Tari Indang bergema di The State Kremlin Palace
News ID: 779198
London (ANTARA) -
Tari Indang atau Dindin Badindin dari Indonesia memukau penonton di The State Kremlin Palace berlokasi di lingkungan Kremlin pada perayaan Hari Ulang Tahun ke-60 Peoples’ Friendship University of Russia (RUDN University) pada akhir pekan.
Tarian dipersembahkan mahasiswa Indonesia yang belajar di Moskow dengan gerakan dinamis dari para penari corak pakaian yang menarik menjadi perhatian pengunjung yang memenuhi tempat konser bergengsi, demikian Pensosbud KBRI Moskow Enjay Diana kepada Antara London, Selasa.
Dikatakan iringan suara lagu Tari Indang menggema di ruang konser berkapasitas 6.000 tempat duduk. Para penonton terbawa suasana dan ada juga yang turut menepukan tangan mengikuti irama lagu dan gerakan tarian para penari di atas panggung. Para pengisi acara yang bediri di samping kiri dan kanan panggung ikut menggerakan badannya dan menari. Riuh tepuk tangan terdengar di akhir tarian. Terdengar suara penonton yang meneriakan kata “bravo… bravo…”.
Ketua Asosiasi Mahasiswa Indonesia di RUDN University, Willibrordus Duarmas mengatakan keikutsertaan mahasiswa Indonesia tampil di panggung utama gedung pusat konser di Rusia ini bukan hal yang mudah. Tiap tim kesenian mahasiswa dari suatu negara harus mendaftar dan mengikuti proses seleksi atau audisi yang panjang. Indonesia terpilih menjadi salah satu peserta bersama sejumlah negara lainnya.
Seorang mahasiswa fakultas kedokteran RUDN University, Willy mengaku senang dapat berkontribusi bukan hanya untuk universitas, tapi mempresentasikan negara Indonesia di hadapan pejabat tinggi dan masyarakat Rusia, serta undangan dari berbagai negara lainnya
Menurut Willy, penampilan ini bukan didasari keprofesionalan penari. Tetapi dari para mahasiswa yang merupakan calon-calon dokter, insinyur, ekonom, atau ahli bidang lainnya berupaya mempertunjukan dan mempromosikan budaya bangsa Indonesia pada acara tersebut.
Selain Indonesia, juga tampil berbagai tarian, lagu dan alat musik dari beberapa negara. Di antara Rusia, Afrika Selatan, Jerman, Kongo, Kamerun, Kazakhstan, Palestina, Tiongkok, Perancis, dan Vietnam.
RUDN University didirikan 5 Februari 1960 memiliki kedekatan sejarah dengan Indonesia. Pada saat kunjungan ke Indonesia, 21 Februari 1960 Ketua Dewan Menteri Uni Soviet, Nikita Khrushchev menyampaikan pertama kalinya kepada publik tentang pendirian universitas di Moskow yang ditujukan untuk membantu mempersiapkan kader-kader bangsa dari negara-negara Amerika Latin, Afrika dan Asia.
RUDN University merupakan salah satu perguruan tinggi terkemuka tidak hanya di Rusia, tetapi juga di dunia. Saat ini di RUDN belajar 32.000 mahasiswa, 9.500 orang di antaranya adalah mahasiswa asing yang berasal dari 158 negara, termasuk Indonesia.
Pada era Presiden Soekarno tidak sedikit mahasiswa Indonesia yang dikirim dan belajar di RUDN yang sebelumnya dikenal Universitas Patris Lumumba. Mahasiswa Indonesia sangat dikenal karena aktif dan kreativitasnya. Saat ini di RUDN belajar 31 orang mahasiswa Indonesia.
Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Surpiyadi, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas peran serta mahasiswa Indonesia yang turut serta mempromosikan Indonesia di Rusia. Selain balajar, mahasiswa Indonesia juga sebagai duta bangsa.”Kita sama-sama promosikan Indonesia di Rusia dengan berbagai upaya, termasuk peran aktif mahasiswa untuk lebih mendekatkan hubungan kedua bangsa,” kata Dubes Wahid.
Sementara itu, sebagai bagian dari promosi budaya Indonesia di Rusia, Tim Kesenian KBRI Moskow “Kirana Nusantara Dance” mempersembahkan tari Cendrawasih pada Global Festival 2020 dalam rangkaian kegiatan “The 72th International Presidents Meeting AIESEC 2020” di Moskow tanggal 9 Februari.(ZG)
Tari Indang atau Dindin Badindin dari Indonesia memukau penonton di The State Kremlin Palace berlokasi di lingkungan Kremlin pada perayaan Hari Ulang Tahun ke-60 Peoples’ Friendship University of Russia (RUDN University) pada akhir pekan.
Tarian dipersembahkan mahasiswa Indonesia yang belajar di Moskow dengan gerakan dinamis dari para penari corak pakaian yang menarik menjadi perhatian pengunjung yang memenuhi tempat konser bergengsi, demikian Pensosbud KBRI Moskow Enjay Diana kepada Antara London, Selasa.
Dikatakan iringan suara lagu Tari Indang menggema di ruang konser berkapasitas 6.000 tempat duduk. Para penonton terbawa suasana dan ada juga yang turut menepukan tangan mengikuti irama lagu dan gerakan tarian para penari di atas panggung. Para pengisi acara yang bediri di samping kiri dan kanan panggung ikut menggerakan badannya dan menari. Riuh tepuk tangan terdengar di akhir tarian. Terdengar suara penonton yang meneriakan kata “bravo… bravo…”.
Ketua Asosiasi Mahasiswa Indonesia di RUDN University, Willibrordus Duarmas mengatakan keikutsertaan mahasiswa Indonesia tampil di panggung utama gedung pusat konser di Rusia ini bukan hal yang mudah. Tiap tim kesenian mahasiswa dari suatu negara harus mendaftar dan mengikuti proses seleksi atau audisi yang panjang. Indonesia terpilih menjadi salah satu peserta bersama sejumlah negara lainnya.
Seorang mahasiswa fakultas kedokteran RUDN University, Willy mengaku senang dapat berkontribusi bukan hanya untuk universitas, tapi mempresentasikan negara Indonesia di hadapan pejabat tinggi dan masyarakat Rusia, serta undangan dari berbagai negara lainnya
Menurut Willy, penampilan ini bukan didasari keprofesionalan penari. Tetapi dari para mahasiswa yang merupakan calon-calon dokter, insinyur, ekonom, atau ahli bidang lainnya berupaya mempertunjukan dan mempromosikan budaya bangsa Indonesia pada acara tersebut.
Selain Indonesia, juga tampil berbagai tarian, lagu dan alat musik dari beberapa negara. Di antara Rusia, Afrika Selatan, Jerman, Kongo, Kamerun, Kazakhstan, Palestina, Tiongkok, Perancis, dan Vietnam.
RUDN University didirikan 5 Februari 1960 memiliki kedekatan sejarah dengan Indonesia. Pada saat kunjungan ke Indonesia, 21 Februari 1960 Ketua Dewan Menteri Uni Soviet, Nikita Khrushchev menyampaikan pertama kalinya kepada publik tentang pendirian universitas di Moskow yang ditujukan untuk membantu mempersiapkan kader-kader bangsa dari negara-negara Amerika Latin, Afrika dan Asia.
RUDN University merupakan salah satu perguruan tinggi terkemuka tidak hanya di Rusia, tetapi juga di dunia. Saat ini di RUDN belajar 32.000 mahasiswa, 9.500 orang di antaranya adalah mahasiswa asing yang berasal dari 158 negara, termasuk Indonesia.
Pada era Presiden Soekarno tidak sedikit mahasiswa Indonesia yang dikirim dan belajar di RUDN yang sebelumnya dikenal Universitas Patris Lumumba. Mahasiswa Indonesia sangat dikenal karena aktif dan kreativitasnya. Saat ini di RUDN belajar 31 orang mahasiswa Indonesia.
Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Surpiyadi, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas peran serta mahasiswa Indonesia yang turut serta mempromosikan Indonesia di Rusia. Selain balajar, mahasiswa Indonesia juga sebagai duta bangsa.”Kita sama-sama promosikan Indonesia di Rusia dengan berbagai upaya, termasuk peran aktif mahasiswa untuk lebih mendekatkan hubungan kedua bangsa,” kata Dubes Wahid.
Sementara itu, sebagai bagian dari promosi budaya Indonesia di Rusia, Tim Kesenian KBRI Moskow “Kirana Nusantara Dance” mempersembahkan tari Cendrawasih pada Global Festival 2020 dalam rangkaian kegiatan “The 72th International Presidents Meeting AIESEC 2020” di Moskow tanggal 9 Februari.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar