Dubes apresiasi Kew Garden gelar Festival Anggrek Indonesia
News ID: 787250
London (ANTARA) -
Kedutaan Besar Indonesia di London mengelar resepsi dalam rangka Festival Anggrek Indonesia di Royal Botanical Garden, London bertempat di Princess of Wales Conservatory, Kew Garden dihadiri sekitar 200 orang yang terdiri dari perwakilan pemerintah Inggris, Duta Besar negara sahabat dan korps diplomatik, serta elemen penggiat seni dan budaya di Inggris.
Duta Besar untuk Inggris Raya, Irlandia dan Organisasi Maritim Internasional, Dr Rizal Sukma menyampaikan apresiasi kepada pihak Kew Garden yang menetapkan Indonesia sebagai tema Festival Anggrek Kew Garden 2020.
Dikatakannya melalui Festival ini, pengunjung dapat memiliki pengalaman yang menyenangkan dan dapat mempelajari Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati dan tercermin dari berbagai jenis flora dan fauna yang ada. Kew Garden berhasil membuat display yang penuh warna sebagai representasi keberagaman Indonesia, ujarnya.
Festival Anggrek Indonesia dan resepsi pada malam ini menunjukkan kedekatan hubungan Indonesia dengan Inggris yang telah melewati batas-batas diplomasi yang bersifat tradisional, tapi mulai menyentuh aspek-aspek non-konvesional dan hubungan antar masyarakat di antara kedua negara.” ujar Dubes Rizal menambahkan arti penting Festival Anggrek Indonesia .
Dubes mengharapkan agar kemitraan yang telah terjalin antara Kew Garden dengan Indonesia dapat terus terlaksana, terutama dalam bidang pendataan dan digitalisasi data base serta peningkatan kapasitas bagi peneliti Indonesia.
Direktur Holtikultura Kew Garden, Mr. Richard Barley menyampaikan Indonesia merupakan negara yang sangat menarik bagi Kew Garden karena kekayaan biodiversity karena latar belakang sejarah geologi yang panjang.
Richard Barley mengagakan kekayaan alam Indonesia tidak hanya menjadi daya tarik bagi wisatawan, namun juga bagi para ilmuwan di lingkungan Kew Garden. Untuk itu, Pihak Kew Garden menyambut baik ajakan kerja sama dengan Indonesia mengingat hubungan Kew Garden dan Indonesia telah terjalin lama sejak ditemukannya Wallace Line di Indonesia merupakan pertemuan tiga lempeng tektonik di Indonesia.
Selain itu, Kew Garden juga menekankan bahwa kemitraan antara ilmuwan kedua pihak merupakan symbol keeratan kerja sama antara Indonesia dan Inggris yang bertujuan untuk melestarikan kekayaan alam. Secara khusus, Richard menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama dan kolaborasi yang dijalin antara KBRI London dan Kew Garden sehingga Festival Anggrek Indonesia dapat terselenggara.
Dalam resepsi pengunjung dapat menikmati berbagai zona di Princess of Wales Conservatory yang telah disulap menjadi miniatur lanskap hutan tropis Indonesia menampilkan keberagaman flora dan fauna Indonesia yang menampilkan hiasan orang utan, harimau, badak dan kuskus serta gunung berapi yang dibuat dari berbagai tanaman tropis. Para pengunjung dihibur dengan penampilan gamelan pimpinan John Pawson, Andy Channing dan Simon Cook.(ZG)
Kedutaan Besar Indonesia di London mengelar resepsi dalam rangka Festival Anggrek Indonesia di Royal Botanical Garden, London bertempat di Princess of Wales Conservatory, Kew Garden dihadiri sekitar 200 orang yang terdiri dari perwakilan pemerintah Inggris, Duta Besar negara sahabat dan korps diplomatik, serta elemen penggiat seni dan budaya di Inggris.
Duta Besar untuk Inggris Raya, Irlandia dan Organisasi Maritim Internasional, Dr Rizal Sukma menyampaikan apresiasi kepada pihak Kew Garden yang menetapkan Indonesia sebagai tema Festival Anggrek Kew Garden 2020.
Dikatakannya melalui Festival ini, pengunjung dapat memiliki pengalaman yang menyenangkan dan dapat mempelajari Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati dan tercermin dari berbagai jenis flora dan fauna yang ada. Kew Garden berhasil membuat display yang penuh warna sebagai representasi keberagaman Indonesia, ujarnya.
Festival Anggrek Indonesia dan resepsi pada malam ini menunjukkan kedekatan hubungan Indonesia dengan Inggris yang telah melewati batas-batas diplomasi yang bersifat tradisional, tapi mulai menyentuh aspek-aspek non-konvesional dan hubungan antar masyarakat di antara kedua negara.” ujar Dubes Rizal menambahkan arti penting Festival Anggrek Indonesia .
Dubes mengharapkan agar kemitraan yang telah terjalin antara Kew Garden dengan Indonesia dapat terus terlaksana, terutama dalam bidang pendataan dan digitalisasi data base serta peningkatan kapasitas bagi peneliti Indonesia.
Direktur Holtikultura Kew Garden, Mr. Richard Barley menyampaikan Indonesia merupakan negara yang sangat menarik bagi Kew Garden karena kekayaan biodiversity karena latar belakang sejarah geologi yang panjang.
Richard Barley mengagakan kekayaan alam Indonesia tidak hanya menjadi daya tarik bagi wisatawan, namun juga bagi para ilmuwan di lingkungan Kew Garden. Untuk itu, Pihak Kew Garden menyambut baik ajakan kerja sama dengan Indonesia mengingat hubungan Kew Garden dan Indonesia telah terjalin lama sejak ditemukannya Wallace Line di Indonesia merupakan pertemuan tiga lempeng tektonik di Indonesia.
Selain itu, Kew Garden juga menekankan bahwa kemitraan antara ilmuwan kedua pihak merupakan symbol keeratan kerja sama antara Indonesia dan Inggris yang bertujuan untuk melestarikan kekayaan alam. Secara khusus, Richard menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama dan kolaborasi yang dijalin antara KBRI London dan Kew Garden sehingga Festival Anggrek Indonesia dapat terselenggara.
Dalam resepsi pengunjung dapat menikmati berbagai zona di Princess of Wales Conservatory yang telah disulap menjadi miniatur lanskap hutan tropis Indonesia menampilkan keberagaman flora dan fauna Indonesia yang menampilkan hiasan orang utan, harimau, badak dan kuskus serta gunung berapi yang dibuat dari berbagai tanaman tropis. Para pengunjung dihibur dengan penampilan gamelan pimpinan John Pawson, Andy Channing dan Simon Cook.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar