KBRI Roma minta WNI di Italia waspada
News ID: 819038
London (ANTARA) -
Kedutaan Indonesia di Roma minta kepada seluruh masyarakat Indonesia yang berada di Italia, terkait penyebaran virus corona (Covid-19) di wilayah Italia Utara, dihimbau untuk tidak mengunjungi wilayah terjadinya outbreak Covid-19 termasuk di beberapa kota di Italia bagian utara, seperti Codogno (Lombardia), Vo 'Euganeo (Veneto), Torino (Piermonte) serta menjaga kebersihan dan kesehatan pribadi.
Himbauan itu disampaikan KBRI Roma, Senin dalam pesan nya yang dimuat sosmed milik KBRI Roma sehubungan dengan Wilayah Italia yang kena virus Corona di bagian utara, yakni Lombardi dan Veneto. Dimana Otoritas setempat telah mengumumkan infeksi dan penyebaran COVID-19 sudah meluas.
Disampaikan kepada warga Indonesia untuk menghubungi dokter jika memiliki gejala sakit serta mengikuti perkembangan informasi Pemerintah Italia atau daerah setempat.
KBRI mengimbau WNI tetap tenang dan waspada, menjaga kebersihan dan senantiasa mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan pembersih tangan (hand sanitizer) berbasis alkohol. “Sebisa mungkin menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang menderita demam dan batuk.”
Situasi di kota Milan masih aman meski sekolah dan universitas diliburkan selama seminggu dan beberapa kegiatan seperti Karnaval yang biasa diadakan pada musim semi dibatalkan serta pertandingan sepakbola juga dibatalkan.
Warga Indonesia di Milan, Italia Rieska Wulandari kepada Antara London, Senin mengatakan menyusul kasus COVID-19 yang terkonfirmasi hingga 500 orang dalam waktu yang sangat cepat di Italia dan menyebabkan lima pasien meninggal, pemerintah mencoba meminimalisir kontak dan penyebaran virus dengan langkah menutup kota - kota dan mengurangi aktifitas warga secara masif.
Mulai hari Sabtu sekolah dari TPA hingga Universitas, museum, pusat kebugaran, stadion olahraga, gereja dan semua tempat yang merupakan pusat berkumpul orang, ditutup hingga dua pekan yang akan datang. Gereja dan aktivitas ibadah seperti misa dan pertemuan keagamaan juga dibatalkan, ujar Rieska.
Sementara itu Warga Indonesia lainnya yang menetap di Novora, Milan Septawiyana Pengue mengatakan bahwa putri nya Anastasia Alesha Pengue (15) bersekolah di Liceo Linguistico, kelas 1 SMA di Novora, Milan diliburkan selama seminggu hingga 29 Februari. “Nanti akan di evaluasi lagi,” kata Anna, demikian Septawiyana Pengue biasa disapa rekan-rekannya.
Sebenarnya di Novara, sekolah memang libur mulai hari Senin hingga Rabu karena ada Carnaval namun karena adanya berita penyebaran virus corona akhirnya diperpanjang selama dua hari hingga akhir bulan, ujar Anna.
Menurut Anna, sekolah dan universitas ditutup selama seminggu dan banyak toko yang juga tutup, pada akhir pekan supermaket besar habis diborong orang, Sepertinya banyak yang panik, walau tidak semua, ada juga yang aman-aman aja dan stock makanan masih ada di rak-raknya.
Hari Senin ini Anna dan putrinya Alesha harus ke Citycentre di Novora dan banyak toko yang tutup, memang biasanya pada hari Senin pagi banyak toko yang tutup dan siang mulai buka tapi ternyata tetap pada tutup, ujarnya.
Sementara itu Ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Milan, Andrew Wibawa mengatakan bahwa situasi di Milan masih dalam kondisi terkendali dan baik-baik saja, hanya saja di Milan untuk mendapatkan masker tidak mudah.
Saat ini terdapat sekitar 90 mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Milan , ujar Andrew yang tengah menuntut ilmu di salah satu universitas di Milan. “Sampai sekarang kami masih koordinasi terus dengan KBRI,” ujarnya. Kebetulan sekarang seluruh univesitas di Lombaradia di liburkan. Jadi mahasiswa Indonesia kebanyakan stay di rumah, ujar Andrew Wibawa, yang kuliah di Politecnico di Milano.
Menurut Andrew, langkah nya masker sudah di infokan ke KBRI di Roma. “Kami sudah mengabarkan ke KBRI Roma mengenai kelangkaan masker. Mudah-mudahan KBRI bisa membantu, ujarnya.
Diakuinya sampai saat ini kondisi masih kondusif, bahan pangan juga masih tersedia di supermarket. Tidak ada yang perlu dikuatirkan, ujar Andrew Wibawa.
Rieska Wulandari mengatakan perhelatan karnaval di beberapa kota juga dibatalkan, misalnya di Venezia, Ivrea dan Milan. Demikian juga pertandingan olahraga, termasuk pertandingan sepak bola Serie A dan Badminton Junior diikuti 30 delegasi dari Indonesia juga batal dan mereka harus pulang ke tanah air tanpa sempat menyelesaikan partai semi final dan final.
Minggu ini seharusnya pekan liburan carnaval, biasanya keluarga memutuskan untuk tetirah ke gunung, menikmati salju yang masih tersisa dan main ski sebelum semua salju mencair, tapi ini menjadi sumber kekhawatiran baru, mengingat ada kasus Covid-19 terjadi juga di sebuah resor kenamaan di Perancis, karena ada keluarga turis dari Inggris yang menyambung liburan mereka dari Asia, lalu berwisata ski di Perancis dan menginfeksi kawasan resor ski tersebut.
Keputusan untuk menutup sekolah dan beberapa kantor, juga membuat orang pergi berbelanja mempersiapkan makanan selama masa "karantina kecil" ini, yang menyebabkan supermarket di beberapa kota di Italia, ludes dibeli pengunjung. Bahkan saat perayaan Natal atau tahun baru pun tidak pernah ditemukan situasi dimana logistik supermarket sampai habis dibeli warga, ujar Rieska.
Diakuinya harga zat atau gel pembersih tangan yang biasanya di angka 2-3 Euro per botol kecil, mendadak naik jadi 25 Euro per botol dan begitu juga masker di farmasi stok nya habis terjual.
Sementara itu juga adanya anjuran bila kebetulan ada tetangga yang meninggal, agar upacara prosesi pemakaman hanya dihadiri oleh keluarga terdekat, keluarga inti yang biasanya tidak mencapai 10 orang. Supaya menghindari kontak dan penyebaran virus dari dan kepada sesama pelayat.
Rieska pun menyiapkan logistik secukupnya untuk dua pekan mendatang, semoga langkah ini bisa mengurangi penyebaran virus.
Menurut Rieska, banyak yang bertanya, kok di Italia bisa terjadi banyak kasus. “jawaban saya sebagai orang awam ya, bukan dari jawaban resmi. Negara ini merupakan salah satu negara favorit yang dikunjungi oleh turis Asia seperti Cina, Jepang dan Korea.”
Para wisatawan mancanegara tak hanya pergi ke kota kota besar tapi juga mengeksplor dan blusukan ke kota kota dan kampung kampung terpencil, ke puncak puncak gunung untuk menikmati resor, main ski, spa natural dan sebagainya.
Pemerintah Italia telah menempatkan selusin kota di utara negara itu di bawah karantina darurat setelah jumlah infeksi coronavirus yang dilaporkan mencapai 100 pada hari Minggu, dalam wabah terbesar virus sejauh ini di Eropa.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengumumkan pada hari Sabtu bahwa orang-orang tidak boleh meninggalkan kota-kota yang terkena dampak di wilayah utara Lombardy dan Veneto kecuali mereka memiliki izin khusus; pertemuan dan acara publik ditangguhkan dan beberapa sekolah dan universitas akan ditutup.
Di antara kota-kota di Lombardy yang terkena dampak adalah Codogno, Castiglione d'Adda dan Casalpusterlengo. Warga di ketiga kota, yang terletak di sebelah tenggara Milan, disuruh tinggal di dalam rumah pada hari Jumat setelah enam kasus virus korona didiagnosis.
Pemerintah Italia telah menempatkan selusin kota di utara negara itu di bawah karantina darurat setelah jumlah infeksi coronavirus yang dilaporkan mencapai 100 pada hari Minggu, dalam wabah terbesar virus sejauh ini di Eropa.(ZG)
Kedutaan Indonesia di Roma minta kepada seluruh masyarakat Indonesia yang berada di Italia, terkait penyebaran virus corona (Covid-19) di wilayah Italia Utara, dihimbau untuk tidak mengunjungi wilayah terjadinya outbreak Covid-19 termasuk di beberapa kota di Italia bagian utara, seperti Codogno (Lombardia), Vo 'Euganeo (Veneto), Torino (Piermonte) serta menjaga kebersihan dan kesehatan pribadi.
Himbauan itu disampaikan KBRI Roma, Senin dalam pesan nya yang dimuat sosmed milik KBRI Roma sehubungan dengan Wilayah Italia yang kena virus Corona di bagian utara, yakni Lombardi dan Veneto. Dimana Otoritas setempat telah mengumumkan infeksi dan penyebaran COVID-19 sudah meluas.
Disampaikan kepada warga Indonesia untuk menghubungi dokter jika memiliki gejala sakit serta mengikuti perkembangan informasi Pemerintah Italia atau daerah setempat.
KBRI mengimbau WNI tetap tenang dan waspada, menjaga kebersihan dan senantiasa mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan pembersih tangan (hand sanitizer) berbasis alkohol. “Sebisa mungkin menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang menderita demam dan batuk.”
Situasi di kota Milan masih aman meski sekolah dan universitas diliburkan selama seminggu dan beberapa kegiatan seperti Karnaval yang biasa diadakan pada musim semi dibatalkan serta pertandingan sepakbola juga dibatalkan.
Warga Indonesia di Milan, Italia Rieska Wulandari kepada Antara London, Senin mengatakan menyusul kasus COVID-19 yang terkonfirmasi hingga 500 orang dalam waktu yang sangat cepat di Italia dan menyebabkan lima pasien meninggal, pemerintah mencoba meminimalisir kontak dan penyebaran virus dengan langkah menutup kota - kota dan mengurangi aktifitas warga secara masif.
Mulai hari Sabtu sekolah dari TPA hingga Universitas, museum, pusat kebugaran, stadion olahraga, gereja dan semua tempat yang merupakan pusat berkumpul orang, ditutup hingga dua pekan yang akan datang. Gereja dan aktivitas ibadah seperti misa dan pertemuan keagamaan juga dibatalkan, ujar Rieska.
Sementara itu Warga Indonesia lainnya yang menetap di Novora, Milan Septawiyana Pengue mengatakan bahwa putri nya Anastasia Alesha Pengue (15) bersekolah di Liceo Linguistico, kelas 1 SMA di Novora, Milan diliburkan selama seminggu hingga 29 Februari. “Nanti akan di evaluasi lagi,” kata Anna, demikian Septawiyana Pengue biasa disapa rekan-rekannya.
Sebenarnya di Novara, sekolah memang libur mulai hari Senin hingga Rabu karena ada Carnaval namun karena adanya berita penyebaran virus corona akhirnya diperpanjang selama dua hari hingga akhir bulan, ujar Anna.
Menurut Anna, sekolah dan universitas ditutup selama seminggu dan banyak toko yang juga tutup, pada akhir pekan supermaket besar habis diborong orang, Sepertinya banyak yang panik, walau tidak semua, ada juga yang aman-aman aja dan stock makanan masih ada di rak-raknya.
Hari Senin ini Anna dan putrinya Alesha harus ke Citycentre di Novora dan banyak toko yang tutup, memang biasanya pada hari Senin pagi banyak toko yang tutup dan siang mulai buka tapi ternyata tetap pada tutup, ujarnya.
Sementara itu Ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Milan, Andrew Wibawa mengatakan bahwa situasi di Milan masih dalam kondisi terkendali dan baik-baik saja, hanya saja di Milan untuk mendapatkan masker tidak mudah.
Saat ini terdapat sekitar 90 mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Milan , ujar Andrew yang tengah menuntut ilmu di salah satu universitas di Milan. “Sampai sekarang kami masih koordinasi terus dengan KBRI,” ujarnya. Kebetulan sekarang seluruh univesitas di Lombaradia di liburkan. Jadi mahasiswa Indonesia kebanyakan stay di rumah, ujar Andrew Wibawa, yang kuliah di Politecnico di Milano.
Menurut Andrew, langkah nya masker sudah di infokan ke KBRI di Roma. “Kami sudah mengabarkan ke KBRI Roma mengenai kelangkaan masker. Mudah-mudahan KBRI bisa membantu, ujarnya.
Diakuinya sampai saat ini kondisi masih kondusif, bahan pangan juga masih tersedia di supermarket. Tidak ada yang perlu dikuatirkan, ujar Andrew Wibawa.
Rieska Wulandari mengatakan perhelatan karnaval di beberapa kota juga dibatalkan, misalnya di Venezia, Ivrea dan Milan. Demikian juga pertandingan olahraga, termasuk pertandingan sepak bola Serie A dan Badminton Junior diikuti 30 delegasi dari Indonesia juga batal dan mereka harus pulang ke tanah air tanpa sempat menyelesaikan partai semi final dan final.
Minggu ini seharusnya pekan liburan carnaval, biasanya keluarga memutuskan untuk tetirah ke gunung, menikmati salju yang masih tersisa dan main ski sebelum semua salju mencair, tapi ini menjadi sumber kekhawatiran baru, mengingat ada kasus Covid-19 terjadi juga di sebuah resor kenamaan di Perancis, karena ada keluarga turis dari Inggris yang menyambung liburan mereka dari Asia, lalu berwisata ski di Perancis dan menginfeksi kawasan resor ski tersebut.
Keputusan untuk menutup sekolah dan beberapa kantor, juga membuat orang pergi berbelanja mempersiapkan makanan selama masa "karantina kecil" ini, yang menyebabkan supermarket di beberapa kota di Italia, ludes dibeli pengunjung. Bahkan saat perayaan Natal atau tahun baru pun tidak pernah ditemukan situasi dimana logistik supermarket sampai habis dibeli warga, ujar Rieska.
Diakuinya harga zat atau gel pembersih tangan yang biasanya di angka 2-3 Euro per botol kecil, mendadak naik jadi 25 Euro per botol dan begitu juga masker di farmasi stok nya habis terjual.
Sementara itu juga adanya anjuran bila kebetulan ada tetangga yang meninggal, agar upacara prosesi pemakaman hanya dihadiri oleh keluarga terdekat, keluarga inti yang biasanya tidak mencapai 10 orang. Supaya menghindari kontak dan penyebaran virus dari dan kepada sesama pelayat.
Rieska pun menyiapkan logistik secukupnya untuk dua pekan mendatang, semoga langkah ini bisa mengurangi penyebaran virus.
Menurut Rieska, banyak yang bertanya, kok di Italia bisa terjadi banyak kasus. “jawaban saya sebagai orang awam ya, bukan dari jawaban resmi. Negara ini merupakan salah satu negara favorit yang dikunjungi oleh turis Asia seperti Cina, Jepang dan Korea.”
Para wisatawan mancanegara tak hanya pergi ke kota kota besar tapi juga mengeksplor dan blusukan ke kota kota dan kampung kampung terpencil, ke puncak puncak gunung untuk menikmati resor, main ski, spa natural dan sebagainya.
Pemerintah Italia telah menempatkan selusin kota di utara negara itu di bawah karantina darurat setelah jumlah infeksi coronavirus yang dilaporkan mencapai 100 pada hari Minggu, dalam wabah terbesar virus sejauh ini di Eropa.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengumumkan pada hari Sabtu bahwa orang-orang tidak boleh meninggalkan kota-kota yang terkena dampak di wilayah utara Lombardy dan Veneto kecuali mereka memiliki izin khusus; pertemuan dan acara publik ditangguhkan dan beberapa sekolah dan universitas akan ditutup.
Di antara kota-kota di Lombardy yang terkena dampak adalah Codogno, Castiglione d'Adda dan Casalpusterlengo. Warga di ketiga kota, yang terletak di sebelah tenggara Milan, disuruh tinggal di dalam rumah pada hari Jumat setelah enam kasus virus korona didiagnosis.
Pemerintah Italia telah menempatkan selusin kota di utara negara itu di bawah karantina darurat setelah jumlah infeksi coronavirus yang dilaporkan mencapai 100 pada hari Minggu, dalam wabah terbesar virus sejauh ini di Eropa.(ZG)