Bahasa Indonesia diminati di berbagai universitas di Inggris
News ID: 713712
London (ANTARA) -
Bahasa Indonesia diminati oleh mahasiswa Inggris yang tengah menuntut ilmu di berbagai Universitas di bahkan di School of Oriental and African (SOAS) University of London bahasa Indonesia menjadi bagian kurikulum dan kelas sudah lebih terarah.
Hal itu disampaikan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI London, Prof. E. Aminudin Aziz kepada Antara London, Kamis sehubungan dengan makin populernya pelajaran Bahasa Indonesia di berbagai universitas di Inggris.
Dikatakan dengan adanya guru khusus dari Indonesia, kelas menjadi lebih terarah dan beragam aktivitasnya.Sementara itu, di Univ Nottingham, kelas-kelas bahasa Indonesia baru berupa kursus gratis bagi mahasiswa dan masyarakat yang dilakukan secara reguler.
Mulai awal Kuartal yang akan datang September 2020, bahasa Indonesia disepakati untuk ditawarkan menjadi matakuliah pilihan untuk semua mahasiswa di semua fakultas di Univ Nottingham dan guru pun didatangkan khusus dari Indonesia.
Menurut Prof. E. Aminudin Aziz, hal yang sama dilakukan di beberapa universitas lainnya, seperti Univ of York, Univ Cranfield, Univ College Dublin, Univ Glasgow, dan Univ Cardiff.
Hanya saja ada sedikit perbedaan untuk kelompok belajar dimana guru yang diberdayakan adalah para mahasiswa Indonesia khususnya pelajar Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Pelajar Indonesia di Inggris (PPI) UK,baik yang sedang menempuh kuliah di S2 atau S3 yang memiliki minat dan kompetensi mengajarkan bahasa Indonesia, ujarnya.
Dikatakannya pengajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa asing dilakukan dalam kemitraan dengan Pusat Pengembangan Strategis dan Diplomasi Bahasa, Badan Bahasa Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
“Kamk telah merekrut lima guru bahasa Indonesia baru untuk ditempatkan di berbagai sekolah dan universitas di Inggris.
Guru-guru ini merupakan tambahan bagi guru-guru Indonesia yang telah ada yang direkrut dari mahasiswa pascasarjana Indonesia yang sedang melakukan Master atau PhD di universitas-universitas Inggris dan Irlandia seperti di Dublin, Glasgow, York, Cranfield, Nottingham, Bristol, London dan beberapa universitas lainnya.
“Kami telah mencatat peningkatan jumlah peserta di semua tempat dan saya percaya bahwa jumlahnya akan lebih banyak tahun depan,” ujarnya.
Menurut E. Aminudin Aziz, banyaknya minat pelajar dan mahasiswa Inggris pada bahasa Indonesia setelah ia melakukan pendekatan dan pembicaraan dengan berbagai universitas mitra tentang peluang untuk mengadakan kelas bahasa Indonesia. “Bisa dalam bentuk kelas informal belajar bahasa Indonesia seminggu sekali atau menjadi bagian dari kurikulum mereka.
Kemudian dilakukan ujicoba dengan kelas informal. Mengenalkan bahasa Indonesia melalui aneka kegiatan budaya dan kuliner. Lalu, menjadi bagian kursus gratis yang lebih rutin dua kali seminggu. Peserta juga makin banyak. Akhirnya diadakan kelas khusus sesuai dengan kelompok keterampilan berbahasanya.
Begitupun kerjasama pendidikan tinggi dengan berbagai universitas di Inggris mengalami peningkatan positif, terlepas dari penurunan jumlah siswa Indonesia yang didanai oleh pemerintah melalui Dana Abadi Indonesia atau LPDP.
Penerima beasiswa LPDP yang saat ini sedang belajar di UK tercacat 568 orang, sementara data terakhir dimiliki Atase Pendidikan per tahun 2019 terdapat 4835 mahasiswa Indonesia yang tenggah menuntut ilmu di berbagai perguruan tinggi di Inggris.(ZG)
Bahasa Indonesia diminati oleh mahasiswa Inggris yang tengah menuntut ilmu di berbagai Universitas di bahkan di School of Oriental and African (SOAS) University of London bahasa Indonesia menjadi bagian kurikulum dan kelas sudah lebih terarah.
Hal itu disampaikan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI London, Prof. E. Aminudin Aziz kepada Antara London, Kamis sehubungan dengan makin populernya pelajaran Bahasa Indonesia di berbagai universitas di Inggris.
Dikatakan dengan adanya guru khusus dari Indonesia, kelas menjadi lebih terarah dan beragam aktivitasnya.Sementara itu, di Univ Nottingham, kelas-kelas bahasa Indonesia baru berupa kursus gratis bagi mahasiswa dan masyarakat yang dilakukan secara reguler.
Mulai awal Kuartal yang akan datang September 2020, bahasa Indonesia disepakati untuk ditawarkan menjadi matakuliah pilihan untuk semua mahasiswa di semua fakultas di Univ Nottingham dan guru pun didatangkan khusus dari Indonesia.
Menurut Prof. E. Aminudin Aziz, hal yang sama dilakukan di beberapa universitas lainnya, seperti Univ of York, Univ Cranfield, Univ College Dublin, Univ Glasgow, dan Univ Cardiff.
Hanya saja ada sedikit perbedaan untuk kelompok belajar dimana guru yang diberdayakan adalah para mahasiswa Indonesia khususnya pelajar Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Pelajar Indonesia di Inggris (PPI) UK,baik yang sedang menempuh kuliah di S2 atau S3 yang memiliki minat dan kompetensi mengajarkan bahasa Indonesia, ujarnya.
Dikatakannya pengajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa asing dilakukan dalam kemitraan dengan Pusat Pengembangan Strategis dan Diplomasi Bahasa, Badan Bahasa Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
“Kamk telah merekrut lima guru bahasa Indonesia baru untuk ditempatkan di berbagai sekolah dan universitas di Inggris.
Guru-guru ini merupakan tambahan bagi guru-guru Indonesia yang telah ada yang direkrut dari mahasiswa pascasarjana Indonesia yang sedang melakukan Master atau PhD di universitas-universitas Inggris dan Irlandia seperti di Dublin, Glasgow, York, Cranfield, Nottingham, Bristol, London dan beberapa universitas lainnya.
“Kami telah mencatat peningkatan jumlah peserta di semua tempat dan saya percaya bahwa jumlahnya akan lebih banyak tahun depan,” ujarnya.
Menurut E. Aminudin Aziz, banyaknya minat pelajar dan mahasiswa Inggris pada bahasa Indonesia setelah ia melakukan pendekatan dan pembicaraan dengan berbagai universitas mitra tentang peluang untuk mengadakan kelas bahasa Indonesia. “Bisa dalam bentuk kelas informal belajar bahasa Indonesia seminggu sekali atau menjadi bagian dari kurikulum mereka.
Kemudian dilakukan ujicoba dengan kelas informal. Mengenalkan bahasa Indonesia melalui aneka kegiatan budaya dan kuliner. Lalu, menjadi bagian kursus gratis yang lebih rutin dua kali seminggu. Peserta juga makin banyak. Akhirnya diadakan kelas khusus sesuai dengan kelompok keterampilan berbahasanya.
Begitupun kerjasama pendidikan tinggi dengan berbagai universitas di Inggris mengalami peningkatan positif, terlepas dari penurunan jumlah siswa Indonesia yang didanai oleh pemerintah melalui Dana Abadi Indonesia atau LPDP.
Penerima beasiswa LPDP yang saat ini sedang belajar di UK tercacat 568 orang, sementara data terakhir dimiliki Atase Pendidikan per tahun 2019 terdapat 4835 mahasiswa Indonesia yang tenggah menuntut ilmu di berbagai perguruan tinggi di Inggris.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar