TRADISI MITONI MENARIK MINAT MASYARAKAT HUNGARIA
London , 16/7 (ANTARA) - Shinta Hapsari Subarkah dan bayi yang dikandungannya menjadi titik perhatian para pejabat pemerintah Hungaria, Duta Besar, dan Konsul Wanita serta istri duta besar asing, wartawan, pengusaha dan tokoh masyarakat wanita yang hadir pada upacara tradisi "Mitoni" (tujuh bulanan) yang digelar di Wisma Duta Indonesia, Budapest.
"Upacara Mitoni atau selamatan yang menandai tujuh bulan usia kehamilan mengandung seribu makna telah menarik undangan yang dinilai sangat unik," ujar Sekretaris I Pensosbud KBRI Budapest, Arena Sri Victoria, kepada ANTARA London, Rabu.
Dalam upacara Mitoni, Duta Besar Mangasi Sihombing dan Ny Parodang Sihombing bertindak mewakili orang tua Shinta Hapsari, sedangkan mewakili orang tua Aas Subarkah adalah M Yusuf dan Nuni Anggraini.
Upacara yang diawali dengan penampilan Tari Eko Prawiro dari daerah Jawa Tengah yang dibawakan Alexander Riyanto itu tampak mencengangkan hadirin. "Terimakasih Mr Ambassador," ujar seorang tamu dari Selandia Baru.
"Baru kali ini saya melihat tari Indonesia secara langsung, yang pernah saya lihat hanya gambar dan beberapa kali dalam acara televisi. Negara anda kaya budayanya," demikian puji seorang tamu wanita. Tamu-tamu lainnya juga menyampaikan hal serupa.
Acara mitoni khas budaya Jawa dimulai dengan acara sungkeman Aas Subarkah dan Shinta Hapsari yang yang menjabat Sekretaris ketiga ekonomi KBRI Budapest.
Dalam upacara Mitoni, sesuai tradisi Jawa, acara siraman dilakukan tujuh orang, yakni pertama suami Shinta, Aas Subarkah yang sedang mengikuti program master di Al-Azhar University, Cairo, dan kedua pasangan yang mewakili orangtua.
Dalam acara tersebut para undangan juga ikut berpatisipasi saat duta besar Negara sahabat yaitu Dubes Alena Kupchina dari Belarus dan Dubes Veronica Erte dari Latvia diminta untuk ikut berpartisipasi melakukan siraman.
Menurut Arena, dengan menyaksikan bahkan ikut berpartisipasi dalam upacara ini duta besar Negara-negara sahabat ini mengakui kekayaan budaya Indonesia.
Acara Mitoni itu dilakukan secara lengkap, termasuk ganti busana dengan tujuh motif kain batik, memutus lilitan janur atau lawe, memasukkan telur ke dalam kain, brojolan dengan dua kelapa muda dan rujakan.
Pada saat acara ganti busana sekaligus memperkenalkan beragamnya jenis dan warna batik yang masing-masing melambangkan sikap hidup yang baik yang kiranya terwujud kelak dalam diri bayi yang sedang ditunggu kelahirannya.
Tradisi mitoni Jawa juga terdapat pada etnis lain dalam bentuk-bentuk yang berbeda seperti misalnya dalam budaya Batak yang disebut dengan upacara "pabosurhon."
Duta Besar Indonesia dan Ny Mangasi Sihombing bertindak mewakili orang tua Shinta Hapsari melengkapi upacara Mitoni ini dengan menganugerahkan Ulos Tapanuli Selatan sebagai Ulos Tondi yang bermakna sebagai doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar bayi dan kedua orangtuanya senantiasa dalam lindungan-Nya.
Jajanan pasar dan tumpeng yang dihidangkan serta pertunjukkan Tari Padang Wulan yang dibawakan Alexander Riyanto dan Riskanty Dewi Gonczol memeriahkan acara yang dicanangkan sebagai bagian dari promosi Visit Indonesia yang mendapat liputan media masa Hungaria.
***2***
(U-ZG)
(T.H-ZG/B/E011/E011) 16-07-2008 15:47:58
Tidak ada komentar:
Posting Komentar