Sabtu, 22 Oktober 2016

DIGITAL

GO DIGITAL KEMENPAR PANEN PUJIAN
     Oleh Zeynita Gibbons

     London, 12/10 (Antara) - Menteri Pariwisata
Arief Yahya menyampaikan go digital dalam upaya mencapai target 20 juta wisatawan pada tahun 2019 mendapat apresiasi dari Badan PBB yang mengurus masalah pariwisata dunia dengan melancarkan tiga  strategi besar.
          Hal itu disampaikan Kemenpar saat bertemu dengan Sekjen UNWTO Taleb Rifai bersama sembilan Board of Executive Director yang berpengalaman dalam melancarkan strategi meraih wisatawan, demikian Asdep Pengembangan Pemasaran Wilayah Eropa Timur Tengah, Afrika dan Amerika, Nia Niacaya kepada Antara London, Rabu.
          Dalam pertemuan yang digelar di Markas Besar UNWTO, Menpar merinci ketiga strategi tersebut seperti  Go Digital, Homestay dan  Sustainable Tourism Observatory (STO) menuju Sustainable Tourism Certificatios (STC).
          "Buka wawasan, benchmarking, terus diuji oleh ahlinya agar on track. Jika ingin menjadi pemain global, kelas internasional, membuat lompatan mendunia, pergunakan standar global," ujar Arief Yahya.
          Menurut Menteri Pariwisata, visi tanpa aksi itu hanya fantasi. Aksi tanpa visi itu hanya sensasi.  Lembaga PBB di bidang pariwisata (UNWTO) punya segudang data, hasil riset, pengalaman dan contoh terobosan di banyak negara yang sudah sukses di pariwisata.
          Dalam pembahasan masalah Go Digital, tidak terlalu banyak menghabiskan energi untuk diskusi. Secretary of the General Assembly and the Executive Council and Regional Director for Asia and the Pacific yang berasal dari China, Xu Jing, Executive mengakui Menpar Arief Yahya yang mantan CEO Telkom, dan mempunyai backgroundnya IT, dunianya sudah digital.
         "Anda tahu lebih banyak dan detail. Go digital tidak bisa ditolak,"  ujar Xu Jing,
    Menurut Xu Jing,  68 persen traveller di Tiongkok menggunakan digital online dalam searching mencari destinasi liburan.

         Dari sisi marketing, Kemenpar memanfaatkan nama besar seperti Trip Advisor, Google, Baidu, Ctrip, CCTV, Xinhua dan lainnya yang menguasai market potensial.
         Sementara dari sisi selling, Arief Yahya mempresentasikan  ITX-Indonesia Travel X-change, digital market place yang mempertemukan supplay and demand ke dalam satu platform.
         Dari look, book, sampai pay, tersedia dalam layanan ITX yang sejak diluncurkan di Rakornas Kemenpar Go Digital Be The Best 15-16 September 2016 lalu diluncurkan sudah mendapatkan lima ribu indutri seperti Penerbangan, akomodasi maupun attractions seperti restoran, tempat hiburan dan lainnya,
    Go Digital ini juga memfasilitasi industri pariwisata yang 90 persen masuk kategori UMKM, unit usaha kecil dan menengah.

         Kemenpar atau pemerintah  menyediakan platform atau plaza online-nya, industri yang mengisi etalasenya dengan berbagai produk dan paket wisatanya. Plaza itulah yang akan dipromosikan besar-besaran di semua target market dan originasi potensial.   
    ITX itu nantinya akan seperti TripAdvisor, Booking.Com, CTrip dan online service lainnya.

         Di Indonesia terdapat 55 juta UMKM dan uniknya tiga persen pengusaha yang besar menguasai 70 persen perekonomian negeri. "Adanya ITX diharapkan akan ada sharing economy," ujarnya.
         Langkah pertama Go Digital diapresiasi oleh hampir semua petinggi UNWTO yang dipimpin Taleb Rifai bersama kesembilan board of directornya. ***1***

(T.H-ZG/C/S. Muryono/S. Muryono) 12-10-2016 23:17:32

Tidak ada komentar: