Senin, 23 November 2015

UNESCO

PEMIMPIN DUNIA PERINGATI 70 TAHUN UNESCO

     Oleh Zeynita Gibbons

    Paris,17/10 (Antara) - Para pemimpin dunia termasuk Presiden François Hollande dari Perancis mengikuti pertemuan forum pemimpin memperingati 70 tahun Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang digelar di Markas Besar UNESCO di Paris.
    Pertemuan para pemimpin dunia yang berlangsung selama dua hari yaitu 16 dan 17 November itu juga diikuti dengan acara mengheningkan cipta selama semenit guna mengenang para korban aksi teror yang menewaskan lebih dari 125 korban sipil tidak berdosa di beberapa lokasi di Paris, tiga hari sebelumnya.

         "Pengaman aggak tinggi tapi tidak terlalu mencekam," ujar Dubes RI untuk UNESCO Fauzi Soelaiman kepada Antara London, Selasa.

         Sidang Umum ke-38 UNESCO itu berlangsung di Kantor Pusat UNESCO di Paris sejak tanggal 3-18 November mendatang.
    Dalam pertemuan forum pemimpin selama dua hari itu sebanyak 10 pemimpin dunia termasuk Presiden François Hollande dari Perancis mengambil sikap untuk hak asasi manusia dan martabat manusia dan melawan ekstremisme kekerasan.  
    Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova dalam keterangan nya mengutuk serangan teroris yang diakuinya belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Perancis.

         "Atas nama UNESCO dan nama saya pribadi menyampaikan  belasungkawa paling tulus kepada Presiden dan orang-orang Perancis serta keluarga keluarga korban yang sangat kehilangan dengan perbuatan biadab. Kejahatan ini mempengaruhi kita semua. Ini merupakan serangan terhadap seluruh umat manusia," ujarnya.

         Irina melanjutkan bahwa kurang dari satu tahun setelah serangan kekerasan di Paris pada bulan Januari dan berikut beberapa serangan baru-baru ini di banyak bagian dunia, ekstremis telah menyerang inti kebersamaan, memukul tempat keramahan yang membawa orang bersama-sama, kafe, stadion dan tempat yang didedikasikan untuk pertunjukan live, tempat budaya di kota yang terlihat di seluruh dunia sebagai simbol budaya.    
    Pada saat UNESCO dan PBB, yang didirikan pada masa setelah Perang Dunia II, merayakan ulang tahun ke-70 mereka, kejahatan ini mengungkapkan bentuk-bentuk baru dan mengerikan dari kekerasan yang tidak mengenal batas dan bisa menyerang di mana saja.

         "Ini kebangkitan panggilan kebencian untuk respon baru berdasarkan kesatuan besar untuk memperkuat penegasan kita tentang nilai-nilai perdamaian, dialog dan kasih sayang, dan berdiri untuk barbarisme. UNESCO akan melakukan semua yang bisa untuk mendukung Perancis, negara tuan rumah kami, di cobaan ini," demikian Irina.  
    Presiden Konferensi Umum UNESCO ke 38 Sesi Stanley M. Simataa atas nama Konferensi Umum UNESCO, yang terdiri dari 195 negara anggota dan 10 anggota Asosiasi, mengungkapkan simpatinya terdalam dan doa bagi para korban, ucapan belasungkawa kepada rakyat Prancis dan solidaritas yang mendalam dengan Pemerintah-nya.    
    Dikatakannya teroris tidak dilahirkan teroris, tetapi telah menjadi begitu.

         "Manusia tidak dilahirkan jahat tetapi berorientasi pada cara yang jahat. Ini tidak terelakkan dan ini bukan fatal. UNESCO harus berdiri di garis depan perang melawan akar penyebab terorisme, dengan meningkatkan kualitas pendidikan untuk semua, menyebarluaskan pengetahuan ilmiah, menjaga dan mempromosikan warisan budaya dan kreativitas, advokasi untuk aliran informasi yang bebas," ujarnya.  
    Presiden Bulgaria Rosen Plevneliev dan Presiden Cameron Paul Biya menyampaikan sambutannya dalam Konferensi Umum UNESCO untuk mendukung Pemerintah Perancis di saat kritis ini.

         President Macedonia Gjorge Ivanov, Acting Head of State of Libya Agila Saleh Essa Gwaider dan Presiden Lithuania  Dalia Grybauskait serta Minister of Human Resource Development of the Republic of India Smriti Zubin Irani juga menyampaikan pidatonya.  
    Sementara tiga mantan Dirjen UNESCO yakni Amadou-Mahtar M'Bow, Federico Mayor dan Kochiro Matsuura juga akan menyampaikan sambutannya dalam memperingati 70 tahun UNESCO.

         Begitu juga Vice Prime Minister and Minister of Foreign Affairs of the Slovak Republic, Miroslav Laják, President of the Republic of Azerbaijan Ilham Aliyev dan Presiden Republik Malta Marie-Louise Coleiro Preca menyampaikan pidatonya pada Selasa dan Presiden Perancis François Hollande akan  menutup Sidang umum ke 38 UNESCO Rabu sore. ***4***
(T.H-ZG/C/A. Novarina/A. Novarina) 17-11-2015 16:22:28


Tidak ada komentar: