PRANCIS TARUH PERHATIAN PADA PARIWISATA INDONESIA
Paris, 18/3 (ANTARA)- Menteri Muda Bidang Pariwisata Prancis Frederic Lefebvre menaruh perhatian besar terhadap kehadiran Indonesia di pameran pariwisata internasional "Salon Mondial de Tourisme/Le Monde a Paris (MAP)" yang tengah berlangsung di Paris hingga 20 Maret mendatang.
Kehadiran Frederic Lefebvre di stand Indonesia disambut Dirjen Pemasyaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Sapta Nirwanda dan Dubes RI untuk Paris, Rezlan Ishar Jenie, di arena pameran pariwisata yang digelar di gedung Porte De Versailes Paris Pavilion 4, Kamis sore.
Menurut Dirjen Sapta Nirwanda, kehadiran Menteri Pariwisata Perancis itu memiliki arti penting dan merupakan suatu perhatian yang cukup besar atas kemajuan pariwisata yang dicapai Indonesia selama ini.
Dikatakannya, Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup bagus dan juga keanggotaan Indonesia di G20 yang saat ini diketuai oleh Prancis serta keketuaan Indonesia di ASEAN, sudah selayaknya Indonesia juga memperkenalkan Indonesia di masyarakat Prancis.
Menurut Dirjen, sekitar 160 ribu lebih wisatawan Prancis datang ke Indonesia tahun lalu, nomor tiga setelah Inggris dan Jerman, dan diharapkan di tahun mendatang target wisatawan Prancis sebesar 180 ribu wisatawan.
Dirjen Sapta yang pernah kuliah di Paris mengakui bahwa Indonesia wajib untuk datang ke tempat pertemuan para "sales dan buyer" yang menjual Indonesia, apalagi Prancis yang punya potensi yang cukup besar.
Indonesia pernah hadir dalam pameran pariwisata Salon Mondial du Turisme ini sebelum krisis dan sudah saatnya Indonesia kembali hadir untuk menjaring wisatawan Prancis.
Di negeri yang dikenal dengan menara menara Eiffel-nya itu juga tercatat banyak dikunjungi wisatawan mancanegara, termasuk dari Indonesia.
Presiden Sarkozy
Sementara itu, Dubes RI untuk Paris Rezlan Ishar Jenie mengatakan, Indonesia perlu belajar menarik wisatawan dari Prancis dalam penyelenggaraan pameran pariwisata Salon Mondial du Tourisme yang berlangsung di Poste de Versailles hingga 20 Maret mendatang.
"Banyak yang bisa kita pelajari. Tidak hanya Indonesia belajar dari Prancis, tetapi sebaliknya Prancis juga dapat belajar dari Indonesia," ujar Duta Besar Rezlan Ishar Jenie kepada koresponden Antara London.
Menurut Dubes, bagi Indonesia memiliki momentum yang sangat baik untuk hubungan bilateral kedua negara, yaitu dengan adanya keinginan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy untuk berkunjung ke Indonesia pada tahun ini.
"Hal itu disampaikan Sarkozy dalam pidatonya pada peringatan Tahun Baru Imlek dan menyampaikan berkeinginannya untuk berkunjung ke Indonesia," ujarnya.
Bahkan Menteri Ekonomi Prancis, Christine Lagarde, dua minggu setelah pernyataan Presiden Sarkozy itu, berkunjung ke Indonesia dengan membawa serta 38 pengusaha berbagai perusahaan besar.
Kehadiran Indonesia di pameran pariwisata Paris ini tidak lepas dari dukungan Profesional Conference Organisation (PCO) Widya Multievent, PT Amanah Nurul Widya, yang hanya dalam waktu seminggu menyiapkan stand Indonesia.
"Kami harus berusaha semaksimal mungkin agar penampilan Indonesia dapat lebih menarik perhatian," ujar Ratu Fronna W yang menyebutkan bahwa tema yang diusung Indonesia adalah "Culture and Haritage".
Sebanyak tujuh industri pariwisata seperti Pearl Tours and Travel, Tunjung Petak, Aneka Kartika, Limbunan Tour& Travel Service, Synergi Ravelino serta Domestic Asia dan Marintur Indonesia ikut menjual paket wisata Indonesia di arena pameran di Prancis itu. (ZG)
(T.H-ZG/B/P004/P004) 18-03-2011 07:38:46
Tidak ada komentar:
Posting Komentar