Delegasi badan sosialisasi MPR RI berkunjung ke Vatikan
News ID: 805978
London (ANTARA) -
Delegasi Badan Sosialisasi MPR RI yang beranggotakan 15 orang melakukan pertemuan dengan Presiden Pontifical Council for Interreligious Dialogue (PCID) atau Dewan Kepausan untuk Hubungan Antaragama, Kardinal Miguel Ángel Ayuso Guixot dihadiri Dubes RI untuk Takhta Suci, Antonius Agus Sriyono di Vatikan.
Pensosbud KBRI Kota Sutji Vatikan Muhammad Ferdien kepada Antara London, Rabu mengatakan rombongan delegasi MPR RI dipimpin Taufik Basari, Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR RI, sementara Kardinal Ayuso didampingi oleh salah satu pejabat PCID berkebangsaan Indonesia, Romo Markus Solo.
Dalam pemaparannya, Ketua Delegasi MPR RI menyampaikan antara lain mengenai mandat dan fungsi MPR RI, di mana salah satunya adalah menjaga dan melestarikan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Tugas dan mandat tersebut tidaklah mudah untuk dilaksanakan oleh karena Indonesia memiliki enam agama resmi dan berbagai keragaman lainnya, seperti budaya, suku, ras, dan bahasa.
Selain itu, pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga membuat pelestarian Pancasila menjadi sebuah tantangan besar karena saat ini banyak informasi keliru yang beredar dan dapat disebarluaskan dengan mudah melalui perangkat dan aplikasi media sosial. Namun demikian, MPR RI tetap berkomitmen untuk memastikan bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila tetap menjadi pedoman hidup bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sementara Kardinal Ayuso dalam penjelasannya menyampaikan apresiasi kepada Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di Indonesia yang mampu menjaga kerukunan umat beragama. Selain itu, ia mengutarakan juga mengenai pentingnya dialog lintas agama bagi pemerintah, tokoh masyarakat, maupun umat beragama masyarakat pada umumnya. Menurut Kardinal, dialog lintas agama perlu dilakukan dalam semangat kemanusiaan dan kesetaraan tanpa mempermasalahkan status mayoritas atau minoritas.
Ditekankan agama seharusnya tidak menjadi permasalahan dan sumber perpecahan, akan tetapi menjadi solusi atas permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat.
Dapat kesempatan itu ia juga menyinggung mengenai Dokumen Persaudaraan Umat Manusia yang ditandatangani Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar di Abu Dhabi pada 4 Februari 2019, bahwa semangat dalam dokumen tersebut adalah untuk membangun budaya saling menghormati antarumat beragama, di mana hal itu serupa dengan salah satu semangat Pancasila di Indonesia.
Setelah pertemuan, rombongan delegasi Badan Sosialisasi MPR RI berkesempatan untuk mengunjungi Basilika Santo Petrus di Vatikan, gereja utama umat Katolik dan merupakan yang terbesar di dunia. Dalam kunjungan tersebut, para anggota delegasi didampingi oleh Romo Markus Solo yang turut menjelaskan simbol dan makna ornamen dan benda-benda bersejarah yang ada di Basilika Santo Petrus.(ZG)
Delegasi Badan Sosialisasi MPR RI yang beranggotakan 15 orang melakukan pertemuan dengan Presiden Pontifical Council for Interreligious Dialogue (PCID) atau Dewan Kepausan untuk Hubungan Antaragama, Kardinal Miguel Ángel Ayuso Guixot dihadiri Dubes RI untuk Takhta Suci, Antonius Agus Sriyono di Vatikan.
Pensosbud KBRI Kota Sutji Vatikan Muhammad Ferdien kepada Antara London, Rabu mengatakan rombongan delegasi MPR RI dipimpin Taufik Basari, Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR RI, sementara Kardinal Ayuso didampingi oleh salah satu pejabat PCID berkebangsaan Indonesia, Romo Markus Solo.
Dalam pemaparannya, Ketua Delegasi MPR RI menyampaikan antara lain mengenai mandat dan fungsi MPR RI, di mana salah satunya adalah menjaga dan melestarikan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Tugas dan mandat tersebut tidaklah mudah untuk dilaksanakan oleh karena Indonesia memiliki enam agama resmi dan berbagai keragaman lainnya, seperti budaya, suku, ras, dan bahasa.
Selain itu, pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga membuat pelestarian Pancasila menjadi sebuah tantangan besar karena saat ini banyak informasi keliru yang beredar dan dapat disebarluaskan dengan mudah melalui perangkat dan aplikasi media sosial. Namun demikian, MPR RI tetap berkomitmen untuk memastikan bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila tetap menjadi pedoman hidup bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sementara Kardinal Ayuso dalam penjelasannya menyampaikan apresiasi kepada Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di Indonesia yang mampu menjaga kerukunan umat beragama. Selain itu, ia mengutarakan juga mengenai pentingnya dialog lintas agama bagi pemerintah, tokoh masyarakat, maupun umat beragama masyarakat pada umumnya. Menurut Kardinal, dialog lintas agama perlu dilakukan dalam semangat kemanusiaan dan kesetaraan tanpa mempermasalahkan status mayoritas atau minoritas.
Ditekankan agama seharusnya tidak menjadi permasalahan dan sumber perpecahan, akan tetapi menjadi solusi atas permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat.
Dapat kesempatan itu ia juga menyinggung mengenai Dokumen Persaudaraan Umat Manusia yang ditandatangani Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar di Abu Dhabi pada 4 Februari 2019, bahwa semangat dalam dokumen tersebut adalah untuk membangun budaya saling menghormati antarumat beragama, di mana hal itu serupa dengan salah satu semangat Pancasila di Indonesia.
Setelah pertemuan, rombongan delegasi Badan Sosialisasi MPR RI berkesempatan untuk mengunjungi Basilika Santo Petrus di Vatikan, gereja utama umat Katolik dan merupakan yang terbesar di dunia. Dalam kunjungan tersebut, para anggota delegasi didampingi oleh Romo Markus Solo yang turut menjelaskan simbol dan makna ornamen dan benda-benda bersejarah yang ada di Basilika Santo Petrus.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar