Senin, 10 Oktober 2016

SWISS

PERCIKAN IMAN" JADI RUJUKAN PEMERINTAH SWISS 
     Zeynita Gibbons

      London, 10/10 (Antara) - Pemerintah Swiss sering mengambil rujukan dan minta informasi mengenai hukum Islam serta berbagai keterangan dari organisasi komunitas umat Islam yang anggotanya tidak saja dari Indonesia tetapi juga Asia Tenggara yang bernama "Percikan Iman".

           Banyak info yang ditanyakan  Pemerintah Swiss tentang berbagai hal seperti masalah orang yang ingin masuk Islam atau orang sakit serta pemakaman, kata salah satu pengurus Percikan Iman, Agung Ollie Bondan kepada Antara London, Minggu.
          Saat ini, anggota organisasi umat muslim di Swiss yang terbentuk sejak 2012  mencapai 200 orang dan mempunyai banyak kegiatan selain pengajian bulanan yang kadang mendatangkan ustadz dari Indonesia seperti pada acara yang diadakan Minggu di gedung serbaguna Werkhof Baden yang tidak jauh dari Zurich.
            Pengurus Percikan Iman bersama organisasi Kharisma dan disponsori El Zatta dan Elhijab mengelar seminar pernikahan, keluarga dan pengasuhan anak yang bertema Merangkai cinta berbuah surga dengan pembicara Mohammad Fauzil Adhim, pakar parenting yang juga penulis buku "Kupinang Engkau dengan Hamdalah".
          Acara yang dirangkaikan dengan selamatan atas kembalinya sekitar 40 anggota Percikan Iman yang menjalani ibadah Haji ke Tanah Suci dalam musim haji tahun 2016. Dalam acara itu juga disampaikan kesan-kesan para jemaah haji yang berangkat dari Swiss diantaranya Mutia Fisher yang berangkat bersama sang suami mualaf asal Inggris yang mempunyai dua anak remaja.
           Sejak organisasi Percikan Iman menjadi satu perkumpulan atau  Verien yang berbentuk badan hukum acara pengajian lebih terorganisiasi setiap anggotanya diwajibkan membayar iuran setiap bulannya.
           Sementara itu salah satu anggota Percikan Iman, Mutia Fisher kepada Antara London mengatakan dengan adanya wadah "Percikan Iman", maka syiar Islam di antara masyarakat muslim yang sudah lama  tidak bersentuhan dengan ilmu Syariat akan semakin  makin banyak yang tersadar.
       "Termasuk saya yang haus dan gairah menimba ilmu syariat untuk membimbing keluarga yang sesuai dengan Agama Islam," ujar Mutia.
          Diakuinya dalam melaksanakan perintah Allah di negeri Swiss, Eropa yang sekuler ini, dulu mencari makanan halal sangat sulit, mesjid juga terbatas.Padahal umat Islam Indonesia di Swiss tercatat sekitar 1.200-an orang.

    
Berbagai negara
      Sementara itu ketua Percikan Iman ,Nanda Firdausi mengatakan Vernie Percikan Iman adalah perkumpulan umat muslim yang sebagian besar anggotanya berasal dari negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Brunei dan Indonesia yang bertempat tinggal di Swiss.


         Perkumpulan ini didirikan pada tahun 2012 berdasarkan peraturan perundangan negara federal Swiss dan berkedudukan di Zürich dengan mengunakan Bahasa Indonesia sebagai pengantar yang dipergunakan dalam setiap pertemuan dan acara selain bahasa Jerman dan Inggris,
   Biasanya yang mengisi tausiah adalah Ustaz Haji  Desrial Anwar, yang bertugas sebagai diplomat di KBRI Bern
     Percikan Iman tidak hanya menyelenggarakan pengajian bulanan, tapi juga menyambangi umat Islam yang sakit di Rumah Sakit Zurich, bahkan membantu proses pemakaman warga Islam di Swiss, karena memang satu-satunya organisasi resmi komunitas Islam Asia Tenggara di Zurich dan sekitarnya, ujarnya,
       Umat Islam  di Swiss tercatat sekitar 1.200-an orang, sedangkan anggota Percikan Imam tercatat 200-an, sebagian besar adalah warga Indonesia, kemudian disusul Malaysia dan Singapura. ****4***

zg/b/ a011
(T.H-ZG/B/A.F. Firman/A.F. Firman) 10-10-2016 06:36:53

Tidak ada komentar: