Jumat, 11 Maret 2011

RI BELAJAR DR YUNANI

Indonesia Perlu Belajar Menarik Turis dari Yunani

Kamis, 10 Maret 2011 05:59 WIB | 1241 Views

Oleh Zeynita Gibbons

London (ANTARA News) - Yunani, negeri para dewa yang kaya akan peninggalan sejarah arkeolog dan mythos menjadi salah satu tujuan wisata yang dikunjungi lebih dari 15 juta wisatawan manca Negara, sementara penduduk Yunani hanya 11 juta orang.

Siapa yang tidak kenal dengan nama Plato, Aristoteles dan Socrates yang keberadaanya sudah ditemukan 450 tahun sebelum masehi, bahkan Olympiade Dunia pertama 100 tahun lalu berasal dari Yunani.

Dutabesar RI untuk Athena Ahmad Rusdi kepada koresponden Antara London, baru baru ini mengatakan ia banyak mengunjungi pulau dan obyek wisata, serta mengamati keberhasilan Yunani dalam mengemas wisata di negeri asal mulanya Dewi Hermes ini.

Sektor wisata merupakan sumber devisa bagi negara Yunani, ujar mantan Kepala Rumah Tangga Istana Presiden RI, yang telah mengemban amanah di negeri Plato ini selama dua tahun.

Menurut Dubes, meskipun sejak 2009 jumlah turis yang berkunjung menurun karena krisis keuangan namun turis asing masih tetap banyak yang berkunjung untuk berlibur ke beberapa pulau dan pegunungan di Yunani.

Negara Yunani yang diwarisi peninggalan sejarah, budaya dan folk art, serta lingkungan alam yang indah banyak berhasil mengemas obyek wisata yang dimiliki, ujar mantan Direktur Protokol Departemen Luar Negeri.

Yunani memiliki pulau 7000 dengan 200 pulau yang dihuni dengan penduduk yang hanya 11 juta, tiap tahun mendatangkan sekitar 15 juta turis dari manca negara, terutama turis yang datang dari kawasan Eropa.

Sebagai negara yang berhasil pengelolaan pariwisata, Yunani yang dikenal sebagai Negeri para Dewa Dewi itu sangat piawai dalam mengemas obyek mulai dari mengunjungi berbagai pulau, pegunungan, bangunan bersejarah, sampai pada peninggalan sejarah dan peradaban manusia yang ditata rapih.


One Day Cruise

Saat penulis berkunjung ke Yunani berkesempatan mengikuti tur dengan judul "Athens One Day Cruise" ke tiga pulau yaitu pulau pulau Hydra, Poros dan Aegina dengan biaya 80 euro berikut makan siang.

Untuk mengikuti One day Cruise kami diminta untuk berkumpul di hotel atau bisa langsung ke pelabuhan pada pukul tujuh pagi. Setiap wisatawan yang mengikuti cruise di photo bersama sepasang pemuda pemudi Yunani dengan pakaian tradisional.

"Pintar juga mereka cari duit," karena kami harus membeli photo seharga lima euro satu photo atau tiga untuk 10 euro untuk ukuran postcard.

Sepanjang perjalanan penumpang kapal Hydraiki yang berjumlah sekitar 600 penumpang itu pun diajak untuk berpartisipasi dalam berbagai permainan begitupun saat acara hiburan penumpang pun diajak menari bersama.

Yunani yang dikenal sebagai negara yang medatangkan turis, pemerintahnya terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan infra struktur baik melalui jalan udara, laut dan jalan darat.

Berbagai cara dan upaya dilakukan untuk melakukan promosi dan publikasi keindahan alam dan peninggalan sejarahnya. Kendati dalam krisis ekonomi terpaksa menutup Kantor Perwakilan Pariwisatanya di beberapa negara.

Yunani sebagai negara di Mediterranean, memiliki banyak pulau dengan ciri dan khas akan struktur geology dan iklimnya itu beberapa pulau menjadi obyek wisata karena keindahan dan peninggalan sejarah terus dipelihara.

Demikian pula daratan Yunani yang menyambung ke Semenanjung Balkan dan berbatasan dengan Turki, Rumania, Albania dan negara lain, dengan keindahan alam, hutan dan pegunungannya dikunjungi wisatawan manca Negara.

Beberapa pulau yang mempunyai peninggalan sejarah dan arkelog dan pantai yang indah banyak didatangi turis bahkan ada pulau kecil yang terkenal juga memiliki bandara yang dapat didarati pesawat berbadan besar.

Bahkan di musim turis, terdapat penerbangan langsung dari negara Eropa ke pulau-pulau yang menjadi tujuan wisatawan seperti pulau Mykonos, Santorini, Rhodos, Crete, Lefkada, Zakinthos, dan pulau lainnya.

Demikian pula pejalanan antar pulau, kapal besar seperti cruise dari manca negara dan kapal ferry antar pulau serta yacht banyak dilakukan dengan berbagai bendera dari belahan dunia.

Penataan yang rapih baik infra-stuktur dan penyediaan fasilitas hotel dengan berbagai bentuk bangunan dan kelas, restoran modern dan tradisional serta tempat hiburan untuk kaula muda maupun manula yang merasa nyaman berlibur.

Demikian souvenir yang beraneka warna dan berbagai jenis menarik bagi turis asing untuk membelinya. Meskipun hampir semua bukan buatan asli Yunani, melainkan dipesan dari negara lain dengan harga yang berlipat ganda.

Menurut Dubes Ahmad Rusdi, menjadi tantangan bagi pengrajin Indonesia untuk lebih berani dan memasarkan produknya agar dapat dijual ke Yunani.


Kerjasama Budaya dan Pariwisata

Apalagi Indonesia sudah mempunyani Payung Perjanjian Kerja sama dengan Yunani di bidang Budaya dan Pariwisata, yang ditandatangani 2008, "Kini tinggal bagaimana mengisi dan mengimplementasikan isi perjanjian tersebut," ujar ayah dua putri dan satu putra yang berangkat dewasa hasil perkawinannya dengan Anita Rusdi.

Hal ini diharapkan melalui promosi dan kerjasama, Indonesia dapat belajar dan mendatangkan wisatawan Yunani atau wisatawan yang tengah berkunjung ke Yunani untuk meneruskan pejalanan untuk melancong ke Indonesia.

Banyak nya turis yang datang ke Yunani otomatis meningkatkan pendapatan pengusaha transportasi baik udara, laut dan darat, begitupun industri perhotelan serta restoran dan cinderamata.

Perdagangan inilah yang membuat warga Yunani dapat survive untuk hidup dan maju. Dalam istilah mereka bekerja selama musim turis selama tujuh bulan, April sampai Oktober dapat digunakan untuk hidup setahun.

Peluang yang cukup besar bagi pengusaha furniture Indonesia untuk bisa mengisi kebutuhan hotel dan restoran, yang membutuhkan perabot atau furniture, serta kelengkapan hotel, pakaian dan lainnya.

Demikian pula pengrajin Indonesia dapat menjajakan produk souvenir ke negeri Plato ini yang terkadang kalah bersaing dengan China , India dan Thailand serta Vietnam.

Sebagai sesama negara kepulauan, Indonesia patut belajar mengelola pelayaran, penyeberangan antar pulau yang pengaturannya sangat rapih dan bagus, serta pengelolaan pulau-pulau di Indonesia sebagai obyek wisasta yang belum seluruhnya digarap.

Menurut Dubes Ahmad Rusdi, Indonesia dapat memanfaatkan tenaga kerja di sektor perhotelan di pulau dan pelaut Indonesia untuk bekerja di kapal-kapal pesiar, fery dan yacht di Yunani. (ZG/K004)

Tidak ada komentar: