GUBERNUR SOEKARWO AJAK PENGUSAHA INGGRIS INVESTASI DI JATIM
Oleh Zeynita Gibbons London, 28/10 (Antara) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menegaskan kemampuan dan teknologi Inggris menjadi salah satu sumber energi bagi Jawa Timur sebagai provinsi agroindustri diharapkan akan lebih banyak lagi investor dan pengusaha Inggris berbisnis di Jatim.
Hal itu disampaikan Gubernur Soekarwo dalam "Bisnis Forum Promosi Trade, Tourism, and Investmen" (TTI) Jawa Timur, diadakan KBRI London bekerja sama dengan UK-ASEAN Business Council, demikian Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI London, Hastin A.B. Dumadi kepada Antara London, Jumat.
Forum bisnis yang diikuti sekitar 50 pebisnis Inggris dibuka Dubes RI London Rizal Sukma menyampaikan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur berada di atas rata-rata ekonomi nasional, menunjukkan kuat dan stabilnya pondasi ekonomi.
Untuk itu, dubes mengajak kalangan bisnis Inggris untuk memperhitungkan Jawa Timur sebagai salah satu lokasi pengembangan investasi Inggris di Indonesia.
Menurut Gubernur Soekarwo banyak hal yang mendasar dapat mendukung keberhasilan pengusaha Inggris berbisnis di Jatim. Di antaranya kondisi politik yang baik, pasar besar, jaminan kemudahan investasi oleh Pemprov Jatim, serta dukungan logistik dan konektivitas yang bagus.
"Pasar Jatim bukan hanya 38,5juta penduduk Jatim, tapi juga Indonesia Timur tercatat sebanyak 120 juta jiwa," ujarnya.
Dikatakan kemudahan investasi meliputi penyelesaian izin PMA hanya 17 hari, ketersediaan listrik dan fasilitasi lahan di kawasan industri di Jatim seluas 22 ribu ha yang ada dan akan dibangun.
Selain itu, data "Incremental Capital Output Ratio" (ICOR) sebesar 4,09 persen identik dengan pengembalian investasi yang tidak lebih dari lima tahun.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengajak pebisnis Inggris melakukan bisnis di Surabaya, kota terbesar kedua yang ramah lingkungan. "Tidak ada banjir di Surabaya, karena kita memiliki hutan mangrove yang terkelola dengan baik," ujarnya.
Sedangkan, Tim Ahli Kadin Jatim yang juga Senior Business Officer East Java Global Economic Services, Jamhadi menyampaikan sukses kemitraan pengusaha Jatim dengan luar negeri.
Hal ini karena banyak hal, seperti produktivitas tenaga kerja di Jatim yang tinggi, pelayanan publik dan infrastruktur.
"Ranking produktivitas di Asia di antara lima dan enam. Upah tenaga kerja tidak menjadi masalah, ada formulasi Pemerintah yang jelas, atas dasar inflasi dan pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Ia menambahkan kenaikan upah di Jatim tahun 2017, hanya sebesar 8,5 persen. Surabaya menambah berbagai fasilitas akomodasi seperti hotel dan apartemen sebanyak 16 bangunan dengan harga kompetitif.
Kegiatan bisnis forum di London ini merupakan rangkaian kegiatan promosi TTI Gubernur Jawa Timur di Jepang dan Inggris, guna menarik lebih banyak investasi asing ke Jatim, terutama bagi pengusaha yang tengah mengurus izin prinsip yang belum merealisasikannya.
***3*** (T.ZG) (T.H-ZG/B/C. Hamdani/C. Hamdani) 28-10-2016 13:37:01
Oleh Zeynita Gibbons London, 28/10 (Antara) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menegaskan kemampuan dan teknologi Inggris menjadi salah satu sumber energi bagi Jawa Timur sebagai provinsi agroindustri diharapkan akan lebih banyak lagi investor dan pengusaha Inggris berbisnis di Jatim.
Hal itu disampaikan Gubernur Soekarwo dalam "Bisnis Forum Promosi Trade, Tourism, and Investmen" (TTI) Jawa Timur, diadakan KBRI London bekerja sama dengan UK-ASEAN Business Council, demikian Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI London, Hastin A.B. Dumadi kepada Antara London, Jumat.
Forum bisnis yang diikuti sekitar 50 pebisnis Inggris dibuka Dubes RI London Rizal Sukma menyampaikan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur berada di atas rata-rata ekonomi nasional, menunjukkan kuat dan stabilnya pondasi ekonomi.
Untuk itu, dubes mengajak kalangan bisnis Inggris untuk memperhitungkan Jawa Timur sebagai salah satu lokasi pengembangan investasi Inggris di Indonesia.
Menurut Gubernur Soekarwo banyak hal yang mendasar dapat mendukung keberhasilan pengusaha Inggris berbisnis di Jatim. Di antaranya kondisi politik yang baik, pasar besar, jaminan kemudahan investasi oleh Pemprov Jatim, serta dukungan logistik dan konektivitas yang bagus.
"Pasar Jatim bukan hanya 38,5juta penduduk Jatim, tapi juga Indonesia Timur tercatat sebanyak 120 juta jiwa," ujarnya.
Dikatakan kemudahan investasi meliputi penyelesaian izin PMA hanya 17 hari, ketersediaan listrik dan fasilitasi lahan di kawasan industri di Jatim seluas 22 ribu ha yang ada dan akan dibangun.
Selain itu, data "Incremental Capital Output Ratio" (ICOR) sebesar 4,09 persen identik dengan pengembalian investasi yang tidak lebih dari lima tahun.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengajak pebisnis Inggris melakukan bisnis di Surabaya, kota terbesar kedua yang ramah lingkungan. "Tidak ada banjir di Surabaya, karena kita memiliki hutan mangrove yang terkelola dengan baik," ujarnya.
Sedangkan, Tim Ahli Kadin Jatim yang juga Senior Business Officer East Java Global Economic Services, Jamhadi menyampaikan sukses kemitraan pengusaha Jatim dengan luar negeri.
Hal ini karena banyak hal, seperti produktivitas tenaga kerja di Jatim yang tinggi, pelayanan publik dan infrastruktur.
"Ranking produktivitas di Asia di antara lima dan enam. Upah tenaga kerja tidak menjadi masalah, ada formulasi Pemerintah yang jelas, atas dasar inflasi dan pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Ia menambahkan kenaikan upah di Jatim tahun 2017, hanya sebesar 8,5 persen. Surabaya menambah berbagai fasilitas akomodasi seperti hotel dan apartemen sebanyak 16 bangunan dengan harga kompetitif.
Kegiatan bisnis forum di London ini merupakan rangkaian kegiatan promosi TTI Gubernur Jawa Timur di Jepang dan Inggris, guna menarik lebih banyak investasi asing ke Jatim, terutama bagi pengusaha yang tengah mengurus izin prinsip yang belum merealisasikannya.
***3*** (T.ZG) (T.H-ZG/B/C. Hamdani/C. Hamdani) 28-10-2016 13:37:01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar