FESTIVAL INDONESIA DEKATKAN WARGA INDONESIA DAN RUSIA
Oleh Zeynita Gibbons
wayang kulit dan penganan Nusantara
Festival Indonesia menampilkan budaya Indonesia yang digemari warga Rusia seperti pertunjukan wayang kulit dengan dalang Eddy Pursubaryanto membawa lakon
"Gugurnya Raja Baka" sebuah cuplikandari epos Mahabarata berhasil menghopnotis pengunjung Festival yang menyaksikannya.
Oleh Zeynita Gibbons
FESTIVAL INDONESIA DEKATKAN WARGA INDONESIA DAN RUSIA Oleh Zeynita GibbonsMoskow,13/8 (Antara) - Suasana Indonesia sangat kental saat memasuki Taman Krasnaya Presnya yang ada di jantung kota Moskow tempat Festival Indonesia di gelar di taman seluas 16,5 hektar tidak jauh dari World Trade Centre.
Pengunjung disambut poster Candi Borobudur di gerbang masuk dan jajaran stand yang menjual berbagai produk dari Indonesia.
Selain itu umbul-umbul dan juga hiasan payung terpajang di jalan menunju teater tempat Festival Indonesia yang digagas Dubes Indonesia di Moskow, Wahid Supriyadi digelar untuk ketiga kalinya dengan target 120 ribu pengunjung.
Ternyata jumlah pengunjung melampaui target mencapai 135 ribu.
" It's beautiful, saya punya banyak foto-fotonya," ujar Rufina, seorang warga Rusia berasal dari Kazan kepada Antara saat berjumpa di atas kereta api dalam perjalanan dari Kazan ke Moskow, pada akhir pekan.
Bagi Rufina yang datang ke Festival Indonesia bersama anak dan kakak perempuan menyaksikan ragam budaya Indonesia selama tiga hari promosi Indonesia dari tanggal 3 sampai 5 Agustus lalu, mempunyai kenangan tersendiri.
Begitupun bagi para mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu dan remaja Rusia
yang ikut membantu pelaksanaan Fertival Indonesia sebagai relawan.
yang ikut membantu pelaksanaan Fertival Indonesia sebagai relawan.
" Saya senang bisa ikut menjadi relawan di Festival Indonesia," ujar Novin Tri Wahyuni asal Jambi yang menuntut ilmu di Kazan Federal University jurusan Kedokteran Umum.
Novin bersama lima rekannya dari kota Kazan yang berjarak sekitar 12 jam dari Moskow dengan kereta api, merasa senang bisa ikut terlibat dalam kegiatan Festival Indonesia karena selain bisa mendapat makanan Indonesia secara gratis dua kali sehari juga bisa berkenalan dengan pelajar dari kota lain termasuk dengan orang - orang Rusia.
Di Kazan tidak ada yang menjual bumbu Indonesia dan kami juga bisa praktek bahasa Rusia dan bahasa Inggris, belajar jualan dan berpromosi serta mendengarkan budaya Indonesia, ujar anak ketiga dari tiga bersaudara putri pasangan Irwan Ibrahim dan Rosmiati itu.
Sementara itu rekan Novin dari Kazan, Nina Triyani mengakui bahwa menjadi voluntir banyak suka dukanya selain mendapat pengalaman yang bagus juga bisa mempraktekan bahasa Rusia.
" Bisa ngumpul bersama teman-teman sebangsa dan setanah air,"ujarnya dan dia berharap masih diberi kesempatan ikut Festival Indonesian tahun depan.
wayang kulit dan penganan Nusantara
Festival Indonesia menampilkan budaya Indonesia yang digemari warga Rusia seperti pertunjukan wayang kulit dengan dalang Eddy Pursubaryanto membawa lakon
"Gugurnya Raja Baka" sebuah cuplikandari epos Mahabarata berhasil menghopnotis pengunjung Festival yang menyaksikannya.
Tak kalah menarik adalah berbagai produk andalan dari para pengusaha Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari daerah di Indonesia yang menyajikan makanan dan benda-benda khas.
Pengusaha UKM asal Sumbar mempromosikan rendang Padang, dari kota Malang disajikan kripik dari buah dan kain tenun dari Maluku dan Sumba juga memikat pengunjung.
Ikatan Wanita Pengusaha (IWAPI) DKI Jakarta diketuai Tatyana Sutara membawa Batik Betawi serta santan, kerajinan dari kerang laut dan arang briket.
Dalam festival tersebut Iwapi DKI Jakarta berhasil menjalin kerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri Moskow ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara kedua pihak dengan disaksikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di kantor pusat Union Moscow Chamberce of Commerce and Industry Moskow.
Begitu pun kuliner Indonesia seperti nasi goreng, mi goreng dan sate ayam laris manis dan setiap hari ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan KBRI Moskow menyediakan sekitar enam kontainer untuk masing-masing sate, nasi dan mi goreng yang selalu habis terjual. Selain itu stand bakso dan mie ayam serta martabak juga laris manis.
Dubes Wahid Supriyadi pun merasa puas dengan penyelenggaraan Festival Indonesia yang digagasnya karena membuahkan hasil meskipun banyak instansi yang tadinya bersedia membantu namun disaat terakhir mengundurkan diri.
" Untung pihak Arta Graha mau membantu," ujarnya meskipun taman tempat acara disediakan oleh pemerintah Moskow namun biaya operasional cukup besar.
" Apalagi kami tidak memungut biaya dari UKM dan pemda yang ikut mempromosikan produk dari daerahnya," ujar diplomat karir.
Hal yang membahagiakan Dubes Wahid adalah banyaknya pengusaha UKM yang mendapatkan distributor dan buyer.
" Saya tidak akan puas kalau barang-barang yang dibawa hanya laku terjual karena ini bukan retail, Saya ingin pengusaha UKM mendapatkan 'buyer'. Bahkan ada satu anjungan yang dapat dua'buyer'," ujar Dubes Wahid yang berkunjung ke seluruh stand peserta di hari terakhir bersama ketua panitia Festival Indonesia Edi Suharto.
Para pengusaha yang kebanyakan kaum wanita tidak lupa minta berfoto bersama di depan stand masing-masing dan dengan sabar Dubes Wahid berserta istri Murgiyati Supriyadi pun memenuhi permintaan para peserta.
Beberapa pengusaha kopi Indonesia yang ikut Festival memperkenalkan produk kopi seperti kopi Arabika dan robusta.
"Produk kopi Indonesia digemari orang Rusia di beberapa stand menjual kopi, produk Capuchino Indonesia sudah masuk pasar Rusia, Setiap bulan 30 kontainer dikirim dari Indonesia ke Moskow dan Kami memang khusus mengimport produk kopi Capuchino," ujar Grigoriy.
Menurut Ketua Panitia Festival Indonesia, Edi Suharto kepada Antara London menyebutkan Festival digagas Dubes Wahid merupakan salah satu bentuk diplomasi ekonomi.
" Saya menyebutnya 'game changer' dari diskursus pelaksanaan diplomasi ekonomi yang selama ini belum dipahami dan dilaksanakan secara optimal di perwakilan RI," ujar Edi Suharto.
Menurut Edi Suharto, bisa jadi format Festival Indonesia didalamnya mencakup Bisnis Forum menjadi template pelaksanaan diplomasi ekonomi yang efektif.
Kegiatan promosi dikemas dalam Festival Indonesia memungkinkan masyarakat, pengusaha, pemangku kepentingan termasuk media dapat melihat, merasakan dan menikmati makanan Indonesia menjadi daya tarik tersendiri.
Sementara itu anggota DPR RI, Tutik Kusuma Wardhani
mengatakan kepada Antara bahwa acara yang digagas Dubes Wahid sangat luar biasa dari tahun ke tahun terus meningkat.
mengatakan kepada Antara bahwa acara yang digagas Dubes Wahid sangat luar biasa dari tahun ke tahun terus meningkat.
"Beliau membuat terobosan untuk kepentingan negara dimana pun di tempatkan seperti pada saat bertugas di Melbourne," ujar Tutik Kusuma.
"Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Dubes Wahid dengan terobosan nya membuat acara Festival Indonesia yang diawali forum bisnis memberi peluang pengusaha di Rusia berinvestasi di Indonesia. Diharapkan Dubes yang bertugas di negara lain melakukan hal yang sama."
Bahkan Menteri Pariwisata Arief Yahya pun mengapresiasi langkah yang dilakukan KBRI Moskow dalam mempromosikan Pariwisata di Festival Indonesia, yang masih berkesan bagi warga Rusia yang banyak berwisata ke Indonesia. Paling tidak adanya Festival warga Rusia dapat merasakan suasana Indonesia di Rusia.(ZG)****4****
(L.H-ZG*A041/B/M. Dian A/M. Dian A) 13-08-2018 14:09:20r
Bahkan Menteri Pariwisata Arief Yahya pun mengapresiasi langkah yang dilakukan KBRI Moskow dalam mempromosikan Pariwisata di Festival Indonesia, yang masih berkesan bagi warga Rusia yang banyak berwisata ke Indonesia. Paling tidak adanya Festival warga Rusia dapat merasakan suasana Indonesia di Rusia.(ZG)****4****
(L.H-ZG*A041/B/M. Dian A/M. Dian A) 13-08-2018 14:09:20r
Tidak ada komentar:
Posting Komentar