat perjuangan tim ESA 2004, siswa-siswi SMA Negeri 3 Bandung dan beberapa alumni membentuk tim "Muhibah Angklung" untuk lawatan selama 30 hari dari tanggal 28 Juli hingga 28 Agustus mendatang ke lima negara Eropa yang merupakan napak tilas dari perjalanan tim ESA 2004 dua belas tahun yang lalu. Tim mengikuti tiga festival tingkat dunia di Aberdeen, Skotlandia, Cerveny Kostelec di Rep. Cheska dan Zakopane di Polandia serta mengadakan konser di beberapa kota Eropa termasuk di Paris. Ketua rombongan Tim Muhibah angklung 40 Days in Europe, Maulana M. Syuhada menyebutkan setelah dari paris, tim akan melanjutkan perjalanan ke Vert'le Petit, Prancis tinggal bersama warga setempat dan mengadakan konser untuk warga serta workshop angklung bagi anak-anak. (ZG) ***4*** (T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 12-08-2016 05:48:06 |
Blog ini berisi liputan dan berita serta artikel sekitar kejadian yang ada hubungannya diplomasi Indonesia di luar negeri khususnya wilayah Eropa yang saya kirim dan dimuat di LKBN Antara. Terima kasih untuk seluruh nara sumber diplomat yang memberikan kontribusi kepada saya sebagai koresponden LKBN Antara di Kerajaan Inggris dan juga mencakup wilayah Eropa
Minggu, 28 Agustus 2016
PARIS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar