Warga Inggris merayakan Brexit di Parlemen Square London
News ID: 758387
London (ANTARA) -
Tepat pukul 23.00 waktu GMT atau pukul 6 pagi, di Parlement Square sebagian besar warga Inggris yang menghendaki agar Inggris keluar dari Uni Eropa (Europe Union -EU) merayakan peristiwa yang bersejarah yang lama ditungu-tunggu akhirnya UK resmi keluar dari Uni Eropa.
Sejak Jumat siang masyarakat Inggris pendukung Brexit dengan bendera Union Jack memenuhi lapangan di depan gedung Parlemen Westminster Abbey yang tidak jauh dari KBRI London, demikian koresponden Antara London, melaporkan dari Parlemen Square, Jumat malam.
Selain itu juga terdapat serombongan warga Inggris yang ingin Inggris tetap menjadi bagian dari Uni Eropa, namun akhirnya mereka membubarkan diri karena tidak tahan mendapat cacian dari para pendukung Brexit dengan kawalan polisi.
Aksi damai berlangsung hingga larut malam dimana tepat pukul 23.00 detik-detik mendekati pukul 11 malam itu pendukung Brexit pun merayakan kemenangan dengan mengibarkan bendera Union Jack yang dijual seharga dua poundsterling.
“Kami sekarang akan menentukan nasib kami sendiri tanpa perlu ada yang mengatakan apa yang harus kami lakukan,” ujar seorang ibu yang tengah berdiri di depan patung perdana
menteri Inggris pertama Churchill yang ada di taman Parlemen depan jam gadang Big ban yang masih dalam renovasi.
Pengamat Politik Ingiris Jason Marc menegaskan, dengan kemenangan Brexit ini. pemerintah Inggris mempunyai kekuasaan penuh untuk menentukan nasib rakyat Inggris yang telah memilih untuk keluar dari Uni Eropa.
Inggris secara resmi meninggalkan Uni Eropa setelah menjadi anggota blok ekonomi itu selama 47 tahun dimana selama lebih dari tiga tahun terakhir akhirnya masyarakat Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa yang dikenal dengan Brexit setelah melakukan referendum.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris, merangkap Irlandia dan International Maritime Organization (IMO), yang berkedudukan di London Rizal Sukma mengatakan hubungan Indonesia dan Inggris secara menyeluruh berjalan baik.
Dalam wawancara awal tahun, dengan koresponden Antara
London, Dr Rizal Sukma mengatakan kerjasama di berbagai bidang berjalan secara normal, khususnya pasca referendum Brexit.
Justru Inggris ingin memberi perhatian yang lebih besar terhadap Indonesia Pasca Brexit, ujar Dubes Dr Rizal Sukma.
Hal itu disampaikan Dubes Dr Rizal Sukma kepada Antara London, sehubungan dengan keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa pada 31 Januari dan menyangkut hubungan Indonesia dan Inggris pasca Brexit.
Hal ini ujar mantan Direktur Eksekutif CSIS dikarenakan Inggris ingin mengembangkan hubungan kerjasama ekonomi yang lebih erat dengan negara-negara di luar Eropa setelah mereka keluar dari EU.
Menurut anggota Dewan Penasehat Institute for Peace and Democracy (IPD), Indonesia merupakan emerging ekonomi yang tentunya penting bagi UK. “Mereka menyadari potensi ekonomi Indonesia yang besar sekali dalam 10-15 tahun mendatang,” ujar Dr Rizal Sukma yang meraih gelar PhD dalam Hubungan Internasional dari London School of Economics and Political Science (LSE) pada tahun 1997.
Dikatakannya UK juga ingin mengembangkan hubungan dengan ASEAN. Lagi-lagi Indonesia adalah negara penting di ASEAN.
Dubes Rizal Sukma mengatakan saat ini, Indonesia dan UK sedang melakukan joint trade review untuk meyusun roadmap kerjasama ekonomi pasca Brexit. Besarnya perhatian Inggris terhadap kawasan Asia Tenggara juga terlihat dari keputusan untuk mengangkat Perwakilan Tetap UK untuk ASEAN, ujarnya.
Pasca Brexit, kita harus jeli menangkap peluang-peluang kerjasama baru tersebut. Ini yang sedang kami lakukan di KBRI London, demikian Dr RizalSukma. (ZG)
Sejak Jumat siang masyarakat Inggris pendukung Brexit dengan bendera Union Jack memenuhi lapangan di depan gedung Parlemen Westminster Abbey yang tidak jauh dari KBRI London, demikian koresponden Antara London, melaporkan dari Parlemen Square, Jumat malam.
Selain itu juga terdapat serombongan warga Inggris yang ingin Inggris tetap menjadi bagian dari Uni Eropa, namun akhirnya mereka membubarkan diri karena tidak tahan mendapat cacian dari para pendukung Brexit dengan kawalan polisi.
Aksi damai berlangsung hingga larut malam dimana tepat pukul 23.00 detik-detik mendekati pukul 11 malam itu pendukung Brexit pun merayakan kemenangan dengan mengibarkan bendera Union Jack yang dijual seharga dua poundsterling.
“Kami sekarang akan menentukan nasib kami sendiri tanpa perlu ada yang mengatakan apa yang harus kami lakukan,” ujar seorang ibu yang tengah berdiri di depan patung perdana
menteri Inggris pertama Churchill yang ada di taman Parlemen depan jam gadang Big ban yang masih dalam renovasi.
Pengamat Politik Ingiris Jason Marc menegaskan, dengan kemenangan Brexit ini. pemerintah Inggris mempunyai kekuasaan penuh untuk menentukan nasib rakyat Inggris yang telah memilih untuk keluar dari Uni Eropa.
Inggris secara resmi meninggalkan Uni Eropa setelah menjadi anggota blok ekonomi itu selama 47 tahun dimana selama lebih dari tiga tahun terakhir akhirnya masyarakat Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa yang dikenal dengan Brexit setelah melakukan referendum.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris, merangkap Irlandia dan International Maritime Organization (IMO), yang berkedudukan di London Rizal Sukma mengatakan hubungan Indonesia dan Inggris secara menyeluruh berjalan baik.
Dalam wawancara awal tahun, dengan koresponden Antara
London, Dr Rizal Sukma mengatakan kerjasama di berbagai bidang berjalan secara normal, khususnya pasca referendum Brexit.
Justru Inggris ingin memberi perhatian yang lebih besar terhadap Indonesia Pasca Brexit, ujar Dubes Dr Rizal Sukma.
Hal itu disampaikan Dubes Dr Rizal Sukma kepada Antara London, sehubungan dengan keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa pada 31 Januari dan menyangkut hubungan Indonesia dan Inggris pasca Brexit.
Hal ini ujar mantan Direktur Eksekutif CSIS dikarenakan Inggris ingin mengembangkan hubungan kerjasama ekonomi yang lebih erat dengan negara-negara di luar Eropa setelah mereka keluar dari EU.
Menurut anggota Dewan Penasehat Institute for Peace and Democracy (IPD), Indonesia merupakan emerging ekonomi yang tentunya penting bagi UK. “Mereka menyadari potensi ekonomi Indonesia yang besar sekali dalam 10-15 tahun mendatang,” ujar Dr Rizal Sukma yang meraih gelar PhD dalam Hubungan Internasional dari London School of Economics and Political Science (LSE) pada tahun 1997.
Dikatakannya UK juga ingin mengembangkan hubungan dengan ASEAN. Lagi-lagi Indonesia adalah negara penting di ASEAN.
Dubes Rizal Sukma mengatakan saat ini, Indonesia dan UK sedang melakukan joint trade review untuk meyusun roadmap kerjasama ekonomi pasca Brexit. Besarnya perhatian Inggris terhadap kawasan Asia Tenggara juga terlihat dari keputusan untuk mengangkat Perwakilan Tetap UK untuk ASEAN, ujarnya.
Pasca Brexit, kita harus jeli menangkap peluang-peluang kerjasama baru tersebut. Ini yang sedang kami lakukan di KBRI London, demikian Dr RizalSukma. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar