Devisa sektor pariwisata dipastikan bertambah di FITUR Madrid
News ID: 749735
Madrid (ANTARA) -
Indonesia bakal meraup devisa lebih dari 800 miliar dari wisatawan di Spanyol yang berencana akan berwisata ke berbagai daerah di Indonesia yang diperkirakan mengalami kenaikan lebih dari 310 persen dibandingkan tahun 2019.
Hal ini terlihat dari padatnya pengunjung paviliun Wonderful Indonesia selama pameran pariwisata terkemuka di dunia Feria Internacional de Turismo (FITUR) Madrid yang berlangsung selama lima hari dari tanggal 22 hingga 26 Januari dengan mengusung Mbaru Niang, rumah tradisional dari Pulau Flores, sebagai titik focus Paviliun Indonesia.
“Rasanya tidak percaya kenaikan yang cukup signifikan namun meliat sibuk nya para industri yang melayani permintaan dari pengunjung paviliun wonderful Indonesia rasanya bukan hal yang mustahil, ujar Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional IV (Eropa) Kemeterian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Agustini Rahayu kepada Koresponden Antara London, saat penutupan paviliun Wonderful Indonesia, Minggu.
Sampai-sampai CEO, NTT Destination Management Company (DMC) Flores Komodo Tours, Oyan Kristian, kewalahan menerima tamu yang minta informasi mengenai paket-paket wisata yang menarik untuk dikunjungi pada liburan musim panas. “Saya dari tadi tidak berhenti ada saja tamu yang datang minta informasi tidak saja Bali tetapi juga Labuan Bajo yang menjadi salah satu destinasi super priority yang dicanangkan Presiden Jokowi, baru-baru ini.
Tidak saja Oyan Kristian yang kewalahan melayani pengunjung Paviliun Wonderful Indonesia selama Fitur yang dimeriahkan dengan penampilan kesenian dan carnaval tapi juga Guiomar Del Pino Ramirez yang biasa disapa Guio dari came2indonesia yang bersama dua rekan asal Spanyol dengan sigap melayani para pengunjung yang minta info.
Dikatakannya dulu banyak pengunjung yang minta info tentang Bali tapi sekarang mereka mengubah pikiran dan tertarik dengan daerah tujuan wisata lainnya seperti pulau Sumba,Toraja atau Jawa.
Menurut Agustina Rahayu dari jumlah industri yang hadir sebanyak 18 peserta yang mendapatkan pesanan sebanyak 2.061 pax dengan pengeluaran atau expensis sebesar 1.979,46 dolar AS dan bila dikalikan satu dolar Rp. 13.600 maka pendapatan devisa negara dari segi pariwista akan mencapai sekitar Rp 887 Milyar berarti mengalami kenaikan sebesar 310% dibanding tahun 2019.
Dikatakannya menurut laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2018 wisatawan asal Spanyol memiliki jumlah pengeluaran per kunjungan yang cukup besar yaitu 1.979,46 USD, dan menjadi negara ketiga terbesar di Eropa dengan pengeluaran per kunjungan terbesar setelah Rusia 2.099,87 dan Denmark 2.033,68 dolar AS.
Berdasarkan jumlah kunjungan wisatawan, Spanyol merupakan penyumbang wisman Eropa terbesar ke-7 setelah Rusia dan Italia, dengan jumlah kunjungan sebanyak 85,560 wisman pada tahun 2018 atau meningkat sebesar 4,73% dari tahun 2017. Sementara dalam periode Januari - Oktober 2019 jumlah kunjungan wisman Spanyol mencapai 72.360.
Agustina Rahayu mengatakan partisipasi Kemenparekraf di pameran pariwisata terbesar Spanyol ini merupakan salah satu upaya aktif mempromosikan pariwisata Indonesia kepada masyarakat Spanyol dan negara berbahasa Spanyol lainnya.
Berdasarkan keterangan pihak penyelenggara, pada tahun 2019 FITUR Madrid dikunjungi sekitar 251.000 pengunjung diikuti 886 stand holder exhibitors dan 10.487 perusahaan dari 165 negara.
Mayoritas pengunjung merupakan masyarakat Spanyol dan juga dari beberapa negara berbahasa Spanyol di Amerika Latin seperti Argentina, Brazil, Columbia, dan lainnya.
Kondisi ekonomi Spanyol yang semakin baik mempengaruhi peningkatan wisatawan asal Spanyol ke Indonesia. Informasi destinasi Indonesia yang paling sering dicari selama FITUR adalah Bali, Flores, Borneo dan Lombok.
Paket wisata bulan madu atau honeymooners sangat diminati Pasar Spanyol. Hal ini diketahui dari banyaknya pengunjung Pavilion Indonesia yang mencari informasi tentang paket wisata honeymooners dan informasi dari TUI Spain yang 40% dari sellingnya adalah paket honeymooners.
Hal itu diakui Guiomar Del Pino Ramirez yang biasa disapa Guio mengatakan pihaknya banyak menerima pesanan buat mereka yang ingin melakukan bulan madu (honeymooners) yang sudah membeli ticket pesawat dan mereka mencari paket wisata selama di Indonesia.
Guio mengakui selama pameran pihaknya banyak menerima tawaran dari agen dari Meksiko, Kolombia, Peru dan Argentina yang mencari agen lokal di Indonesia. “Saya juga menghadiri pertemuan b2b dan bertemu 15 agen penting dari negara berbahasa Spanyol lainnya seperti Kolombia Uriguay Mexico dan Argentina.
Hal yang sama diakui David Sirait salah satu industri yang difailitasi Kemenparekraf untuk mempromosikan berbagai obyek wisata di Indonesia khususnya Sumatera Utara dengan danau Toba nya.
David Sirait dari Salvajesumatra Tours menyampaikan terimakasih kepada kementrian pariwisata atas kesempatan yang diberikan kepada bisa ikut berpartisi dalam acara FITUR. “Selama kami berpartisipasi di acara FITUR, kami banyak melakukan transaksi dengan industri yang ada di Spanyol dan juga industri dari negara-negara yang ada di Amérika latín seperti Colombia, Perú dan juga Chile,” ujarnya.
Selama ini mereka hanya mengkenal pulau Bali dan setelah diceritakan tentang pulau Sumatra dan destinasi wisata yang ada di Sumatra seperti keindahan Danau Toba, bukit lawang Experience dengan Orang utan, gajah dari Sumatra, Sumatra tiger dan juga Tribe Sumatra di pulau Mentawai mereka sangat tertarik.
Seperti yang disebutkan bahwa seeing is believing, dan bagi masyarakat Spanyol pun ingin meliat langsung keindahan berbagai obyek wisata, sementara wisatawan yang datang dan berlibur ke Spanyol juga tidak sedikit.
Menurut Dutabesar Indonesia untuk Kerajaan Spanyol Hermono di tahun 2019 Spanyol kembali mencapai rekor wisatawan asing dengan 83,7 juta wisatawan mancanegara, meningkat 1,2% dari tahun sebelumnya dengan 82,8 juta wisatawan.
Tidak heran bila Indonesia juga bisa belajar dari keberhasilan Spanyol dalam menjaring wisatawan mancanegara antara lain dalam hal pengembangan, pengelolaan dan promosi destinasi pariwisata yang diantaranya masalah manajemen, kemasan dan deskripsi lengkap mengenai tempat wisata yang ditawarkan serta infrastuktur tentunya yang harus terus dibenahi. ZG)
Indonesia bakal meraup devisa lebih dari 800 miliar dari wisatawan di Spanyol yang berencana akan berwisata ke berbagai daerah di Indonesia yang diperkirakan mengalami kenaikan lebih dari 310 persen dibandingkan tahun 2019.
Hal ini terlihat dari padatnya pengunjung paviliun Wonderful Indonesia selama pameran pariwisata terkemuka di dunia Feria Internacional de Turismo (FITUR) Madrid yang berlangsung selama lima hari dari tanggal 22 hingga 26 Januari dengan mengusung Mbaru Niang, rumah tradisional dari Pulau Flores, sebagai titik focus Paviliun Indonesia.
“Rasanya tidak percaya kenaikan yang cukup signifikan namun meliat sibuk nya para industri yang melayani permintaan dari pengunjung paviliun wonderful Indonesia rasanya bukan hal yang mustahil, ujar Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional IV (Eropa) Kemeterian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Agustini Rahayu kepada Koresponden Antara London, saat penutupan paviliun Wonderful Indonesia, Minggu.
Sampai-sampai CEO, NTT Destination Management Company (DMC) Flores Komodo Tours, Oyan Kristian, kewalahan menerima tamu yang minta informasi mengenai paket-paket wisata yang menarik untuk dikunjungi pada liburan musim panas. “Saya dari tadi tidak berhenti ada saja tamu yang datang minta informasi tidak saja Bali tetapi juga Labuan Bajo yang menjadi salah satu destinasi super priority yang dicanangkan Presiden Jokowi, baru-baru ini.
Tidak saja Oyan Kristian yang kewalahan melayani pengunjung Paviliun Wonderful Indonesia selama Fitur yang dimeriahkan dengan penampilan kesenian dan carnaval tapi juga Guiomar Del Pino Ramirez yang biasa disapa Guio dari came2indonesia yang bersama dua rekan asal Spanyol dengan sigap melayani para pengunjung yang minta info.
Dikatakannya dulu banyak pengunjung yang minta info tentang Bali tapi sekarang mereka mengubah pikiran dan tertarik dengan daerah tujuan wisata lainnya seperti pulau Sumba,Toraja atau Jawa.
Menurut Agustina Rahayu dari jumlah industri yang hadir sebanyak 18 peserta yang mendapatkan pesanan sebanyak 2.061 pax dengan pengeluaran atau expensis sebesar 1.979,46 dolar AS dan bila dikalikan satu dolar Rp. 13.600 maka pendapatan devisa negara dari segi pariwista akan mencapai sekitar Rp 887 Milyar berarti mengalami kenaikan sebesar 310% dibanding tahun 2019.
Dikatakannya menurut laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2018 wisatawan asal Spanyol memiliki jumlah pengeluaran per kunjungan yang cukup besar yaitu 1.979,46 USD, dan menjadi negara ketiga terbesar di Eropa dengan pengeluaran per kunjungan terbesar setelah Rusia 2.099,87 dan Denmark 2.033,68 dolar AS.
Berdasarkan jumlah kunjungan wisatawan, Spanyol merupakan penyumbang wisman Eropa terbesar ke-7 setelah Rusia dan Italia, dengan jumlah kunjungan sebanyak 85,560 wisman pada tahun 2018 atau meningkat sebesar 4,73% dari tahun 2017. Sementara dalam periode Januari - Oktober 2019 jumlah kunjungan wisman Spanyol mencapai 72.360.
Agustina Rahayu mengatakan partisipasi Kemenparekraf di pameran pariwisata terbesar Spanyol ini merupakan salah satu upaya aktif mempromosikan pariwisata Indonesia kepada masyarakat Spanyol dan negara berbahasa Spanyol lainnya.
Berdasarkan keterangan pihak penyelenggara, pada tahun 2019 FITUR Madrid dikunjungi sekitar 251.000 pengunjung diikuti 886 stand holder exhibitors dan 10.487 perusahaan dari 165 negara.
Mayoritas pengunjung merupakan masyarakat Spanyol dan juga dari beberapa negara berbahasa Spanyol di Amerika Latin seperti Argentina, Brazil, Columbia, dan lainnya.
Kondisi ekonomi Spanyol yang semakin baik mempengaruhi peningkatan wisatawan asal Spanyol ke Indonesia. Informasi destinasi Indonesia yang paling sering dicari selama FITUR adalah Bali, Flores, Borneo dan Lombok.
Paket wisata bulan madu atau honeymooners sangat diminati Pasar Spanyol. Hal ini diketahui dari banyaknya pengunjung Pavilion Indonesia yang mencari informasi tentang paket wisata honeymooners dan informasi dari TUI Spain yang 40% dari sellingnya adalah paket honeymooners.
Hal itu diakui Guiomar Del Pino Ramirez yang biasa disapa Guio mengatakan pihaknya banyak menerima pesanan buat mereka yang ingin melakukan bulan madu (honeymooners) yang sudah membeli ticket pesawat dan mereka mencari paket wisata selama di Indonesia.
Guio mengakui selama pameran pihaknya banyak menerima tawaran dari agen dari Meksiko, Kolombia, Peru dan Argentina yang mencari agen lokal di Indonesia. “Saya juga menghadiri pertemuan b2b dan bertemu 15 agen penting dari negara berbahasa Spanyol lainnya seperti Kolombia Uriguay Mexico dan Argentina.
Hal yang sama diakui David Sirait salah satu industri yang difailitasi Kemenparekraf untuk mempromosikan berbagai obyek wisata di Indonesia khususnya Sumatera Utara dengan danau Toba nya.
David Sirait dari Salvajesumatra Tours menyampaikan terimakasih kepada kementrian pariwisata atas kesempatan yang diberikan kepada bisa ikut berpartisi dalam acara FITUR. “Selama kami berpartisipasi di acara FITUR, kami banyak melakukan transaksi dengan industri yang ada di Spanyol dan juga industri dari negara-negara yang ada di Amérika latín seperti Colombia, Perú dan juga Chile,” ujarnya.
Selama ini mereka hanya mengkenal pulau Bali dan setelah diceritakan tentang pulau Sumatra dan destinasi wisata yang ada di Sumatra seperti keindahan Danau Toba, bukit lawang Experience dengan Orang utan, gajah dari Sumatra, Sumatra tiger dan juga Tribe Sumatra di pulau Mentawai mereka sangat tertarik.
Seperti yang disebutkan bahwa seeing is believing, dan bagi masyarakat Spanyol pun ingin meliat langsung keindahan berbagai obyek wisata, sementara wisatawan yang datang dan berlibur ke Spanyol juga tidak sedikit.
Menurut Dutabesar Indonesia untuk Kerajaan Spanyol Hermono di tahun 2019 Spanyol kembali mencapai rekor wisatawan asing dengan 83,7 juta wisatawan mancanegara, meningkat 1,2% dari tahun sebelumnya dengan 82,8 juta wisatawan.
Tidak heran bila Indonesia juga bisa belajar dari keberhasilan Spanyol dalam menjaring wisatawan mancanegara antara lain dalam hal pengembangan, pengelolaan dan promosi destinasi pariwisata yang diantaranya masalah manajemen, kemasan dan deskripsi lengkap mengenai tempat wisata yang ditawarkan serta infrastuktur tentunya yang harus terus dibenahi. ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar