Sabtu, 22 Oktober 2016

KOPI

INDONESIA BERPERAN PENTING DI PASAR KOPI GLOBAL
     Zeynita Gibbons

       London, 17/10 (Antara) - Direktur Eksekutif International Coffee Organization (ICO), Robério Oliveira Silva, mengatakan bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam pasar kopi dunia yang dapat mempengaruhi pasokan dan permintaan kopi di pasar global.
         "Indonesia merupakan produsen kopi nomor empat dan konsumen nomor tujuh di dunia. Posisi Indonesia ini menjadi sangat sentral dalam meningkatkan produksi kopi di pasar internasional," kata Silva, seperti disampaikan Sekretaris II Fungsi Ekonomi KBRI London, Atu Indarto, kepada Antara London, Senin.
         Silva berbicara di acara Sustainable Coffee Event yang diselenggarakan Gabungan Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI) dan Sustainable Coffee Platform Indonesia (SCOPI) di sela-sela Trade Expo Indonesia (TEI) ke-31 di JIExpo Kemayoran, yang diadakan 12-16 Oktober 2016.
         Kehadiran Direktur Eksekutif ICO di Jakarta difasilitasi KBRI London bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan, Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI), Sustainable Coffee Platform of Indonesia (SCOPI), sebagai upaya diplomasi kopi Indonesia.
         Upaya diplomasi kopi lainnya yang dilakukan melalui KBRI London diantaranya adalah memperjuangkan kepentingan industri kopi Indonesia dalam pertemuan negara anggota ICO dan mempromosikan kopi Indonesia di berbagai kegiatan, seperti World of Coffee di Dublin, Irlandia pada Juni 2016," ujar Atu Indarto yang mendampingi kunjungan Direktur Eksekutif ICO ke Jakarta.
         Saat  berbicara dalam sesi Coffee Trade Stakeholders Gathering dan Workshop Road to Development of National Curriculum on Sustainable Arabica Coffee, Silva mengatakan dengan menurunnya produksi kopi dunia yang diakibatkan salah satunya badai el-nino, peningkatan produksi kopi Indonesia penting untuk mengisi kekosongan dalam persediaan kopi global.
          Lembaga ICO merupakan organisasi internasional antar pemerintah untuk komoditi kopi yang berkantor pusat di London, Inggris. Negara-negara anggota ICO secara rutin bersidang dua kali setahun untuk membahas diantaranya mengenai perkembangan produksi dan industri kopi, perdagangan kopi global, dan pengembangan pertanian kopi yang berkelanjutan.
          Upaya peningkatan produksi kopi Indonesia sudah dilakukan oleh Kementerian Pertanian RI dengan menerapkan sejumlah kebijakan seperti intensifikasi, peremajaan kebun, peningkatan fasilitas, dan penyediaan akses permodalan.
          Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar Kementerian Pertanian RI, Dr Dwi Praptomo Sudjatmiko mengatakan Kementerian Pertanian mengimplementasikan berbagai kebijakan tersebut untuk tingkatkan produksi kopi Indonesia yang masih berada di kisaran 700 kg/hektar setiap tahun.
           Produksi kopi Indonesia masih diminati pasar internasional sebagaimana terlihat dari penjualan di TEI.     
       Dirjen  Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI yang menjadi Ketua TEI, Arlinda mengatakan
penjualan kopi Indonesia hingga hari keempat penyelenggaraan TEI mencapai sekitar 54,9 juta dolar AS dengan lima pembeli teratas berasal dari Malaysia, Mesir, Korea Selatan, Palestina, dan Belgia,
    Dalam kesempatan kunjungan ke Jakarta, Direktur Eksekutif ICO juga bertemu dengan Menteri Perdagangan di saat penutupan TEI ke-31, demikian Atu Indarto. (ZG)
****3****

(T.H-ZG/B/R. Sinaga/R. Sinaga) 17-10-2016 13:59:00

Tidak ada komentar: