SENEGAL JAJAKI UNTUK BELI PESAWAT PT DIRGANTARA |
Oleh Zeynita Gibbons
Keinginan itu disampaikan saat bertemu dengan Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani, di TEI 2016, Jiexpo, Kemayoran, demikian Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Dakar - Senegal, Dimas Prihadi kepada Antara London, Sabtu.London, 15/10 (Antara) - Ketua Kamar Dagang dan Industri Senegal, Serigne Mboup yang juga pengusaha assembling mobil ingin membeli pesawat dari PT Dirgantara Indonesia guna mempermudah mobilisasi perusahaannya di negara tersebut. Pertemuan dihadiri Dubes RI untuk Senegal, Mansyur Pangeran, dan Ketua Komite Tetap Afrika Kadin Indonesia, Mintardjo Halim, serta Direktur Eksekutif Kadin Indonesia, Dubes Jamtomo Rahardjo, dan Dubes Andradjati, mantan Dubes RI untuk Senegal. Ketua Kadin Senegal hadir di TEI 2016 dalam rangka mengembangkan usahanya dengan perusahaan "Wings" dengan mengimpor produk sabun "So Klin" ke Senegal yang telah berlangsung selama lebih dari 15 tahun, dan menjajaki peluang usaha baru di berbagai bidang, antara lain, kelapa sawit, serta membeli pesawat dari PT. Dirgantara Indonesia. Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani menyatakan keinginan untuk memperkuat dan menjajaki berbagai peluang kerja sama di berbagai bidang dengan Kadin Senegal. Ia menyambut baik minat Kadin Senegal untuk menjajaki berbagai peluang kerja sama dan akan memfasilitasi agar semuanya berjalan dengan baik. Latar belakang agama, yakni kedua negara memiliki penduduk muslim diatas 90 persen, merupakan potensi dan peluang untuk menjalin kerja sama lebih erat di berbagai bidang. Dalam kaitan ini, Ketua Kadin Senegal mengusulkan untuk dilakukannya kerja sama dengan Kadin Indonesia dalam rangka mempromosikan produk negeri ini dengan melaksanakan ekshbisi pameran dagang produk unggulan Indonesia di Senegal. Kadin Senegal akan memfasilitasi kegiatan tersebut dengan mengundang berbagai negara tetangga di kawasan Afrika Barat untuk hadir pada kegiatan tersebut. Sementara itu Dubes RI untuk Senegal, Mansyur Pangeran, menyampaikan Senegal merupakan salah satu negara teraman dan "windows of democracy" di Afrika Barat. Selain Senegal, Dubes Mansyur Pangeran juga mewakili tujuh negara lainnya di wilayah Afrika Barat (Mali, Cabo Verde, Gambia, Guinea, Guinea-Bissau, Sierra Leone dan Pantai Gading) yang memiliki pasar potensial sebanyak 60 juta penduduk. Untuk itu ia berharap adanya aksi dan implementasi dari berbagai kesepakatan bisnis yang dijalin Indonesia dengan negara-negara tersebut. Dubes Mansyur akan terus mendukung berbagai upaya dalam rangka meningkatkan nilai perdagangan Indonesia dengan negara-negara di Afrika Barat tersebut. Dalam kunjungannya di Indonesia, Ketua Kadin Senegal juga melakukan pertemuan dengan perwakilan dari PT. DI, yaitu Krisnan, Manajer Produk dan Jasa, Direktorat Niaga dan Benny Putranto, Direktorat Perdagangan. Pertemuan tersebut membahas mengenai minat Ketua Kadin terhadap pesawat N 219 untuk transportasi udara jarak pendek. Krisnan, Manajer Produk dan Jasa, menyampaikan profil singkat dan keunggulan pesawat N 219, antara lain, berkapasitas 19 penumpang, dapat lepas landas dan mendarat di landasan 500 meter serta harga bersaing senilai 6 juta dolar AS per unit. Namun, pesawat tersebut masih dalam tahap penyempurnaan dan akan dipasarkan pada 2018. Terkait hal tersebut, Ketua Kadin menginginkan agar dapat dikirim brosur dan detail lengkap pesawat tersebut sebagai bahan pertimbangan untuk membeli apabila telah dipasarkan. (ZG) ***3*** (T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 15-10-2016 04:54:36 |
Blog ini berisi liputan dan berita serta artikel sekitar kejadian yang ada hubungannya diplomasi Indonesia di luar negeri khususnya wilayah Eropa yang saya kirim dan dimuat di LKBN Antara. Terima kasih untuk seluruh nara sumber diplomat yang memberikan kontribusi kepada saya sebagai koresponden LKBN Antara di Kerajaan Inggris dan juga mencakup wilayah Eropa
Sabtu, 22 Oktober 2016
SENEGAL
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar