Artis Indonesia Acha Septriasa Bintangin film Daemon Mind di Inggris
News ID: 1353522
London (ANTARA) -
Artis Indonesia Acha Septriasa (30) saat ini tengah mengikuti shooting dan menjadi pemain utama dalam film internasional berbahasa Inggris berjudul “Daemon Mind,” ditengah-tengah pendemi Covid-19 yang melanda dunia di London, Inggris.
“Situasi yang sangat sulit dimana kita harus mengikuti aturan dan membuat pergerakan tidak bebas,” ujar Acha Septriasa kepada koresponden Antara di London, Minggu.
Kehadiran Acha di London Inggris mengikuti shooting film internasional berbahasa Inggris berjudul “Daemon Mind,”disampaikan Djonny Chen salah satu produser asal Indonesia bersama Barbara Toschi dan Jason Fite.
Acha yang terpilih sebagai pameran utama wanita terbaik dalam ajang Piala Citra Festival Film Indonesia 2012 melalui aktingnya di film Test Pack mengaku shooting film di London bukan lah yang pertama kali dilakukan di luar negeri.
Dikatakannya pengalaman shooting di luar negeri bukan yang pertama tapi sudah ke delapan kalinya, namun yang pertama di film international yang berbahasa Inggris, ujarnya.
Bercerita tentang kesan-kesannya shooting di London ditengah-tengah pendemi Covid-19 bagi istri Vicky Kharisma dan ibu dari Bridgia Kalina Kharisma mengatakan tidak sebebas pada saat shooting seperti film sebelumnya.
“Ada banyak batasan membuat pergerakan tidak sebebas biasanya,” ujar Acha memiliki segudang prestasi tidak saja sebagai aktris, tetapi juga penyanyi, dan model papan atas Indonesia.
Hingga saat ini, Acha tampil di lebih dari 40 film layar lebar dan 37 di antaranya sebagai pemeran utama tidak heran bila dalam film “Daemon Mind,” yang bergenre Thriller , Misteri, Horor ini Acha menjadi pemain utama dalam film yang juga dibintangi Jasmine Blackborow, Zephryn Taitte, Sam Marks, Aden Gillett, Verity Marshall, Christian Lee Smith, Ryan Cloud, Thomas Dominique, Abdoulie Mboob, James Day dan Orlando Brooke.
Dikatakannya dalam situasi pandemi di London, Inggris shooting film dikawal oleh salah satu organisasi yang mengontrol jalannya suasana shooting dimana setiap orang memasuki lokasi shooting harus selalu mengunakan masker begitupun tempat berdiri antara satu pemain dan crew film jaraknya sekitar dua meter.
Selain itu setiap habis pengambilan gambar harus selalu cuci tangan dan mengunakan sanitaiser, sepertinya setiap 20 menit harus cuci tangan, ujar Acha yang berdarah Minangkabau dan terjun kedunia acting dalam film Apa artinya Cinta.
Selain itu semua perangkat shooting yang disentuh dan diberikan ke pemain selalu dibersihkan setiap kali take.
Hal ini diakui oleh Djonny Chen karena masih dalam pandemi Covid-19, kami menerapkan peraturan covid-safe shooting guideline dari British Film Institute (BFI).
Sementara itu bagi Acha dalam film yang diproduksi rumah produksi Silent D Pictures milik Djonny Chen bekerja sama dengan Peracals Productions akan ditayangkan di Inggris, Amerika dan juga di Indonesia, serta negara Asia bercerita tentang seorang ahli saraf merupakan film internasional pertama berbahasa Inggris jadi banyak tantangan yang dihadapi.
Seperti film internasional lainnya yang mengunakan bahasa Inggris menjadi tantangan apalagi bermain dengan artis dari Inggris, ujar Acha menambahkan bekerja bersama pemain dari Inggris merupakan kerja kolaborasi yang multicultur agar dapat memberikan kesan dan bisa di terima oleh penonton.
Berbicara mengenai film
Indonesia, Acha mengaku banyak film indonesia yang bagus dan sudah maju. “Indonesia tidak kalah dari segi ide kreatif maupun Story telling,” ujarnya.
Diharapkannya film Indonesia yang banyak mampir di berbagai festival juga diikuti oleh aktor dan artis Indonesia bisa go internasional seperti dalam film yang tengah diperaninnya. Diakuinya film kali ini adalah film internasional pertama berbahasa Inggris yang dilakoninya.
“Saya harapkan aktor Indonesia bisa menangkap kesemptan dimana pun berusaha genre apapun yang ditawarkan, meskipun dengan keterbatasan bahasa dan perbedaah budaya harus bisa melahirkan karya-karya terbaik dan bersaing dengan aktor dari luar.
Djonny Chen kepada Antara mengatakan bahwa film Daemon Mind merupakan film yang menggunakan kombinasi khas hitam & putih dan efek distorsi waktu dalam untuk menciptakan pengalaman sinematik yang unik.
Daemon Mind akan menjadi inovatif secara artistik sekaligus memiliki daya tarik komersial yang luas, ujar pria asal Jambi yang mengawali karir di Inggris.
Dikatakannya film Daemon Mind terinspirasi oleh Daemon Socrates, Daemon berasal dari bahasa Yunani daimon berarti tuhan seperti dewa, kekuatan, nasib dan aslinya mengacu pada dewa yang lebih rendah atau roh penuntun seperti daemon agama Yunani kuno dan mitologi kemudian, agama dan filsafat Helenistik.
Socrates mengaku memiliki daimonion ("sesuatu yang ilahi") yang sering memperingatkannya dalam bentuk suara. Suara ini, bagaimanapun, tidak pernah memberitahunya apa yang harus dilakukan
Meskipun Socrates percaya bahwa demonnya adalah hadiah dari para dewa membuatnya unik, para sarjana masa depan berspekulasi bahwa itu hanyalah suara hati nurani atau kehati-hatian Socrates, bukan sesuatu yang berasal dari supernatural, tetapi suara dari dalam yang kita semua miliki, ujar Djonny Chen yang merasa senang artis Indonesia Acha menjadi pemeran utama.
Shooting film yang berlangsung selama Agustus dan September ini mengambil lokasi di King’s head Members Club di Kingsland Rd, Whitmore Estate, London dan di St. Anne’s Church Limehouse di St Anne's Church, London, Airbnb house di Connaught Rd, London dan di Hangers Lane house, demikian Djonny Chen yang telah melahirkan delapan film Indonesia layar lebar dan lima film internasional.(ZG)
Artis Indonesia Acha Septriasa (30) saat ini tengah mengikuti shooting dan menjadi pemain utama dalam film internasional berbahasa Inggris berjudul “Daemon Mind,” ditengah-tengah pendemi Covid-19 yang melanda dunia di London, Inggris.
“Situasi yang sangat sulit dimana kita harus mengikuti aturan dan membuat pergerakan tidak bebas,” ujar Acha Septriasa kepada koresponden Antara di London, Minggu.
Kehadiran Acha di London Inggris mengikuti shooting film internasional berbahasa Inggris berjudul “Daemon Mind,”disampaikan Djonny Chen salah satu produser asal Indonesia bersama Barbara Toschi dan Jason Fite.
Acha yang terpilih sebagai pameran utama wanita terbaik dalam ajang Piala Citra Festival Film Indonesia 2012 melalui aktingnya di film Test Pack mengaku shooting film di London bukan lah yang pertama kali dilakukan di luar negeri.
Dikatakannya pengalaman shooting di luar negeri bukan yang pertama tapi sudah ke delapan kalinya, namun yang pertama di film international yang berbahasa Inggris, ujarnya.
Bercerita tentang kesan-kesannya shooting di London ditengah-tengah pendemi Covid-19 bagi istri Vicky Kharisma dan ibu dari Bridgia Kalina Kharisma mengatakan tidak sebebas pada saat shooting seperti film sebelumnya.
“Ada banyak batasan membuat pergerakan tidak sebebas biasanya,” ujar Acha memiliki segudang prestasi tidak saja sebagai aktris, tetapi juga penyanyi, dan model papan atas Indonesia.
Hingga saat ini, Acha tampil di lebih dari 40 film layar lebar dan 37 di antaranya sebagai pemeran utama tidak heran bila dalam film “Daemon Mind,” yang bergenre Thriller , Misteri, Horor ini Acha menjadi pemain utama dalam film yang juga dibintangi Jasmine Blackborow, Zephryn Taitte, Sam Marks, Aden Gillett, Verity Marshall, Christian Lee Smith, Ryan Cloud, Thomas Dominique, Abdoulie Mboob, James Day dan Orlando Brooke.
Dikatakannya dalam situasi pandemi di London, Inggris shooting film dikawal oleh salah satu organisasi yang mengontrol jalannya suasana shooting dimana setiap orang memasuki lokasi shooting harus selalu mengunakan masker begitupun tempat berdiri antara satu pemain dan crew film jaraknya sekitar dua meter.
Selain itu setiap habis pengambilan gambar harus selalu cuci tangan dan mengunakan sanitaiser, sepertinya setiap 20 menit harus cuci tangan, ujar Acha yang berdarah Minangkabau dan terjun kedunia acting dalam film Apa artinya Cinta.
Selain itu semua perangkat shooting yang disentuh dan diberikan ke pemain selalu dibersihkan setiap kali take.
Hal ini diakui oleh Djonny Chen karena masih dalam pandemi Covid-19, kami menerapkan peraturan covid-safe shooting guideline dari British Film Institute (BFI).
Sementara itu bagi Acha dalam film yang diproduksi rumah produksi Silent D Pictures milik Djonny Chen bekerja sama dengan Peracals Productions akan ditayangkan di Inggris, Amerika dan juga di Indonesia, serta negara Asia bercerita tentang seorang ahli saraf merupakan film internasional pertama berbahasa Inggris jadi banyak tantangan yang dihadapi.
Seperti film internasional lainnya yang mengunakan bahasa Inggris menjadi tantangan apalagi bermain dengan artis dari Inggris, ujar Acha menambahkan bekerja bersama pemain dari Inggris merupakan kerja kolaborasi yang multicultur agar dapat memberikan kesan dan bisa di terima oleh penonton.
Berbicara mengenai film
Indonesia, Acha mengaku banyak film indonesia yang bagus dan sudah maju. “Indonesia tidak kalah dari segi ide kreatif maupun Story telling,” ujarnya.
Diharapkannya film Indonesia yang banyak mampir di berbagai festival juga diikuti oleh aktor dan artis Indonesia bisa go internasional seperti dalam film yang tengah diperaninnya. Diakuinya film kali ini adalah film internasional pertama berbahasa Inggris yang dilakoninya.
“Saya harapkan aktor Indonesia bisa menangkap kesemptan dimana pun berusaha genre apapun yang ditawarkan, meskipun dengan keterbatasan bahasa dan perbedaah budaya harus bisa melahirkan karya-karya terbaik dan bersaing dengan aktor dari luar.
Djonny Chen kepada Antara mengatakan bahwa film Daemon Mind merupakan film yang menggunakan kombinasi khas hitam & putih dan efek distorsi waktu dalam untuk menciptakan pengalaman sinematik yang unik.
Daemon Mind akan menjadi inovatif secara artistik sekaligus memiliki daya tarik komersial yang luas, ujar pria asal Jambi yang mengawali karir di Inggris.
Dikatakannya film Daemon Mind terinspirasi oleh Daemon Socrates, Daemon berasal dari bahasa Yunani daimon berarti tuhan seperti dewa, kekuatan, nasib dan aslinya mengacu pada dewa yang lebih rendah atau roh penuntun seperti daemon agama Yunani kuno dan mitologi kemudian, agama dan filsafat Helenistik.
Socrates mengaku memiliki daimonion ("sesuatu yang ilahi") yang sering memperingatkannya dalam bentuk suara. Suara ini, bagaimanapun, tidak pernah memberitahunya apa yang harus dilakukan
Meskipun Socrates percaya bahwa demonnya adalah hadiah dari para dewa membuatnya unik, para sarjana masa depan berspekulasi bahwa itu hanyalah suara hati nurani atau kehati-hatian Socrates, bukan sesuatu yang berasal dari supernatural, tetapi suara dari dalam yang kita semua miliki, ujar Djonny Chen yang merasa senang artis Indonesia Acha menjadi pemeran utama.
Shooting film yang berlangsung selama Agustus dan September ini mengambil lokasi di King’s head Members Club di Kingsland Rd, Whitmore Estate, London dan di St. Anne’s Church Limehouse di St Anne's Church, London, Airbnb house di Connaught Rd, London dan di Hangers Lane house, demikian Djonny Chen yang telah melahirkan delapan film Indonesia layar lebar dan lima film internasional.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar