Senin, 23 November 2015

UNESCO

ANGKLUNG UDJO JAJAKI MARKAS BESAR UNESCO PARIS
     Oleh Zeynita Gibbons

   Paris, 20/11 (Antara) -  Sebanyak 30 anggota tim kesenian Angklung Udjo yang dipimpin Sam Udjo akhirnya menjajaki kaki di gedung Organisasi Pendidikan Keilmuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO).

        Kedatangan tim kesenian tersebut setelah lima tahun angklung ditetapkan oleh badan PBB UNESCO itu sebagai Warisan Dunia Tak Benda (World Intangible Cultural Heritage UNESCO) di Paris, Rabu malam.

       Kehadiran Saung Anglung Udjo di Perancis adalah dalam rangka memperingati lima tahun Angklung sebagai Warisan Dunia Tak Benda (World Intangible Cultural Heritage) UNESCO, kata Dubes/Wakil Delegasi Tetap RI di UNESCO, Fauzi Soelaiman menyambut kehadiran tim kesenian Anglung Udjo kepada Antara London, Kamis.
   Sam Udjo menyatakan rasa syukurnya akhirnya Saung Angklung  Udjo dapat berkunjung ke Markas Besar UNESCO. Setelah sebelumnya, Tim Kesenian Saung Udjo berhasil dengan sukses tampil di gedung Theatre Odeon de l'Europe, Paris, dihadiri sekitar 800 orang berlangsung dalam suasana kota Paris masih tegang.

         Sam Udjo mengatakan bahwa ia terharu dengan sambutan penonton yang menyaksikan konser musik angklung dan bahagia akhirnya bisa menjajaki di kaki markas UNESCO yang mengakui Angklung sebagai Warisan Dunia Tak Benda (World Intangible Cultural Heritage UNESCO). Hal ini sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh pendiri Saung Udjo yang bermimpi Angklung bisa mendunia.

        Menurut Sam Udjo, banyak kemudahan yang didapatkan dalam rangka mewujudkan angklung tampil di Markas Besar UNESCO dan tampil dalam rangka memperingati lima tahun angklung diakui oleh UNESCO selain juga ikut memperingati 70 tahun berdirinya UNESCO - diantaranya kemudahan dalam mengurus visa schengen dan pasport bagi pelajar yang  belum memiliki KTP.

         "Alhamdullilah semua berjalan lancar,"ujarnya.

         Namun sebelum berangkat terdapat berita tentang adanya aksi teroris yang sampai di Tanah Air menjelang tim kesenian angklung Saung Udjo berangkat ke Paris yang membuatnya cukup war-was dan juga merasa khwatir apakahnya tim kesenian angklung saung Udjo bisa tampil di Paris.

         Sementara itu salah seorang personil tim Anglung Udjo, Ahadian Hadikusumah mengatakan rencana angklung tampil di Paris sudah sejak tiga tahun lalu.

         "Akhirnya penantian kami untuk tampil di kota Paris terwujud," katanya.

         Menurut Ahadian, beberapa tahun lalu tim kesenian angklung Saung Udjo juga pernah berencana akan konser di Paris, namun gagal, padahal kami semua sudah siap untuk berangkat, termasuk pakaian seragam untuk tampil.

         Akhirnya, tim angklung tampil di gedung konser yang megah dengan penonton yang memenuhi seluruh gedung yang berkapasitas 800 orang, bahkan masih ada sekitar 150 pengunjung Theatre yang juga ingin menonton.

          Menurut Fauzi Sulaeman izin dan kepastian pagelaran Angklung boleh digélar baru diterima Senin siang, mengingat suasana yang masih belum menentu. Paris masih menetapkan hari berkabung nasional. "Kami lega akhirnya misi Angklung untuk Perdamaian  bisa terlaksana dengan baik," ujarnya.

          Ade Kadarisman Staf Pengajar Fikom Unpad yang tengah menyelesaikan studi doktoral komunikasi di Paris kepada Antara London mengatakan, momentum pagelaran Angklung di Paris sangat tepat. Bukan saja sebagai promosi seni budaya Indonesia, tetapi sekaligus menjadi pesan perdamaian untuk dunia.

         "Angklung for Peace, kita dapat menampilkan harmoni damai ditengah situasi dunia saat ini," , ujar mantan Wakil Muda Indonesia untuk UNESCO Youth Forum 2005 ini.

         Sementara itu Yetty Aritonang Ketua Indonesia Diaspora Network (IDN) Perancis menjelaskan kekagumannya terhadap pertunjukan yang digelar.  ¿Saya melihat orang-orang yang hadir dari puluhan negara sangat antusias menyaksikan pagelaran meski diluar  suasana Paris masih belum tenang,¿ paparnya.

         Ia menjelaskan, ia dan teman-temannya sempat khawatir juga untuk datang ke acara. Namun akhirnya ia tétap datang setelah mengetahui himbauan dari pemerintah Perancis yang menenangkan sera keinginan untuk melihat  nama Indonesia berkumandang di jantung kota budaya Paris.***4***
(T.H-ZG/B/E.S. Syafei/E.S. Syafei) 20-11-2015 05:17:31

Tidak ada komentar: