Sabtu, 27 September 2008

HUB INDONESIA-RUSIA

EMPAT TUJUAN UTAMA KEMBANGKAN HUBUNGAN INDONESIA-RUSIA

Jakarta 25/9 (ANTARA) - Berselang sehari setelah bertemu dengan Presiden Rusia Dmitry Medvedev untuk penyerahan surat kepercayaan, Dutabesar Indonesia untuk Rusia Hamid Awaluddin berjumpa dengan wartawan di Pers Club Ria Novosti, Moskwa.
Di hadapan 28 wartawan dari berbagai media itu, Dutabesar Hamid Awaluddin menyampaikan empat tujuan utama tugasnya, yakni peningkatan perdagangan, investasi, pariwisata, dan sosial budaya/pendidikan, kata M Aji Surya, counsellor kedutaanbesar Indonesia Moskwa kepada Antara di Jakarta pada Rabu.
Menurut Hamid, seperti dikutip Aji, perdagangan dwipihak Indonesia-Rusia, yang saat ini pada kisaran satu miliar dolar Amerika Serikat (triliunan rupiah) setahun dinilai masih terlalu kecil, karena banyak peluang bisa dikembangkan.
Aji menyatakan Hamid bertemu dengan pengusaha Rusia dan Indonesia, membahas berbagai hal dan kemudian menggabungkannya dalam pertemuan, yang dirancang Kedutaanbesar Indonesia.
Dalam waktu kurang dari tiga bulan, 28 pengusaha Rusia ditemui. Hal sama dilakukan saat Hamid berkunjung ke Indonesia. "Saya tidak menunggu di kantor, tapi mendatangi langsung tempat kerja mereka," katanya.
Dengan peningkatan kinerja ekonomi Rusia, yang sangat berarti dalam beberapa tahun terakhir, peluang pemodal Rusia datang juga menjadi lebih besar, katanya.
Sejauh ini, modal Rusia baru mencapai empat miliar dolar Amerika Serikat (lebih kurang 36 triliun rupiah). Untuk itu, dalam waktu dekat, 30 pengusaha Rusia bertemu dengan pengusaha Indonesia di Moskwa, katanya, Ketua Badan Koordinasi Penanaman modal akan ikut hadir membantu.
Sementara itu, sektor pariwisata dinilai merupakan lahan gemuk, yang harus digarap secara sungguh-sungguh dan berkesinambungan.
Arus wisatawan Rusia pada tahun lalu baru mencapai 43 ribu orang dan sampai dengan Juli tahun ini meningkat menjadi 51,687 orang.
Meskipun belum ada penerbangan langsung Moskwa-Jakarta, terdapat dua penerbangan sewa oleh Transaero dari Moskwa sekali seminggu dan ada peluang peningkatan gelombang penerbangan menjadi tiga atau empat kali sepekan.
"Uniknya, wisatawan Rusia memiliki kebiasaan paling lama tinggal dan paling besar belanjanya," katanya.
Pertemuan antara pengusaha di bidang perdagangan, permodalan dan pariwisata akan dilaksanakan secara berkala, antara lain dalam Pameran Indonesia 2008.
Pertemuan dengan badan perjalanan Rusia dilakukan pada 24 September, sedangkan dengan pemimpin perusahaan Rusia pada hari berikutnya.
Penggabungan antarpengusaha dinilainya merupakan sarana baik untuk menggenjot kinerja ekonomi.
Di sektor budaya, sejumlah tarian tradisionil dan peragaan busana batik menghiasi panggung pameran selama sepekan, sementara di bidang pendidikan, kerjasama antara kedua negara akan menjadi salah satu titik penting pada beberapa tahun mendatang, katanya.
Pada saat ini terdapat 60 mahasiswa Indonesia belajar di Rusia dan setiap tahun sekitar enam mahasiswa Rusia menerima dharmasiswa dari pemerintah Indonesia.
Rencana perubahan tata pendidikan di Rusia menjadi model Amerika dan Eropa Barat dalam dua tahun mendatang menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia, katanya.
"Sedang ditingkatkan tukar-menukar dosen dan mahasiswa dari kedua pihak," katanya.
(U.ZG)
***2***
(T.H-ZG/B/B002/B002) 25-09-2008 01:46:45

Tidak ada komentar: