KBRI Roma Bantu Pemulangan ABK WNI Kapal Nelayan Italia
News ID: 1333322
London (ANTARA) -
Kedutaan Indonesia di Roma membantu fasilitasi kepulangan tiga Anak Buah Kapal (ABK) yang bekerja di kapal nelayan Italia dan bertolak ke Indonesia dari Bandara Fontanarossa Catania, Provinsi Sicilia, Italia, pada Jumat, (14/8).
Counsellor Pensosbud KBRI Roma, Danang Waskito kepada Antara London, Sabtu mengatakan ketiga anak buah kapal kembali ke Indonesia dengan menggunakan pesawat Transavia Airlines dan akan tiba di Indonesia, Sabtu.
Sehari sebelumnya, bertempat di Kantor Coast Guard, Port of Milazzo, petugas
dari KBRI Roma mengadakan pertemuan dengan Captain Terranova, Kepala Coast Guard Milazzo beserta jajarannya termasuk kapten kapal ikan serta agen tenaga kerja dan ketiga WNI ABK.
“Dalam pertemuan, disampaikan kembali komitmen Perwakilan RI untuk melakukan perlindungan WNI di negara akreditasi,” ujarnya bersama Caka Alverdi yang mengurus kepulangan ABK tersebut.
Danang Waskito mengatakan KBRI Roma menyampaikan pentingnya seluruh pihak terkait untuk mentaati peraturan dan ketentuan yang berlaku, termasuk ketentuan ketenagakerjaan di Eropa, serta pentingnya penghormatan dan pemenuhan hak-hak ABK.
Ditekankan pula peran penting Kapten Kapal untuk tetap memberikan perlindungan kerja kepada seorang ABK WNI lainnya yang masih akan tetap meneruskan bekerja di kapal ikan tersebut.
Kepala Coast Guard Milazzo menyatakan siap bekerja sama dengan KBRI Roma termasuk menyampaikan informasi sekiranya terdapat WNI lainnya yang bekerja di kapal nelayan di Port Milazzo.
Dalam kesempatan tersebut KBRI Roma menyampaikan surat jalan dan bantuan masker serta face shield kepada ketiga orang ABK. Sementara kepada seorang ABK yang masih bekerja di kapal nelayan Italia, KBRI Roma memberikan bantuan logistik berupa mie instant, makanan kering, masker, vitamin dan obat-obatan.
Keempat WNI ABK itu tiba di Milazzo, Italia akhir Februari lalu. Pada pertengahan Juli, KBRI Roma menerima laporan adanya masalah menimpa salah satu ABK. Satu hari setelah menerima laporan, KBRI Roma melakukan upaya pendampingan dan perlindungan termasuk melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait di Anzio, Provinsi Lazio difasilitasi Kepala Coast GuardPelabuhan Anzio.
Danang Waskito mengatakan dari KBRI Roma melakukan pertemuan lanjutan dengan pihak-pihak terkait lainnya untuk mendorong perlindungan dan pemenuhan hak-hak ABK, termasuk berkoordinasi dengan Konsul Kehormatan Indonesia di Genoa dan perwakilan agen tenaga kerja di Genoa, Italia.
Di samping itu, juga dilakukan berbagai pertemuan virtual dalam rangka memahami konteks masalah tersebut. Upaya komunikasi dan koordinasi membuahkan hasil dengan pemulangan ketiga WNI ABK atas biaya pemilik kapal serta pembayaran penuh gaji ketiganya.
Dikatakannya KBRI Roma memiliki komitmen kuat untuk memberikan perlindungan kepada WNI di negara akreditasi, termasuk kepada WNI ABK kapal nelayan. Pendampingan dan perlindungan KBRI Roma mengacu pada prinsip victim center approach yaitu perlindungan korban melalui koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Kementerian Luar Negeri Italia, Otoritas Pelabuhan (Coast Guard), Kapten dan pemilik kapal, serta pihak-pihak lainnya.
Upaya perlindungan pada ABK WNI juga perlu terus diperkuat, dimulai dari proses rekrutmen yang dilakukan di Indonesia, melalui prosedur yang benar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Penting bagi calon ABK mengetahui kontrak kerja, hak dan kewajiban, ketentuan hukum di negara akreditasi, serta hal-hal terkait lainnya. Disamping itu, dipandang penting perlunya ABK untuk memiliki kemampuan bahasa setempat dan keterampilan/skill serta pengalaman bekerja di bidang yang sama.
Upaya perlindungan juga membutuhkan partisipasi ABK yang berada di negara akreditasi. KBRI Roma menghimbau agar ABK segera melakukan lapor diri melalui Portal Peduli WNI, sehingga dapat dicatat keberadaannya dan diberikan pelayanan sesuai kebutuhan.
Dalam rangka perlindungan WNI, KBRI Roma juga memiliki Hotline Center No. +39 338 9542 333 yang dapat dihubungi untuk pelaporan/aduan kasus atau situasi emergency. Selain itu ABK WNI juga dapat menghubungi Crisis Center BP2MI di nomor +622129244800, demikian Danang Waskito. (ZG)
Kedutaan Indonesia di Roma membantu fasilitasi kepulangan tiga Anak Buah Kapal (ABK) yang bekerja di kapal nelayan Italia dan bertolak ke Indonesia dari Bandara Fontanarossa Catania, Provinsi Sicilia, Italia, pada Jumat, (14/8).
Counsellor Pensosbud KBRI Roma, Danang Waskito kepada Antara London, Sabtu mengatakan ketiga anak buah kapal kembali ke Indonesia dengan menggunakan pesawat Transavia Airlines dan akan tiba di Indonesia, Sabtu.
Sehari sebelumnya, bertempat di Kantor Coast Guard, Port of Milazzo, petugas
dari KBRI Roma mengadakan pertemuan dengan Captain Terranova, Kepala Coast Guard Milazzo beserta jajarannya termasuk kapten kapal ikan serta agen tenaga kerja dan ketiga WNI ABK.
“Dalam pertemuan, disampaikan kembali komitmen Perwakilan RI untuk melakukan perlindungan WNI di negara akreditasi,” ujarnya bersama Caka Alverdi yang mengurus kepulangan ABK tersebut.
Danang Waskito mengatakan KBRI Roma menyampaikan pentingnya seluruh pihak terkait untuk mentaati peraturan dan ketentuan yang berlaku, termasuk ketentuan ketenagakerjaan di Eropa, serta pentingnya penghormatan dan pemenuhan hak-hak ABK.
Ditekankan pula peran penting Kapten Kapal untuk tetap memberikan perlindungan kerja kepada seorang ABK WNI lainnya yang masih akan tetap meneruskan bekerja di kapal ikan tersebut.
Kepala Coast Guard Milazzo menyatakan siap bekerja sama dengan KBRI Roma termasuk menyampaikan informasi sekiranya terdapat WNI lainnya yang bekerja di kapal nelayan di Port Milazzo.
Dalam kesempatan tersebut KBRI Roma menyampaikan surat jalan dan bantuan masker serta face shield kepada ketiga orang ABK. Sementara kepada seorang ABK yang masih bekerja di kapal nelayan Italia, KBRI Roma memberikan bantuan logistik berupa mie instant, makanan kering, masker, vitamin dan obat-obatan.
Keempat WNI ABK itu tiba di Milazzo, Italia akhir Februari lalu. Pada pertengahan Juli, KBRI Roma menerima laporan adanya masalah menimpa salah satu ABK. Satu hari setelah menerima laporan, KBRI Roma melakukan upaya pendampingan dan perlindungan termasuk melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait di Anzio, Provinsi Lazio difasilitasi Kepala Coast GuardPelabuhan Anzio.
Danang Waskito mengatakan dari KBRI Roma melakukan pertemuan lanjutan dengan pihak-pihak terkait lainnya untuk mendorong perlindungan dan pemenuhan hak-hak ABK, termasuk berkoordinasi dengan Konsul Kehormatan Indonesia di Genoa dan perwakilan agen tenaga kerja di Genoa, Italia.
Di samping itu, juga dilakukan berbagai pertemuan virtual dalam rangka memahami konteks masalah tersebut. Upaya komunikasi dan koordinasi membuahkan hasil dengan pemulangan ketiga WNI ABK atas biaya pemilik kapal serta pembayaran penuh gaji ketiganya.
Dikatakannya KBRI Roma memiliki komitmen kuat untuk memberikan perlindungan kepada WNI di negara akreditasi, termasuk kepada WNI ABK kapal nelayan. Pendampingan dan perlindungan KBRI Roma mengacu pada prinsip victim center approach yaitu perlindungan korban melalui koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Kementerian Luar Negeri Italia, Otoritas Pelabuhan (Coast Guard), Kapten dan pemilik kapal, serta pihak-pihak lainnya.
Upaya perlindungan pada ABK WNI juga perlu terus diperkuat, dimulai dari proses rekrutmen yang dilakukan di Indonesia, melalui prosedur yang benar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Penting bagi calon ABK mengetahui kontrak kerja, hak dan kewajiban, ketentuan hukum di negara akreditasi, serta hal-hal terkait lainnya. Disamping itu, dipandang penting perlunya ABK untuk memiliki kemampuan bahasa setempat dan keterampilan/skill serta pengalaman bekerja di bidang yang sama.
Upaya perlindungan juga membutuhkan partisipasi ABK yang berada di negara akreditasi. KBRI Roma menghimbau agar ABK segera melakukan lapor diri melalui Portal Peduli WNI, sehingga dapat dicatat keberadaannya dan diberikan pelayanan sesuai kebutuhan.
Dalam rangka perlindungan WNI, KBRI Roma juga memiliki Hotline Center No. +39 338 9542 333 yang dapat dihubungi untuk pelaporan/aduan kasus atau situasi emergency. Selain itu ABK WNI juga dapat menghubungi Crisis Center BP2MI di nomor +622129244800, demikian Danang Waskito. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar