Swedia dan Indonesia berkomitmen capai SDGs,
News ID: 1619968
London (ANTARA) -
Dubes Indonesia untuk Kerajaan Swedia merangkap Republik Latvia, Kamapradipta Isnomo mengatakan Swedia memiliki komitmen kuat dalam pemenuhun Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) begitu juga dengan Indonesia.
“Saya akan fokuskan sektor perdagangan dan investasi yang dapat membantu Indonesia memenuhi target SDGs, sehingga sejalan dengan kebijakan Swedia,” ujar Dubes Kama kepada Antara London, sehubungan dengan penempatan di negara Nordik, Senin.
Selain itu ia juga berupaya menarik investor Swedia untuk berinvestasi ke Indonesia menjadi misi khusus dalam menjalankan amanah di Swedia.
Dikatakannya diplomasi Ekonomi khususnya meningkatkan jumlah perdagangan bilateral dan menarik investor ke Indonesia menjadi tugas utama.
“Apalagi Swedia memiliki komitmen kuat pemenuhun SDGs, begitu juga Indonesia, ujar Dubes yang akrab disapa Dubes Kama.
Dubes mengakui Swedia adalah mitra perdagangan Indonesia terbesar di kawasan Nordik dan memiliki nilai budaya egaliter yang sangat tinggi.
Selain makmur dan sejahtera, negara ini memiliki sumber daya manusia yang setiap tahun menghasilkan inovasi dan terobosan.
Berdasarkan laporan World Intellectual Property Organization (WIPO) pada September 2020, peringkat Swedia naik pada urutan kedua dunia menggeser posisi Amerika Serikat.
Dengan naiknya Swedia pada peringkat kedua dunia di bidang inovasi, sudah saatnya pemangku kepentingan Indonesia mulai serius dalam menjalin dan menjalankan kerja sama dengan Swedia.
Dari mulai pemangku kepentingan di sektor pendidikan, energi khususnya energi terbarukan, riset dan teknologi, industri, pertahanan dan pengelola transportasi dan infratruktur di Indonesia.
Ada dua kata kunci yang akan terus saya aplikasikan untuk meyakinkan pihak Swedia untuk tetap berdagang dan menanamkan modal di Indonesia, ujarnya.
Dua kata tersebut adalah kepercayaan (trust) dan kredibilitas. Mungkin dua kata tersebut terkesan sederhana namun penting untuk meyakinkan mitra di Swedia, Indonesia adalah negara yang tepat untuk menjalin dan memperkuat hubungan perekonomian, demikian Kamapradipta Isnomo. (ZG)
Dubes Indonesia untuk Kerajaan Swedia merangkap Republik Latvia, Kamapradipta Isnomo mengatakan Swedia memiliki komitmen kuat dalam pemenuhun Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) begitu juga dengan Indonesia.
“Saya akan fokuskan sektor perdagangan dan investasi yang dapat membantu Indonesia memenuhi target SDGs, sehingga sejalan dengan kebijakan Swedia,” ujar Dubes Kama kepada Antara London, sehubungan dengan penempatan di negara Nordik, Senin.
Selain itu ia juga berupaya menarik investor Swedia untuk berinvestasi ke Indonesia menjadi misi khusus dalam menjalankan amanah di Swedia.
Dikatakannya diplomasi Ekonomi khususnya meningkatkan jumlah perdagangan bilateral dan menarik investor ke Indonesia menjadi tugas utama.
“Apalagi Swedia memiliki komitmen kuat pemenuhun SDGs, begitu juga Indonesia, ujar Dubes yang akrab disapa Dubes Kama.
Dubes mengakui Swedia adalah mitra perdagangan Indonesia terbesar di kawasan Nordik dan memiliki nilai budaya egaliter yang sangat tinggi.
Selain makmur dan sejahtera, negara ini memiliki sumber daya manusia yang setiap tahun menghasilkan inovasi dan terobosan.
Berdasarkan laporan World Intellectual Property Organization (WIPO) pada September 2020, peringkat Swedia naik pada urutan kedua dunia menggeser posisi Amerika Serikat.
Dengan naiknya Swedia pada peringkat kedua dunia di bidang inovasi, sudah saatnya pemangku kepentingan Indonesia mulai serius dalam menjalin dan menjalankan kerja sama dengan Swedia.
Dari mulai pemangku kepentingan di sektor pendidikan, energi khususnya energi terbarukan, riset dan teknologi, industri, pertahanan dan pengelola transportasi dan infratruktur di Indonesia.
Ada dua kata kunci yang akan terus saya aplikasikan untuk meyakinkan pihak Swedia untuk tetap berdagang dan menanamkan modal di Indonesia, ujarnya.
Dua kata tersebut adalah kepercayaan (trust) dan kredibilitas. Mungkin dua kata tersebut terkesan sederhana namun penting untuk meyakinkan mitra di Swedia, Indonesia adalah negara yang tepat untuk menjalin dan memperkuat hubungan perekonomian, demikian Kamapradipta Isnomo. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar