PM Madagaskar sambut keinginan Indonesia tingkatkan investasi
News ID: 1683052
London (ANTARA) -
Perdana Menteri Christian Ntsay menyambut keinginan Indonesia untuk meningkatkan hubungan kerjasama kedua negara terutama di bidang investasi, pembangunan infrastruktur dan perdagangan.
Hal itu disampaikan Perdana Menteri Republik Madagaskar Christian Ntsay kepada Kuasa Usaha Tetap Indonesia (KUTAP) di Antananarivo Benny Yan Pieter Siahaan di Istana Perdana Menteri Mahazoarivo, Selasa (22/12).
Pada kesempatan itu Benny Yan Pieter Siahaan atas nama Pemerintah Republik Indonesia menyampaikan Indonesia siap untuk bekerjasama dengan Madagaskar agar kedua negara dapat maju dan berkembang bersama-sama.
“Selama ini Indonesia menjadi partner pembangunan bagi Madagaskar, seperti dalam pemberian program beasiswa bagi pelajar dan pejabat militer Madagaskar,” ujar Benny.
Selain itu PM Madagaskar mengatakan negaranya berkomitmen untuk menghidupkan kembali Joint Commission guna membahas isu–isu yang terkait dengan upaya peningkatan kerjasama Indonesia dan Madagaskar.
Dikatakan dalam Joint Commission ini dapat dibahas berbagai isu menjadi kepentingan bersama antara lain Preferential Trade Agreement, pertambangan dan pendidikan, pembukaan perwakilan Madagaskar di Jakarta, serta berbagai sektor perdagangan.
Perdana Menteri mengharapkan Joint Commission Meeting dapat dilaksanakan tahun depan dan menawarkan kantor Perdana Menteri Antananarivo sebagai tempat pertemuan Joint Commission.
Diharapkan pertemuan Joint Commison tidak hanya dihadiri oleh wakil Kementerian Luar Negeri tetapi juga berbagai stakeholders Indonesia dan Madagaskar.
Benny Yan Pieter Siahaan sekaligus menyampaikan salam hormat Presiden Joko Widodo dan Menlu RI kepada Perdana Menteri Ntsay.
Benny Yan Pieter Siahaan mengatakan saat ini Pemerintah Indonesia mengarahkan politik luar negerinya ke Kawasan Afrika secara umum dan Madagaskar pada khususnya.
Pertemuan berfokus pada peningkatan hubungan kerjasama antara kedua negara yang terjalin sejak tahun 1975.
Selain itu dibahas mengenai hubungan perdagangan Indonesia dan Madagaskar, antara lain kendala dialami dalam meningkatkan nilai perdagangan kedua negara.
“Kami juga membahas perjanjian perdagangan dalam bentuk Preferential Trade Agreement (PTA) akan dapat meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara termasuk akses antar pelaku usaha kedua negara,” ujar Benny.
Indonesia berharap hubungan perekonomian bilateral Indonesia-Madagaskar dapat meningkat dengan berlandaskan prisip mutual beneficial dan win-win cooperation.
Pada akhir pertemuan, KUTAP RI-Antananarivo memberikan kain Ulos serta mengenakannya dengan sortopi (topi kain ulos).
PM Christian Ntsay berkenan menerima hadiah ulos sebagai simbol persaudaraan antar kedua bangsa.
Di Madagaskar juga terdapat budaya memakai selendang seperti kain Ulos dalam acara adat dan resmi, namun kalah indah dibanding kain Ulos milik Indonesia. (ZG)
Perdana Menteri Christian Ntsay menyambut keinginan Indonesia untuk meningkatkan hubungan kerjasama kedua negara terutama di bidang investasi, pembangunan infrastruktur dan perdagangan.
Hal itu disampaikan Perdana Menteri Republik Madagaskar Christian Ntsay kepada Kuasa Usaha Tetap Indonesia (KUTAP) di Antananarivo Benny Yan Pieter Siahaan di Istana Perdana Menteri Mahazoarivo, Selasa (22/12).
Pada kesempatan itu Benny Yan Pieter Siahaan atas nama Pemerintah Republik Indonesia menyampaikan Indonesia siap untuk bekerjasama dengan Madagaskar agar kedua negara dapat maju dan berkembang bersama-sama.
“Selama ini Indonesia menjadi partner pembangunan bagi Madagaskar, seperti dalam pemberian program beasiswa bagi pelajar dan pejabat militer Madagaskar,” ujar Benny.
Selain itu PM Madagaskar mengatakan negaranya berkomitmen untuk menghidupkan kembali Joint Commission guna membahas isu–isu yang terkait dengan upaya peningkatan kerjasama Indonesia dan Madagaskar.
Dikatakan dalam Joint Commission ini dapat dibahas berbagai isu menjadi kepentingan bersama antara lain Preferential Trade Agreement, pertambangan dan pendidikan, pembukaan perwakilan Madagaskar di Jakarta, serta berbagai sektor perdagangan.
Perdana Menteri mengharapkan Joint Commission Meeting dapat dilaksanakan tahun depan dan menawarkan kantor Perdana Menteri Antananarivo sebagai tempat pertemuan Joint Commission.
Diharapkan pertemuan Joint Commison tidak hanya dihadiri oleh wakil Kementerian Luar Negeri tetapi juga berbagai stakeholders Indonesia dan Madagaskar.
Benny Yan Pieter Siahaan sekaligus menyampaikan salam hormat Presiden Joko Widodo dan Menlu RI kepada Perdana Menteri Ntsay.
Benny Yan Pieter Siahaan mengatakan saat ini Pemerintah Indonesia mengarahkan politik luar negerinya ke Kawasan Afrika secara umum dan Madagaskar pada khususnya.
Pertemuan berfokus pada peningkatan hubungan kerjasama antara kedua negara yang terjalin sejak tahun 1975.
Selain itu dibahas mengenai hubungan perdagangan Indonesia dan Madagaskar, antara lain kendala dialami dalam meningkatkan nilai perdagangan kedua negara.
“Kami juga membahas perjanjian perdagangan dalam bentuk Preferential Trade Agreement (PTA) akan dapat meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara termasuk akses antar pelaku usaha kedua negara,” ujar Benny.
Indonesia berharap hubungan perekonomian bilateral Indonesia-Madagaskar dapat meningkat dengan berlandaskan prisip mutual beneficial dan win-win cooperation.
Pada akhir pertemuan, KUTAP RI-Antananarivo memberikan kain Ulos serta mengenakannya dengan sortopi (topi kain ulos).
PM Christian Ntsay berkenan menerima hadiah ulos sebagai simbol persaudaraan antar kedua bangsa.
Di Madagaskar juga terdapat budaya memakai selendang seperti kain Ulos dalam acara adat dan resmi, namun kalah indah dibanding kain Ulos milik Indonesia. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar