Anggota Dharma wanita KBRI London diminta hindari cipika cipiki
News ID: 766015
London (ANTARA) -
Dalam pertemuan bulan Dharma Wanita Persatun KBRI London mengelar ceramah mengenai penyebaran penyakit yang tengah mendapat perhatian dunia mengambil thema “Waspada infeksi novel coronavirus,” disampaikan dr Joyce Novelyn Siagian, Sp.FK mendapat perhatian dari anggota Dharma Wanita yang diadakan di gedung pertemuan KBRI London, Selasa siang.
Dalam pertemuan bulanan yang selalu diisi sengan ceramah itu dibuka Ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI London, Hana A Satriyo sekaligus acara perpisahan dengan Yunita Hutabarat, salah satu anggota yang mengikuti sang suami yang habis masa tugas nya.
“Ibu-ibu tidak disarankan untuk cipika cipiki dulu ya apabila berjumpa dengan temen-temen,” ujar mantan Kepala Unit Kesehatan, Klinik Utama STIP BPSDM Kementerian Perhubungan RI, Jakarta sehubungan dengan kesenangan ibu-ibu yang bertemu kawan nya suka cium pipi kiri dan kakak istilah dari cipaka cipiki itu.
Menurut dr Joyce Novelyn Siagian, ibu-ibu tetap harus waspada meskipun di London, Inggris masih belum ada laporan mengenai korban dari penyankit yang disebabkan virus penyakit yang sampai saat ini belum ada obatnya. Paling tidak bisa dicegah, ujarnya.
Dikatakannya outbreak Pneumonia 2019-nCoV istilah dari penyakit yang disebabkan novel coronavirus yang dilaporkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) ditemukan pada akhir Desember 2019 di Wuhan, Provinsi Hubei China yang awalnya 44 kasus.
Merebaknya novel coronavirus, kata mantan Dokter Jaga, RS Saraf dan Jiwa Dharma Jaya, Jakarta, diawali di pasar makanan laut Wuhan pada 11 Januari dengan kasus kematian dan penyebaran di luar China sampai ke Thailand, Jepang dan Korea.
Joyce lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, pada tahun 2003 mengatakan penularan novel coronavirus ini berasal dari orang sakit dari hewan yang terinfeksi. Transmisi melalui droplet
atau percikan sekret saluran napas, selain kontak erat langsung dengan kulit rusak atau membran mukosa serta kontak benda seperti handle pintu atau di transportasi umum. Selain yang bersumber langsung dari orang yang terinfeksi tanpa gejala atau sakit ringan seperti flu.
Disebutkan gejala dari novel coronavirus ini seperti biasanya berupa flu, fever, runny nose, sore throat/batuk, sakit kepala dan gejala ispa ringan dan tentunya adanya riwayat melakukan perjalanan ke China dalam 14 hari serta kontak erat dengan kasus konfirmasi dalam pengawasan.
Dokter Spesialis pada Farmakologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan untuk mencegah penyakit yang disebabkan virus corona itu adalah tidak perlu merasa cemas berlebihan dan memang tidak perlu mengunakan masker namun dianjurkan menghindari dari keramaian karena tujuan utama mengunakan masker adalah untuk orang yang sudah sakit.
Kewaspadaan standar yang utama adalah menjaga keberaihan pribadi, selain melakukan pencegahan seperti mencuci tangan sebelum menyentu mata hidung,mulut setelah kontak benda sekitar atau instalasi publik. Asupan gizi dan olahraga dengan meningkatkan daya tahan tubuh serta masak daging atau telur sampai matang serta batasi kontak dengan orang bergejala.(ZG)
Dalam pertemuan bulan Dharma Wanita Persatun KBRI London mengelar ceramah mengenai penyebaran penyakit yang tengah mendapat perhatian dunia mengambil thema “Waspada infeksi novel coronavirus,” disampaikan dr Joyce Novelyn Siagian, Sp.FK mendapat perhatian dari anggota Dharma Wanita yang diadakan di gedung pertemuan KBRI London, Selasa siang.
Dalam pertemuan bulanan yang selalu diisi sengan ceramah itu dibuka Ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI London, Hana A Satriyo sekaligus acara perpisahan dengan Yunita Hutabarat, salah satu anggota yang mengikuti sang suami yang habis masa tugas nya.
“Ibu-ibu tidak disarankan untuk cipika cipiki dulu ya apabila berjumpa dengan temen-temen,” ujar mantan Kepala Unit Kesehatan, Klinik Utama STIP BPSDM Kementerian Perhubungan RI, Jakarta sehubungan dengan kesenangan ibu-ibu yang bertemu kawan nya suka cium pipi kiri dan kakak istilah dari cipaka cipiki itu.
Menurut dr Joyce Novelyn Siagian, ibu-ibu tetap harus waspada meskipun di London, Inggris masih belum ada laporan mengenai korban dari penyankit yang disebabkan virus penyakit yang sampai saat ini belum ada obatnya. Paling tidak bisa dicegah, ujarnya.
Dikatakannya outbreak Pneumonia 2019-nCoV istilah dari penyakit yang disebabkan novel coronavirus yang dilaporkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) ditemukan pada akhir Desember 2019 di Wuhan, Provinsi Hubei China yang awalnya 44 kasus.
Merebaknya novel coronavirus, kata mantan Dokter Jaga, RS Saraf dan Jiwa Dharma Jaya, Jakarta, diawali di pasar makanan laut Wuhan pada 11 Januari dengan kasus kematian dan penyebaran di luar China sampai ke Thailand, Jepang dan Korea.
Joyce lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, pada tahun 2003 mengatakan penularan novel coronavirus ini berasal dari orang sakit dari hewan yang terinfeksi. Transmisi melalui droplet
atau percikan sekret saluran napas, selain kontak erat langsung dengan kulit rusak atau membran mukosa serta kontak benda seperti handle pintu atau di transportasi umum. Selain yang bersumber langsung dari orang yang terinfeksi tanpa gejala atau sakit ringan seperti flu.
Disebutkan gejala dari novel coronavirus ini seperti biasanya berupa flu, fever, runny nose, sore throat/batuk, sakit kepala dan gejala ispa ringan dan tentunya adanya riwayat melakukan perjalanan ke China dalam 14 hari serta kontak erat dengan kasus konfirmasi dalam pengawasan.
Dokter Spesialis pada Farmakologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan untuk mencegah penyakit yang disebabkan virus corona itu adalah tidak perlu merasa cemas berlebihan dan memang tidak perlu mengunakan masker namun dianjurkan menghindari dari keramaian karena tujuan utama mengunakan masker adalah untuk orang yang sudah sakit.
Kewaspadaan standar yang utama adalah menjaga keberaihan pribadi, selain melakukan pencegahan seperti mencuci tangan sebelum menyentu mata hidung,mulut setelah kontak benda sekitar atau instalasi publik. Asupan gizi dan olahraga dengan meningkatkan daya tahan tubuh serta masak daging atau telur sampai matang serta batasi kontak dengan orang bergejala.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar