JAYAGIRI CENTRE TERIMA PENGHARGAAN UNESCO
London, 6/11 (Antara) - Jayagiri Centre, Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Nonformal dan Informal (PP-PAUDNI) merupakan salah satu unit pelaksana teknis (UPT) di Ditjen PAUD dan Pendidikan Masyarakat dianugerahi UNESCO- Japan Prize tentang Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (ESD) di Markas besar UNESCO di Paris.
Penghargaan diserahkan Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova, kepada Kepala PP PAUDNI Ditjen PAUD dan Dikmas Regional 1 Jayagiri, Djajeng Baskoro dalam satu upacara di Markas UNESCO dihadiri Menteri Pendidikan RI , Anies Rasyid Baswedan, demikian penjelasan Duta Besar/Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, T.A Fauzi Soelaiman kepada Antara London, Sabtu.
Dubes UNESCO, Fauzi Soelaiman mengatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI sekaligus Ketua Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Anies Rasyid Baswedan, berada di Paris untuk memimpin Delegasi RI dalam Sidang Umum ke-38 UNESCO yang berlangsung di Kantor Pusat UNESCO di Paris, dari tanggal 3 hingga 18 November mendatang.
Penghargaan UNESCO-Jepang Prize tentang Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (ESD) juga diserahkan untuk Asociación Seres dari Guatemala dan El Salvador dan rootAbility dari Jerman.
Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova mengatakan, penghargaan UNESCO-Japan Prize diberikan untuk menghormati upaya luar biasa dari individu, lembaga dan organisasi yang terlibat dalam bidang pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan.
Penghargaan ini merupakan langkah baru dalam rangka Program Aksi Global Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan, karena pembangunan berkelanjutan memerlukan cara baru untuk melihat dunia, cara berpikir, cara-cara baru bertindak, ujar Irina.
Jayagiri Centre merupakan pusat pengembangan dan menerapkan model pembelajaran ESD yang dilaksanakan untuk masyarakat setempat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik, potensi dan tipologi masyarakat di daetah .
Program yang diinisiasi sejak tahun 2010,sebagai situs laboratorium yang disesuaikan atau digandakan oleh masyarakat di wilayah berhasil mencapai lebih dari 15.000 peserta didik.
Jayagiri Centre yang merupakan kewirausahaan Eco-Friendly Pemuda dan Dewasa adalah program kewirausahaan beradaptasi menargetkan terutama pemuda dan orang dewasa antara usia 18 dan 45 di daerah pedesaan.
Tujuannya adalah untuk membentuk wirausaha baru berdasarkan khas daerah dan daya saing dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat, sambil menjaga budaya lokal dan tradisi dan lingkungan tetangga.
Metode ini menciptakan kondisi belajar kehidupan nyata. Entry point kewirausahaan melalui berbagai keterampilan kejuruan, seperti kerajinan membuat boneka kayu dan patung, budidaya ikan air tawar, tumbuh sayuran organik, tenun bambu, pembuatan kompos dan ukiran kayu - menggunakan zat kebanyakan daur ulang sebagai bahan baku.
Program ini menggunakan strategi kooperatif-kompetitif, merangsang semangat tim peserta didik sementara pada saat yang sama mendorong mereka untuk membiasakan diri dengan daya saing yang sehat dengan kelompok lain.
UNESCO menilai The Jayagiri Centre berhasil mempromosikan Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (ESD), dalam rangka Program Aksi Dunia (GAP) untuk ESD dan pantas menerima penghargaan utama UNESCO-Japan Prize.(ZG)****4*****
Triono Subagyo
(T.H-ZG/B/T. Subagyo/T. Subagyo) 07-11-2015 06:01:11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar