Millennials Jadi Jembatan Hubungan Indonesia – Rusia
News ID: 1358622
London (ANTARA) -
Kuasa Usaha ad interim (KUAI) KBRI Moskow/ Wakil Duta Besar RI, untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, Azis Nurwahyudi mengatakan Millennials merupakan penghubung Indonesia dan Rusia, sekarang dan masa datang.
Hal itu disampaikan Azis Nurwahyudi dalam pembukaan webinar “Indonesia – Russia through Millennials’ Eyes” yang diadakan KBRI Moskow, Selasa (25/08).
“Webinar menjadi salah satu kegiatan dalam rangkaian Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Rusia tahun 2020, ujar Azis Nurwahyudi.
KBRI Moskow bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia dan Center for Strategic and Information Studies
(CSIS)menghadirkan pembicara Judika Madhuri dari KBRI Moskow, Roman A. Romanov dari Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia dan Gilang Kembara dari CSIS.
Dikatakannya Kegiatan bertujuan memberi pemahaman terhadap masyarakat Indonesia mengenai berbagai kebijakan dan pengembangan kerja sama kedua negara di seluruh bidang dan capaian selama 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Diharapkan imbas positif akan dapat mempererat diplomasi antara Indonesia – Rusia ke depannya terutama di kalangan pemuda.
Jumlah peminat webinar mendaftar membludak dari berbagai kalangan baik Kementerian/Lembaga, institusi pendidikan (sekolah dan perguruan tinggi) maupun perorangan, dari Indonesia. Namun, KBRI Moskow membatasi jumlah 100 peserta.
Sementara yang lain berkesempatan mengikuti webinar langsung, streaming melalui kanal Youtube KBRI Moskow.
Azis Nurwahyudi mengatakan webinar ini menjadi salah satu kegiatan rangkaian Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Rusia tahun 2020.
Kali ini, sebagai inovasi baru, KBRI Moskow mengajak kawula muda sebagai generasi yang kritis, inovatif dan gadget geek untuk mengenal hubungan Indonesia dan Rusia lebih dalam.
Selama webinar, diskusi berlangsung hangat antara praktisi diplomasi Indonesia – Rusia, pengamat internasional dan kawula muda yang mewakili berbagai kampus dari dalam dan luar Indonesia.
Judika Madhuri menyampaikan selayang pandang hubungan Indonesia – Rusia sebelum kemerdekaan sampai abad 21. Dikatakan peran millennials penting dalam menggali peluang dan menjadi jembatan hubungan kedua negara di masa yang datang.
Wakil dari Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia, Roman A. Romanov menekankan kemajuan kerja sama kedua negara terutama di bidang ekonomi, keamanan, militer, kemanusiaan, dan kebudayaan. “Indonesia dan Rusia mencapai perdagangan sebesar USD 2,45 M pada 2019 dan diharapkan akan meningkat setelah penandatanganan kemitraan strategis”, ujar Roman.
Sementara itu Gilang Kembara menyampaikan hubungan diplomatik Indonesia - Rusia telah melalui jalan berliku dalam tujuh puluh tahun dan pada abad 21 sedang mengalami masa-masa peremajaan.
Dengan terbukanya pengetahuan akan kedua bangsa, maka akan semakin banyak peluang lain yang terbuka, baik dalam sektor bisnis, budaya, ataupun politik. Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan dalam urusan hubungan diplomatik kedua negara ini. “Penting pula bagi kedua negara menjunjung hukum internasional berlaku terutama dalam mewujudkan perdamaian dunia, dan kestabilan kawasan, ujar Gilang.
Diskusi dipandu diplomat muda, Juang Akbar, berlangsung interaktif dan dalam membuka sesi diskusi, pembicara dari KBRI Moskow mengajak peserta mencari “jembatan” masing-masing dalam hubungan kedua negara. Jembatan tersebut dapat berupa, partisipasi kaum muda dalam mengelola hubungan kedua negara. Antusias peserta pada webinar kali ini terlihat dari peserta mengajukan pertanyaan.
Agus Prasetyo dari ISI Surakarta bertanya mengenai hambatan dan kendala dalam hubungan kedua negara, sedangkan Alfachreza Azure dari RUDN University, Moskow tentang peran individu pada Kemitraan Strategis Indonesia - Rusia.
Diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi para peserta memahami praktek diplomasi Indonesia di Rusia beserta hasil kerja sama semakin meningkat.(ZG)
Kuasa Usaha ad interim (KUAI) KBRI Moskow/ Wakil Duta Besar RI, untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, Azis Nurwahyudi mengatakan Millennials merupakan penghubung Indonesia dan Rusia, sekarang dan masa datang.
Hal itu disampaikan Azis Nurwahyudi dalam pembukaan webinar “Indonesia – Russia through Millennials’ Eyes” yang diadakan KBRI Moskow, Selasa (25/08).
“Webinar menjadi salah satu kegiatan dalam rangkaian Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Rusia tahun 2020, ujar Azis Nurwahyudi.
KBRI Moskow bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia dan Center for Strategic and Information Studies
(CSIS)menghadirkan pembicara Judika Madhuri dari KBRI Moskow, Roman A. Romanov dari Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia dan Gilang Kembara dari CSIS.
Dikatakannya Kegiatan bertujuan memberi pemahaman terhadap masyarakat Indonesia mengenai berbagai kebijakan dan pengembangan kerja sama kedua negara di seluruh bidang dan capaian selama 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Diharapkan imbas positif akan dapat mempererat diplomasi antara Indonesia – Rusia ke depannya terutama di kalangan pemuda.
Jumlah peminat webinar mendaftar membludak dari berbagai kalangan baik Kementerian/Lembaga, institusi pendidikan (sekolah dan perguruan tinggi) maupun perorangan, dari Indonesia. Namun, KBRI Moskow membatasi jumlah 100 peserta.
Sementara yang lain berkesempatan mengikuti webinar langsung, streaming melalui kanal Youtube KBRI Moskow.
Azis Nurwahyudi mengatakan webinar ini menjadi salah satu kegiatan rangkaian Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Rusia tahun 2020.
Kali ini, sebagai inovasi baru, KBRI Moskow mengajak kawula muda sebagai generasi yang kritis, inovatif dan gadget geek untuk mengenal hubungan Indonesia dan Rusia lebih dalam.
Selama webinar, diskusi berlangsung hangat antara praktisi diplomasi Indonesia – Rusia, pengamat internasional dan kawula muda yang mewakili berbagai kampus dari dalam dan luar Indonesia.
Judika Madhuri menyampaikan selayang pandang hubungan Indonesia – Rusia sebelum kemerdekaan sampai abad 21. Dikatakan peran millennials penting dalam menggali peluang dan menjadi jembatan hubungan kedua negara di masa yang datang.
Wakil dari Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia, Roman A. Romanov menekankan kemajuan kerja sama kedua negara terutama di bidang ekonomi, keamanan, militer, kemanusiaan, dan kebudayaan. “Indonesia dan Rusia mencapai perdagangan sebesar USD 2,45 M pada 2019 dan diharapkan akan meningkat setelah penandatanganan kemitraan strategis”, ujar Roman.
Sementara itu Gilang Kembara menyampaikan hubungan diplomatik Indonesia - Rusia telah melalui jalan berliku dalam tujuh puluh tahun dan pada abad 21 sedang mengalami masa-masa peremajaan.
Dengan terbukanya pengetahuan akan kedua bangsa, maka akan semakin banyak peluang lain yang terbuka, baik dalam sektor bisnis, budaya, ataupun politik. Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan dalam urusan hubungan diplomatik kedua negara ini. “Penting pula bagi kedua negara menjunjung hukum internasional berlaku terutama dalam mewujudkan perdamaian dunia, dan kestabilan kawasan, ujar Gilang.
Diskusi dipandu diplomat muda, Juang Akbar, berlangsung interaktif dan dalam membuka sesi diskusi, pembicara dari KBRI Moskow mengajak peserta mencari “jembatan” masing-masing dalam hubungan kedua negara. Jembatan tersebut dapat berupa, partisipasi kaum muda dalam mengelola hubungan kedua negara. Antusias peserta pada webinar kali ini terlihat dari peserta mengajukan pertanyaan.
Agus Prasetyo dari ISI Surakarta bertanya mengenai hambatan dan kendala dalam hubungan kedua negara, sedangkan Alfachreza Azure dari RUDN University, Moskow tentang peran individu pada Kemitraan Strategis Indonesia - Rusia.
Diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi para peserta memahami praktek diplomasi Indonesia di Rusia beserta hasil kerja sama semakin meningkat.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar