Kamis, 18 September 2008

DWIKI DITAWARI JADI CALEG

DWIKI DARMAWAN DITAWARI JADI BAKAL CALEG

Oleh Zeynita Gibbons

London 18/9 (ANTARA) - Banyak artis dan selebriti yang terjun ke dunia politik dan dicalonkan oleh salah satu partai untuk menjadi bakal calon legislatif termasuk yang dialami Dwiki Darmawan, musisi jazz kenamaan Indonesia.

"Saya pernah diminta jadi bakal caleg," ujar Ketua Bidang Luar Negeri Persatuan Artis, Penata Musik dan Pencipta Lagu Indonesia (PAPPRI) kepada koresponden Antara London di sela penampilannya saat meramaikan acara Museum Festival di Frankfurt tanpa menyebutkan partai.

Kehadiran Dwiki Dharmawan di Jerman atas undangan Konjen Frankfurt Eddy Sidabudhi untuk meramaikan anjungan Indonesia di acara Museum Festival yang digelar di sepanjang sungai Maine, Frankfurt pekan silam.

Dalam setiap penampilannya Dwiki yang berkolaborasi dengan kelompok musik angklung Saung Mang Ujo dari Bandung itu selalu mendapat sambutan dari pengunjung Museum Festival yang dikunjungi sekitar tiga juta orang.

Selama tiga hari tampil di panggung yang berada di depan museum, suami penyanyi Ita Purnamasari, tampil memukau penonton yang memadati panggung anjungan Indonesia yang berada diantara pepohonan rindang.

Musisi kelahiran Bandung tahun 1966, mengakui bahwa ia lebih banyak bergaul dan berteman dengan politisi dan pengusaha ketimbang rekan musisi.

"Teman saya lebih banyak pengusaha dan politikus," ujar Dwiki sambil menyebutkan satu satu sahabatnya.

Sebagai musisi jazz kenamaan Dwiki selain bercerita banyak mengenai kesibukan dalam World Peace Orchetra, ia juga sangat lancar berbicara mengenai situasi politik yang terjadi di tanah air menjelang Pemilu.

Dwiki yang sangat peduli dengan perkembangan musik di Indonesia itu mengembangkan Lembaga Pendidikan Musik Farabi, sekolah musik yang banyak diminati dan memberikan pelajaran musik jazz, klasik maupun tradisional.

Pasca Tsunami di Aceh dan Nias, Dwiki yang meraih penghargaan "The Best Keyboard Player" pada Yamaha Light Music Contest di Tokyo, Jepang menggagas konser amal "Jazz for Aceh" yang melibatkan ratusan musisi jazz Indonesia.


World Peace Orchestra
Dwiki yang belajar piano sejak usia 13 tahun mengatakan bahwa saat ini ia tengah menggarap album bersama musisi dunia yang tergabung dalam World Peace Music Orchestra di Amerika Serikat.

Bersama musisi kenamaan seperti Walfredo Reyes jr, drumer yang bermain untuk Carlos Santana's, Steve Thornton, legendaris perkusi dan mantan anggota Miles Davi's serta Andy Suzuki pemain Saxophone dan Roger Burn pimpinan Shapes serta Tollak Ollestad pemain harmonika di Andre Bochelli's and Al Jerau's, Dwiki bertindak sebagai musik director.

Ayah Fernanda ini mengakui bahwa dirinya merasa senang bisa bekerjasama dengan musisi dunia apalagi ia dapat memasuki unsur musik etnik dari Indonesia dan setiap musisi yang tergabung dalam proyek World Peace Orchestra, juga dapat memasuki unsur musik etnis dari negaranya.

Dwiki merencanakan menggarap album bersama musisi dunia di World Peace Orchestra yang diluncurkan pada bulan November mendatang di Amerika dan juga di Indonesia.

Saat ini anggota komite musik Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), tengah menyiapkan konser musik World Song Festival yang akan diadakan di Beijing yang bertepatan dengan hari Raya Idul Fitri.

"Sayang saya tidak bisa berlebaran bersama keluarga," ujar Dwiki lagi.

Dwiki yang sering tampil dalam berbagai festival diantaranya Toronto Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Sziget Festival di Hongaria, dan North Sea Jazz Festival, Belanda serta Montreux Jazz Festival Swiss mengakui musisi Indonesia banyak yang tampil diberbagai ajang musik internasional.

Bersama grupnya "Krakatau", Dwiki pernah tampil di Lincoln Center Out of Door Festival New York, Chicago Cultural Center, Hot Summer Jazz St Paul, University of District of Columbia di Washington DC, dan melakukan konser di berbagai benua Eropa dan Asia.

Musik Krakatau yang memadukan musik jazz dengan alat musik gamelan serta musik tradisi Indonesia mendapat perhatian internasional. Bahkan Jurnal Worlds of Music yang diterbitkan di Amerika Serikat menulis Krakatau sebagai bagian penting khazanah musik dunia.

Sebagai komposer, Dwiki bekerjasama dengan sutradara terkemuka Indonesia Garin Nugroho dengan menata musik untuk film "Cinta Dalam Sepotong Roti", yang berhasil meraih Piala Citra Penata Musik Terbaik FFI 1991, "Rembulan di Ujung Dahan", serta "Rindu Kami PadaMu".

Dwiki yang meraih Grand Prize Winner pada Asia Song Festival di Philipina, tahun 2005 lalu menjadi co music director untuk pagelaran musik spektakular Megalithicum Quantum di Jakarta dan Bali.

Ia telah membuat sebanyak sembilan album dengan Krakatau serta puluhan artis papan atas Indonesia juga pernah merilis album solo "Nuansa" tahun 2002 dibawah label Sony Music Entertainment.

Dalam album solonya Dwiki mendapat dukung musisi kaliber dunia seperti Mike Stern, Lincoln Goiness, Richie Morales, Neil Stubenhaus, Ricky Lawson dan Mike Thompson dari Amerika Serikat serta beberapa musisi Australia seperti Steve Hunter, David Jones dan Guy Strazullo.

***2***
(U-ZG)

(T.H-ZG/B/Z003/Z003) 18-09-2008 09:26:58

Tidak ada komentar: