Imbauan KBRI London kepada WNI di Inggris terkait Corona
News ID: 779194
London (ANTARA) -
Kedutaan Indonesia di London menyampaikan situasi terkini di Inggris Raya menyangkut kasus penularan coronavirus yang hingga kini tercatat delapan orang di Inggris terjangkit penyakit yang pada awalnya ditemukan di Wuhan, China.
Pemerintah Inggris telah menaikkan status risiko virus corona dari rendah menjadi menengah dan wabah coronavirus dikategorikan sebagai kondisi “serious and imminent threat”, demikian Pensosbud KBRI London Okky Diane Palma kepada Antara London, Selasa.
Dikatakan Pemerintah Inggris memiliki kekuatan hukum baru untuk mengkarantina siapapun secara paksa dan mengirim mereka ke dalam isolasi jika dinyatakan oleh tenaga medis memiliki gejala tertularnya coronavirus dan dapat menimbulkan ancaman terhadap kesehatan publik.
Siapa pun yang telah melakukan perjalanan ke Inggris dari daratan Cina, Thailand, Jepang, Republik Korea, Hong Kong, Taiwan, Singapura, Malaysia atau Makau dalam 14 hari terakhir secara langsung maupun transit dan mengalami batuk atau demam atau sesak napas, untuk tetap tinggal di dalam ruangan dan menelepon NHS 111, meskipun gejalanya ringan.
Pemerintah Irlandia memiliki Rencana Kesehatan dan Darurat Umum yang komprehensif untuk menanggapi kasus coronavirus. Tercatat15 kasus diduga penularan Coronavirus (2019-nCoV) telah diuji namun tidak ada kasus terkonfirmasi di Irlandia.
“Siapapun mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas agar segera menelepon dokter umum terdekat (jangan mengunjungi klinik) dan informasikan bahwa telah melakukan perjalanan ke Irlandia dari daratan Cina dalam waktu 14 hari terakhir, ujarnya.
Masyarakat di Irlandia dihimbau agar mempelajari langkah pencegahan coronavirus yang dikeluarkan oleh Health Service Executive dan mengikuti informasi terkini dari Health Protection Surveillance Centre.
Menurut situasi terkini tercatat total kasus konfirmasi novel coronavirus (2019-nCoV) global per tanggal 9 Februari adalah 37.558 kasus, 37.251 kasus diantaranya dilaporkan dari Cina (tersebar di 34 wilayah termasuk Hong Kong SAR, Macau SAR, dan Taipei), dengan 73% kasus konfirmasi dari Cina berasal dari Provinsi Hubei.
Total kematian 813 kasus (CFR 2.2%), 812 diantaranya dilaporkan dari Cina. Kasus konfirmasi dilaporkan di 26 negara, sebanyak 307 kasus dengan satu kematian. Satu kematian pertama diluar negara Cina terjadi di Filipina. Kasus adalah kontak dekat dari kasus pertama yang dikonfirmasi di Filipina.
Dari 307 kasus yang dilaporkan di 26 negara di luar negara Cina, 16 kasus terdeteksi tanpa gejala dan 75 kasus di 12 negara tidak memiliki riwayat perjalanan ke Cina. WHO sudah menetapkan 2019-nCoV sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresehkan Dunia (KKMMD)/ Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) sejak tanggal 30 Januari lalu karena adanya peningkatan kasus yang signifikan dan kasus konfirmasi di beberapa negara lain.
Negara terjangkit menurut WHO ada 12 negara yaitu Cina, Singapura, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Vietnam, Thailand, Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Inggris, dan Spanyol. Sedangkan negara lain hanya melaporkan kasus import dari Cina (memiliki riwayat bepergian ke Cina) dan belum ada transmisi lokal di negaranya. Dalam 24 jam terakhir tidak dilaporkan adanya kasus baru 2019-nCoV, demikian Okky Diane Palma. (ZG)
Kedutaan Indonesia di London menyampaikan situasi terkini di Inggris Raya menyangkut kasus penularan coronavirus yang hingga kini tercatat delapan orang di Inggris terjangkit penyakit yang pada awalnya ditemukan di Wuhan, China.
Pemerintah Inggris telah menaikkan status risiko virus corona dari rendah menjadi menengah dan wabah coronavirus dikategorikan sebagai kondisi “serious and imminent threat”, demikian Pensosbud KBRI London Okky Diane Palma kepada Antara London, Selasa.
Dikatakan Pemerintah Inggris memiliki kekuatan hukum baru untuk mengkarantina siapapun secara paksa dan mengirim mereka ke dalam isolasi jika dinyatakan oleh tenaga medis memiliki gejala tertularnya coronavirus dan dapat menimbulkan ancaman terhadap kesehatan publik.
Siapa pun yang telah melakukan perjalanan ke Inggris dari daratan Cina, Thailand, Jepang, Republik Korea, Hong Kong, Taiwan, Singapura, Malaysia atau Makau dalam 14 hari terakhir secara langsung maupun transit dan mengalami batuk atau demam atau sesak napas, untuk tetap tinggal di dalam ruangan dan menelepon NHS 111, meskipun gejalanya ringan.
Pemerintah Irlandia memiliki Rencana Kesehatan dan Darurat Umum yang komprehensif untuk menanggapi kasus coronavirus. Tercatat15 kasus diduga penularan Coronavirus (2019-nCoV) telah diuji namun tidak ada kasus terkonfirmasi di Irlandia.
“Siapapun mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas agar segera menelepon dokter umum terdekat (jangan mengunjungi klinik) dan informasikan bahwa telah melakukan perjalanan ke Irlandia dari daratan Cina dalam waktu 14 hari terakhir, ujarnya.
Masyarakat di Irlandia dihimbau agar mempelajari langkah pencegahan coronavirus yang dikeluarkan oleh Health Service Executive dan mengikuti informasi terkini dari Health Protection Surveillance Centre.
Menurut situasi terkini tercatat total kasus konfirmasi novel coronavirus (2019-nCoV) global per tanggal 9 Februari adalah 37.558 kasus, 37.251 kasus diantaranya dilaporkan dari Cina (tersebar di 34 wilayah termasuk Hong Kong SAR, Macau SAR, dan Taipei), dengan 73% kasus konfirmasi dari Cina berasal dari Provinsi Hubei.
Total kematian 813 kasus (CFR 2.2%), 812 diantaranya dilaporkan dari Cina. Kasus konfirmasi dilaporkan di 26 negara, sebanyak 307 kasus dengan satu kematian. Satu kematian pertama diluar negara Cina terjadi di Filipina. Kasus adalah kontak dekat dari kasus pertama yang dikonfirmasi di Filipina.
Dari 307 kasus yang dilaporkan di 26 negara di luar negara Cina, 16 kasus terdeteksi tanpa gejala dan 75 kasus di 12 negara tidak memiliki riwayat perjalanan ke Cina. WHO sudah menetapkan 2019-nCoV sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresehkan Dunia (KKMMD)/ Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) sejak tanggal 30 Januari lalu karena adanya peningkatan kasus yang signifikan dan kasus konfirmasi di beberapa negara lain.
Negara terjangkit menurut WHO ada 12 negara yaitu Cina, Singapura, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Vietnam, Thailand, Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Inggris, dan Spanyol. Sedangkan negara lain hanya melaporkan kasus import dari Cina (memiliki riwayat bepergian ke Cina) dan belum ada transmisi lokal di negaranya. Dalam 24 jam terakhir tidak dilaporkan adanya kasus baru 2019-nCoV, demikian Okky Diane Palma. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar