Seminar Bisnis Awali 70 Tahun Hubungan Diplomatik RI -Norwegia
News ID: 758271
London (ANTARA) -
Mengawali rangkaian kegiatan Perayaan 70 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Norwegia, Kedutaan Indonesia di Oslo mengelar Seminar Bisnis bertajuk ‘Enhancing Indonesia-Norway Trade and Investment Cooperation (Challenges & Opportunities), di Oslo, baru-baru ini.
Fungsi penerangan dan Sosial Budaya KBRI Oslo, Nina Evayanti kepada Antara London, Jumat mengatakan seminar diadakan KBRI Oslo bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perdagangan, Industri dan Perikanan Norwegia, Innovation Norway dan Konfederasi Bisnis Norwegia (Næringslivets Hovedorganisasjon/NHO)
Seminar dimulai dengan sambutan Direktur Hubungan Internasional NHO, Tore Myhre, dan dibuka Dubes Todung Mulya Lubis yang menyampaikan 70 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Norwegia adalah hal yang monumental.
Dubes mengatakan Hubungan dan kerja sama bilateral kedua negara bidang ekonomi, perdagangan, investasi, pendidikan, lingkungan hidup, kelautan, kebudayaan terjalin sangat konstruktif.
Dikatakannya pasar Norwegia membutuhkan banyak produk Indonesia, terutama produk-produk yang sustainable dan ramah lingkungan. Di sisi Indonesia membutuhkan investasi asing.
Banyak sektor yang menarik investor Norwegia, antara lain pembangkit listrik tenaga air dan surya, budidaya perikanan, pengelolaan limbah serta infrastruktur yang mendukung sektor pariwisata, ujarnya menambahkan Kedutaan Indonesia di Oslo dengan senang hati membantu dan memandu para investor.
Tampil sebagai pembicara sesi pertama ekonom Indonesia,Chatib Basri, Penasehat Senior Kementerian Perdagangan, Industri dan Perikanan/Negosiator IE-CEPA Norwegia), Cecilie Børnes Utgård dan Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan/Negosiator IE-CEPA RI, Ni Made Ayu Marthini dengan moderator Penasehat Senior Kementerian Luar Negeri Norwegia, Vegard Holmelid.
Semantara pembicara di Sesi kedua Agus Salim Pangestu dari Barito Pacific, KjetilUrheim (Jotun) dan Harald Reigstad (Tinfos) dengan Frederik Bjerke Abdelmaguid dari Innovation Norway Jakarta selaku moderator.
Pada sesi pertama didominasi dengan pembahasan pada tataran kebijakan umum dan prospek perekonomian Indonesia-Norwegia ke depan. Chatib Basri menjelaskan perkembangan terkini kondisi perekonomian dan pentingnya berinvetasi dan melakukan bisnis di Indonesia.
Kedua negosiator IE-CEPA, Cecilie Børnes Utgård dan Ni Made Ayu Marthini berbagi informasi terkait tindak lanjut paska penandatanganan IE-CEPA. Selain itu, keduanya juga menerangkan kemanfaatan IE-CEPA dan prospek perdagangan serta investasi antara kedua negara.
Dalam Sesi kedua menghadirkan para praktisi Agus Salim Pangestu, Kjetil Urheim dan Harald Reigstad berbagi informasi mengenai pengalaman dan keberhasilan melakukan bisnis di Indonesia.
Para pembicara dan peserta sepakat proses ratifikasi perjanjian yang sedang berlangsung dapat segera rampung sehingga IE-CEPA dapat memberikan kemanfaatan bagi rakyat kedua negara.
Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga, pada penutupan seminar yang dihadiri sekitar 100 peserta dari sektor bisnis terkait, mengatakan prioritas dan program Pemerintah Indonesia adalah meningkatkan foreign direct investment dan mendorong laju perdagangan Indonesia dan Norwegia.
Peningkatan hubungan diplomatik dan kerja sama bidang ekonomi serta perdagangan menyeluruh dengan Norwegia dalam rangka implementasi IE-CEPA menjadi hadiah bagi kedua negara.
Seminar dinilai berhasil meningkatkan kesadaran pentingnya peningkatan hubungan ekonomi ke dua negara, termasuk sektor pedagangan dan investasi. Seminar bertujuan untuk meningkatkan ekspor produk Indonesia dan mengundang investor Norwegia untuk lebih berpartisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi Indonesia dilanjutkan dengan pertemuan one-on-one business networking atau BtoB. (ZG)
Mengawali rangkaian kegiatan Perayaan 70 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Norwegia, Kedutaan Indonesia di Oslo mengelar Seminar Bisnis bertajuk ‘Enhancing Indonesia-Norway Trade and Investment Cooperation (Challenges & Opportunities), di Oslo, baru-baru ini.
Fungsi penerangan dan Sosial Budaya KBRI Oslo, Nina Evayanti kepada Antara London, Jumat mengatakan seminar diadakan KBRI Oslo bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perdagangan, Industri dan Perikanan Norwegia, Innovation Norway dan Konfederasi Bisnis Norwegia (Næringslivets Hovedorganisasjon/NHO)
Seminar dimulai dengan sambutan Direktur Hubungan Internasional NHO, Tore Myhre, dan dibuka Dubes Todung Mulya Lubis yang menyampaikan 70 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Norwegia adalah hal yang monumental.
Dubes mengatakan Hubungan dan kerja sama bilateral kedua negara bidang ekonomi, perdagangan, investasi, pendidikan, lingkungan hidup, kelautan, kebudayaan terjalin sangat konstruktif.
Dikatakannya pasar Norwegia membutuhkan banyak produk Indonesia, terutama produk-produk yang sustainable dan ramah lingkungan. Di sisi Indonesia membutuhkan investasi asing.
Banyak sektor yang menarik investor Norwegia, antara lain pembangkit listrik tenaga air dan surya, budidaya perikanan, pengelolaan limbah serta infrastruktur yang mendukung sektor pariwisata, ujarnya menambahkan Kedutaan Indonesia di Oslo dengan senang hati membantu dan memandu para investor.
Tampil sebagai pembicara sesi pertama ekonom Indonesia,Chatib Basri, Penasehat Senior Kementerian Perdagangan, Industri dan Perikanan/Negosiator IE-CEPA Norwegia), Cecilie Børnes Utgård dan Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan/Negosiator IE-CEPA RI, Ni Made Ayu Marthini dengan moderator Penasehat Senior Kementerian Luar Negeri Norwegia, Vegard Holmelid.
Semantara pembicara di Sesi kedua Agus Salim Pangestu dari Barito Pacific, KjetilUrheim (Jotun) dan Harald Reigstad (Tinfos) dengan Frederik Bjerke Abdelmaguid dari Innovation Norway Jakarta selaku moderator.
Pada sesi pertama didominasi dengan pembahasan pada tataran kebijakan umum dan prospek perekonomian Indonesia-Norwegia ke depan. Chatib Basri menjelaskan perkembangan terkini kondisi perekonomian dan pentingnya berinvetasi dan melakukan bisnis di Indonesia.
Kedua negosiator IE-CEPA, Cecilie Børnes Utgård dan Ni Made Ayu Marthini berbagi informasi terkait tindak lanjut paska penandatanganan IE-CEPA. Selain itu, keduanya juga menerangkan kemanfaatan IE-CEPA dan prospek perdagangan serta investasi antara kedua negara.
Dalam Sesi kedua menghadirkan para praktisi Agus Salim Pangestu, Kjetil Urheim dan Harald Reigstad berbagi informasi mengenai pengalaman dan keberhasilan melakukan bisnis di Indonesia.
Para pembicara dan peserta sepakat proses ratifikasi perjanjian yang sedang berlangsung dapat segera rampung sehingga IE-CEPA dapat memberikan kemanfaatan bagi rakyat kedua negara.
Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga, pada penutupan seminar yang dihadiri sekitar 100 peserta dari sektor bisnis terkait, mengatakan prioritas dan program Pemerintah Indonesia adalah meningkatkan foreign direct investment dan mendorong laju perdagangan Indonesia dan Norwegia.
Peningkatan hubungan diplomatik dan kerja sama bidang ekonomi serta perdagangan menyeluruh dengan Norwegia dalam rangka implementasi IE-CEPA menjadi hadiah bagi kedua negara.
Seminar dinilai berhasil meningkatkan kesadaran pentingnya peningkatan hubungan ekonomi ke dua negara, termasuk sektor pedagangan dan investasi. Seminar bertujuan untuk meningkatkan ekspor produk Indonesia dan mengundang investor Norwegia untuk lebih berpartisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi Indonesia dilanjutkan dengan pertemuan one-on-one business networking atau BtoB. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar