Selasa, 27 Desember 2011

GADIS HILANG

GADIS YANG HILANG SAAT TSUNAMI DIBERITAKAN DI INGGRIS


London, 24/12 (ANTARA) - Pertemuan kembali seorang gadis yang hanyut ketika peristiwa tsunami di Aceh, 26 Desember 2004, dengan orang tuanya menjadi berita di media Inggris, The Guardian, Jumat.

Menurut laporan The Guardian, gadis yang bernama Wati (15) itu mengatakan bahwa ia mulai menangis setelah melacak orangtuanya, dan akhirnya merasa kehilangan harapan untuk bisa bertemu dengan mereka kembali.

Wati, yang tiba-tiba muncul di sebuah kafe di Meulaboh, di propinsi Aceh, Indonesia, awal pekan ini, mengatakan tidak lama setelah gelombang menghantam dia ditemukan dan "diadopsi" oleh seorang wanita yang memaksanya untuk mengemis di jalanan hingga larut malam dan kadang sampai 01:00 pagi.

Jika dia tidak membawa uang, Wati lalu ditendang oleh wanita itu. Dia kemudian bertekad untuk mencari keluarganya, tetapi informasi yang sangat sedikit membuat sangat sulit baginya untuk mencari kedua orang tuanya dan ia hanya tahu nama kakeknya bernama Ibrahim.

Seseorang di kafe melacak seorang pria dengan nama itu yang segera memanggil orangtuanya, yakin kalau itu benar-benar cucunya.

"Ketika saya melihat ibu saya, saya tahu itu dia. Aku hanya tahu itu," kata Wati pada hari Jumat, yang diberi nama oleh wanita yang menemukannya dan nama aslinya adalah Meri Yuranda.

Bencana tsunami yang melanda Samudera Hindia pada 26 Desember 2004 itu menewaskan 230.000 orang di beberapa negara dan Aceh khususnya yang rusak parah karena dekat dengan pusat gempa yang berkekuatan 9.1 itu.

Karena puluhan ribu orang dinyatakan hilang, maka banyak orang yang masih berharap untuk bisa menemukan orang yang dicintai yang hilang. Mereka sering memasang brosur atau menempatkan iklan di surat kabar. Reuni, bagaimana pun, sangat langka dan, ketika mereka terjadi, jarang dikonfirmasi.

Ibu Wati, Yusniar binti Ibrahim Nur, 35, mengatakan dia tidak perlu tes DNA untuk membuktikan gadis itu miliknya.

"Dia memiliki wajah ayahnya," katanya, menambahkan bahwa ia tidak percaya akan bertemu putrinya lagi. "Aku melihat bekas luka di atas mata dan tahi lalat di pinggulnya, yang membuatnya merasa yakin bahwa Wati adalah anaknya.

Gadis itu mengatakan ia ingat ayahnya meletakkan dirinya ke dalam sebuah perahu dengan adiknya, yang masih hilang dan diperkirakan meninggal. Sang ayah mengatakan bahwa sebelum keluarga itu dipisahkan, ia meletakkan kedua putrinya di atap rumah mereka. (ZG/b/f001)

(T.H-ZG/B/F001/F001) 24-12-2011 09:02:56

Tidak ada komentar: