Palm oil dan kayu FLEGT jadi perhatian Dubes Desra
News ID: 1660136
London (ANTARA) -
Desra Percaya, duta besar untuk Kerajaan Inggris merangkap Irlandia dan International Maritime Organization (IMO), berkedudukan di London mengemban misi meningkatkan ekspor komoditas strategis sustainable palm oil dan kayu bersertifikat FLEGT, ke Inggris.
Hal itu disampaikan Dubes Desra Percaya dalam wawancara dengan Antara London sehubungan dengan penempatan menjadi Dubes Indonesia di London, Senin.
“Tentu saya sangat bersyukur dapat mengemban amanah sebagai Dubes untuk Inggris, merangkap Irlandia dan IMO. Ketiganya mitra penting Indonesia dan kerja sama selama ini terjalin kokoh,” ujar Desra yang mendapat gelar doktor honoris causa (HC)dari Birmingham University, Inggris.
Dikatakannya berbagai kerja sama Indonesia dan Inggris di bidang pendidikan, olah raga, dagang, investasi, keuangan, pariwisata, pertahanan, sosial budaya, berlangsung intensif dan akan terus dikawal implementasinya.
“Khususnya ekspor komoditas strategis sustainable palm oil dan kayu bersertifikat FLEGT, ke Inggris,” ujar Dubes Desra yang pernah menjabat sebagai perwakilan Indonesia di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)
Momentum ini perlu dimanfaatkan untuk menjangkau lebih luas masyarakat Inggris dalam menjelaskan berbagai komitmen dan kemajuan di tanah air, termasuk situasi politik dalam negeri, pembangunan ekonomi berkelanjutan, peluang investasi, toleransi beragama, hingga peran Indonesia di kawasan dan di tingkat global.
Hal ini juga dapat meluruskan berbagai mispersepsi tentang Indonesia, termasuk mengenai industri sawit tanah air, ujar Desra yang pernah menjabat sebagai Duta Besar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Selain itu, terdapat peluang besar peningkatan kerja sama di bidang energi terbarukan, ekonomi digital, ekonomi kreatif, yang diharapkan akan mendukung penguatan SDM Indonesia.
Menurut Dubes Desra, di tengah situasi pandemi, justru kerja sama menjadi opsi terbaik dan berbagai peluang baru semakin terbuka lebar.
“Saya bersyukur kedua pemimpin, Presiden Jokowi dan PM Boris Johnson memiliki hubungan personal yang sangat baik, bahkan sejak PM Boris masih menjabat Walikota London pada 2014 lalu,” ujarnya.
Dikatakannya untuk mendukung pemerintah mengatasi pandemi serta percepatan pemulihan ekonomi, prioritas utama tentu kerja sama riset dan produksi vaksin Covid-19.
“Ini merupakan area yang perlu terus diperkuat untuk tingkatkan khususnya health security Indonesia pasca pandemi,” ujar
Desra yang pernah menjadi juru bicara kemenlu di Dewan Keamanan PBB.
Dubes Desra mengatakan dalam situasi “new normal”, dialog juga menjadi semakin penting.
“Terkait ini, saya yakin teknologi virtual menyediakan ruang lebih besar dan efektif bagi diplomasi total, dengan dukungan multiple stakeholders termasuk interaksi antara parlemen, swasta, akademisi dan media kedua negara,” ujarnya.
Mengenai keanggotaan Indonesia di IMO, Dubes Desra mengatakan Indonesia juga aktif menyuarakan pentingnya keselamatan dan keamanaan pelayaran serta perlindungan WNI ABK yang bertugas di berbagai kapal asing di tengah pandemi.
Atas inisiatif Indonesia, Dewan Umum PBB pada tanggal 1 Desember lalu mengeluarkan Resolusi “International cooperation to address challenges faced by seafarers as a result of the COVID-19 pandemic to support global supply chains”.
Berbagai komitmen ini perlu terus didukung langkah-langkah konkrit, juga dalam rangka menjaga global supply chain dan sea-borne trade dr dampak pandemi.
Sementara itu terkait pariwisata, turis Inggris salah satu yang terbesar dari Eropa, khususnya ke Bali. “Saya yakin mereka sangat rindu Indonesia,” ujarnya.
KBRI perlu terus intensifkan outreach secara virtual bersama stakeholders lain termasuk travel agent dan jurnalis.
Tidak hanya untuk promosi, namun juga meyakinkan turis Inggris tentang upaya pemulihan ekonomi di sektor pariwisata khususnya dari aspek kemajuan penanganan pandemi dan protokol kesehatan di tanah air, demikian Dubes Desra Percaya.(ZG)
Desra Percaya, duta besar untuk Kerajaan Inggris merangkap Irlandia dan International Maritime Organization (IMO), berkedudukan di London mengemban misi meningkatkan ekspor komoditas strategis sustainable palm oil dan kayu bersertifikat FLEGT, ke Inggris.
Hal itu disampaikan Dubes Desra Percaya dalam wawancara dengan Antara London sehubungan dengan penempatan menjadi Dubes Indonesia di London, Senin.
“Tentu saya sangat bersyukur dapat mengemban amanah sebagai Dubes untuk Inggris, merangkap Irlandia dan IMO. Ketiganya mitra penting Indonesia dan kerja sama selama ini terjalin kokoh,” ujar Desra yang mendapat gelar doktor honoris causa (HC)dari Birmingham University, Inggris.
Dikatakannya berbagai kerja sama Indonesia dan Inggris di bidang pendidikan, olah raga, dagang, investasi, keuangan, pariwisata, pertahanan, sosial budaya, berlangsung intensif dan akan terus dikawal implementasinya.
“Khususnya ekspor komoditas strategis sustainable palm oil dan kayu bersertifikat FLEGT, ke Inggris,” ujar Dubes Desra yang pernah menjabat sebagai perwakilan Indonesia di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)
Momentum ini perlu dimanfaatkan untuk menjangkau lebih luas masyarakat Inggris dalam menjelaskan berbagai komitmen dan kemajuan di tanah air, termasuk situasi politik dalam negeri, pembangunan ekonomi berkelanjutan, peluang investasi, toleransi beragama, hingga peran Indonesia di kawasan dan di tingkat global.
Hal ini juga dapat meluruskan berbagai mispersepsi tentang Indonesia, termasuk mengenai industri sawit tanah air, ujar Desra yang pernah menjabat sebagai Duta Besar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Selain itu, terdapat peluang besar peningkatan kerja sama di bidang energi terbarukan, ekonomi digital, ekonomi kreatif, yang diharapkan akan mendukung penguatan SDM Indonesia.
Menurut Dubes Desra, di tengah situasi pandemi, justru kerja sama menjadi opsi terbaik dan berbagai peluang baru semakin terbuka lebar.
“Saya bersyukur kedua pemimpin, Presiden Jokowi dan PM Boris Johnson memiliki hubungan personal yang sangat baik, bahkan sejak PM Boris masih menjabat Walikota London pada 2014 lalu,” ujarnya.
Dikatakannya untuk mendukung pemerintah mengatasi pandemi serta percepatan pemulihan ekonomi, prioritas utama tentu kerja sama riset dan produksi vaksin Covid-19.
“Ini merupakan area yang perlu terus diperkuat untuk tingkatkan khususnya health security Indonesia pasca pandemi,” ujar
Desra yang pernah menjadi juru bicara kemenlu di Dewan Keamanan PBB.
Dubes Desra mengatakan dalam situasi “new normal”, dialog juga menjadi semakin penting.
“Terkait ini, saya yakin teknologi virtual menyediakan ruang lebih besar dan efektif bagi diplomasi total, dengan dukungan multiple stakeholders termasuk interaksi antara parlemen, swasta, akademisi dan media kedua negara,” ujarnya.
Mengenai keanggotaan Indonesia di IMO, Dubes Desra mengatakan Indonesia juga aktif menyuarakan pentingnya keselamatan dan keamanaan pelayaran serta perlindungan WNI ABK yang bertugas di berbagai kapal asing di tengah pandemi.
Atas inisiatif Indonesia, Dewan Umum PBB pada tanggal 1 Desember lalu mengeluarkan Resolusi “International cooperation to address challenges faced by seafarers as a result of the COVID-19 pandemic to support global supply chains”.
Berbagai komitmen ini perlu terus didukung langkah-langkah konkrit, juga dalam rangka menjaga global supply chain dan sea-borne trade dr dampak pandemi.
Sementara itu terkait pariwisata, turis Inggris salah satu yang terbesar dari Eropa, khususnya ke Bali. “Saya yakin mereka sangat rindu Indonesia,” ujarnya.
KBRI perlu terus intensifkan outreach secara virtual bersama stakeholders lain termasuk travel agent dan jurnalis.
Tidak hanya untuk promosi, namun juga meyakinkan turis Inggris tentang upaya pemulihan ekonomi di sektor pariwisata khususnya dari aspek kemajuan penanganan pandemi dan protokol kesehatan di tanah air, demikian Dubes Desra Percaya.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar