HUBUNGAN RI-RUSIA CATAT PERKEMBANGAN SIGNIFIKAN
London, 5/12 (ANTARA) - Dubes RI untuk Federasi Rusia Hamid Awaludin mengemukakan bahwa hubungan Indonesia-Rusia mencatat adanya perkembangan yang signifikan dalam tiga tahun terakhir.
Hal itu disampaikannya dalam "Year End Conference 2011" bertema "Kilas balik hubungan Indonesia-Rusia tahun 2011, proyeksi tahun 2012 dan evaluasinya dalam tiga tahun terakhir" di KBRI Moskow.
Sekretaris Dua KBRI Moskow Enjay Diana kepada ANTARA London, Senin menyebutkan, konferensi dihadiri sekitar 40 mitra kerja KBRI Moskow dari berbagai kalangan pemerintahan, parlemen, pelaku bisnis, akademisi, wartawan, pemerhati Indonesia dan tokoh masyarakat.
Dubes Hamid Awaludin mengatakan, dalam enam dasawarsa hubungan diplomatik Indonesia dan Rusia diwarnai pasang surut.
Hal ini terjadi di berbagai bidang, seperti politik, ekonomi dan perdagangan, investasi, pariwisata, pendidikan, sosial dan budaya serta pertahanan. Peningkatan hubungan terjadi pada semua tatanan, mulai dari pemerintah, pelaku bisnis dan hingga masyarakat.
Menurut Duta Besar Hamid Awaludin, melalui promosi yang intensif, citra kedua bangsa semakin membaik. Tidak sedikit masyarakat Rusia, termasuk generasi muda mulai mengenal Indonesia yang berdampak pada peningkatan jumlah warga Rusia berkunjung ke Indonesia, baik untuk berwisata, belajar maupun menjalin bisnis.
Pameran seni
Pagelaran-pagelaran dan pameran seni budaya serta pariwisata Indonesia juga gencar dilakukan di Rusia. Minat generasi muda Indonesia untuk studi di Rusia meningkat. Rusia merupakan salah satu negara yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi.
Sementara itu, tidak sedikit pula mahasiswa Rusia yang memperdalam ilmu pengetahuan tentang Indonesia di berbagai perguruan tinggi di Rusia dan juga studi di Indonesia. Tidak terkecuali mahasiswa muslim Rusia yang mendalami ilmu keislaman di Indonesia.
"Lalu lintas warga kedua negara diperkirakan akan lebih mudah jika ada penerbangan reguler langsung dari Rusia ke Indonesia. Warga Rusia tidak hanya berlibur ke Bali, tetapi mulai mengenal wilayah lainnya, seperti Manado, Lombok dan Raja Ampat," ungkap Hamid Awaludin.
Menurut Dubes, penerbangan reguler langsung ini sangat penting juga untuk memudahkan angkutan barang atau kargo sehingga volume perdagangan dapat lebih terangkat.
Di sektor investasi, mulai banyak investor Rusia melirik Indonesia untuk menanamkan modalnya, seperti di bidang migas dan pertambangan, infrastruktur dan komunikasi, kesehatan, sea product cultivation dan pariwisata.
Sementara itu, di sektor ekonomi dan perdagangan tercatat kenaikan nilai perdagangan. Diperkirakan hingga akhir tahun 2011 menembus 2 milyar dollar dari 1,68 milyar dollar AS tahun 2010.
Indonesia dan Rusia merupakan mitra strategis. Pada forum regional dan global Indonesia dan Rusia berperan aktif, seperti dalam kerangka ASEAN-Rusia, ASEAN Regional Forum, APEC dan East Asia Summit (EAS).
"APEC mendatang akan lebih mendekatkan kedua bangsa. Dari Vladivostok tahun 2012 menuju Jakarta tahun 2013," ujar seorang peneliti dari Institute of World Economy and International Relations (IMEMO), Yevgeny Kanaev yang menyebutkan Indonesia dan Rusia memiliki prospek hubungan sangat besar di masa depan.
Menurut Dubes Hamid Awaludin, potensi-potensi yang dimiliki belum sepenuhnya digali, khususnya di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, pendidikan dan pariwisata. "Indonesia-Rusia, sahabat lama di era baru," ujarnya.
Diakuinya banyak kemajuan dalam hubungan bilateral ini yang dapat dicatat. Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus ditangani di kemudian hari.
"Dengan berat hati saya harus meninggalkan Rusia di saat hubungan terasa mesra karena tugas sebagai Dubes akan berakhir di penghujung tahun ini. Terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak atas kerja samanya. From Russia with love," demikian Dubes Hamid Awaludin. ***6*** (ZG)
(T.H-ZG/B/S023/S023) 05-12-2011 11:46:42
Tidak ada komentar:
Posting Komentar