Seorang Nenek di Inggris Gagalkan Perampokan Toko Perhisan
London (ANTARA News) - Seorang nenek yang berasal dari Spring Boroughs di daerah Northampton berhasil mengagalkan perampokan sebuah toko perhisaan dan jam tangan Rolek yang terletak di jalan utama kota yang berada di wilayah midland Inggris.
Sang nenek yang bernama Ann Timson yang berada di seberang jalan menyaksikan perampok yang beraksi memasuki toko perhisan dari jauh berlari lari memukul para perampok dengan tas tangannya yang berwarna hitam.
Dengan membabi buta sang nenek memukulkan tas tangannya itu keenam perampok yang ingin melarikan diri dengan mengunakan kendaraan vespa pun terjatuh dan akhirnya berhasil ditangkap oleh massa yang berada di sekitar kejadian.
Berita mengenai keberanian sang nenek yang disiarkan oleh ITV News itu diunduh melalui Internet dari berbagai negara dan menjadi pembicaraan dimana-mana. Rekaman memperlihatkan dari jauh sang nenek berlari dan memukul perampok itu yang merupakan peristiwa langka karena mempertaruhkan jiwanya .
Anna Timson sang nenek mengatakan bahwa pada awalnya tidak ada satupun orang yang lalu lalang di pagi hari itu yang membantunya. Setelah sang perampok terjatuh dari vespanya maka masyarakat termasuk polisi pun berhasil membekuk sang perampok yang berjumlah enam orang itu.
Saksi mata Luke Allebone yang juga penjaga toko perhisan mengatakan bahwa ia melihat kejadian yang sangat berani dan luar biasa, menyaksikan keberanian si nenek yang mengenakan coat warna merah itu saat melawan enam perampok.
Sang nenek yang tidak ingin diketahui identitasnya mengatakan bahwa waktu pertama ia melihat ada orang yang sedang berkelahi, dan ingin merelai perkelaian itu dan ternyata setelah mendekat ia baru sadar bahwa mereka adalah perampok.
Hal ini membuat sang nenek makin marah dan memukulkan tas tangan warna hitamnya bergantian kepada para perampok itu yang tidak menyangka ada sang nenek yang mengagalkan niat mereka untuk mencuri.
"Saya bukanlah pahlawan," ujar sang nenek yang mengakui terlalu berani ia melakukan hal itu, namun harus ada seseorang yang harus melakukan sesuatu.
Nenek yang merasa kedamaiannya terganggu mengatakan bahwa "Now I just want to be left in peace and I feel very uncomfortable with all the press and media attention," ujar sang nenek kepada surat kabar lokal di Northampton.
Nenek mengakui bahwa ia adalah seorang yang sangat menjaga privasinya dan tidak ingin menjadi perhatian media massa dan berharap media mengerti dan respek dengan keinginannya itu. (ZG/K004)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar